Chapter 34

3.7K 618 234
                                    

WUSHHH

Di dalam badai yang begitu kuat, terdapat seorang pria berjubah hitam yang terus berjalan menerjang badai itu. Di tanganya, terdapat gumpalan putih yang berlindung di balik sosok pria itu.

"Biyoo, kau baik baik saja?" Tanya Jonghyuk melirik ke arah Biyoo yang terlihat pucat di pelukannya. Namun dengan cepat, Biyoo memasang wajah kuatnya, membuat Jonghyuk terkekeh kecil dan melanjutkan perjalanan

Kini mereka berada dalam badai arus ruang dan waktu. Karena untuk mencapai dunia iblis tidaklah mudah. Mereka harus melewati arus badai itu jika ingin menuju ke sana.

Setiap kali Jonghyuk hampir menyerah, bayangan akan wajah Dokja terlihat di pikirannya, membuatnya langsung bangkit dengan mengingat terus apa  tujuannya menuju ke sana.


.
.
.

BRUK

Jonghyuk terhempas ke tanah dengan wajah pucat. Sudah berapa lama ia berjalan? Seminggu? Sebulan? Setahun? namun tujuannya tak pernah terlihat. Biyoo tampak sudah tertidur sejak beberapa hari yang lalu.

'aku sudah tidak tahan lagi'

'untuk apa aku kesini?'

'aku sudah tidak punya apa apa lagi'

Hampir ingin menutup mata, tiba tiba dia merasakan kehangatan di pipinya. Perlahan matanya kembali terbuka dan menatap ke atas.

Di depannya, sosok Dokja yang trasparan dengan sepasang sayap yang berbeda tengah tersenyum padanya

"Kim..... Dokja?..."

"Apa kau akan menyerah? Jika kau ingin menyerah, itu tidak apa. Tapi setidaknya, jangan mencoba mengakhiri hidupmu disini.. jika kau melakukannya, aku dan dirinya akan sedih. Ku mohon, bertahanlah sedikit lagi" ucapnya sambil mengelus pipi Jonghyuk dengan lembut. Elusan itu begitu hangat, Jonghyuk meraih tangan itu dan kemudian

ZZZTZ

Berbagai memori yang tak ia ketahui masuk ke dalam pikirannya. Gambaran yang mirip dengan dirinya bersama sosok yang ada di depannya

"Kau...." Jonghyuk menatap lebar dengan mata gemetar. Sosok itu tersenyum dan mengecup kening Jonghyuk. Tak lama, Jonghyuk mendapatkan kembali kekuatan dan merasa lebih baik. Dirinya kemudian menatap Sosok itu dengan wajah sendu dan penuh kerinduan

"Selamatkan dia, jangan sampai kau kehilangannya lagi" ucapnya dengan senyum perlahan mulai menghilang

Jonghyuk menatap tangannya dan menggenggam erat.

"Hm... Kali ini, aku akan menyelamatkannya. Aku tidak akan kehilangannya lagi ....

Kim Dokja"













.
.
.

"Tunggu tunggu, maksudnya Aku adalah kalian di kehidupan berikutnya?" Tanya Dokja kepada OD

OD mengangguk dengan senyum kecil.

"Tapi apa maksudnya dengan kami? Bukankah kau hanya satu? Dimana satu lagi?" Tanya Dokja heran

"Hm.. mungkin akan lebih baik jika memulai dari diriku. Yah meski ini bukan wujud asliku" ucapnya

"Bukan wujud asli? Apa jangan jangan kau raksasa? Hahaha bercanda" tawa Dokja menggarut kepala belakangnya. Namun OD justru mengangguk mengiyakan

"Eh?! Serius?" Tanya Dokja melebar tidak percaya

"Lebih tepatnya. Wujudku tersebar di seluruh dunia." Tubuh OD perlahan mulai bersinar dan pecah menjadi gumpalan mana yang selama ini ia lihat di manapun

3 Cara Bertahan Hidup di Kediaman DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang