Chapter 15

7.1K 944 88
                                    

SRINGG

BUGG

WUSHH

BOM BOM!

OOOO!!!!

Di padang tandus yang gersang, tanah tanah kering menjadi basah oleh tumpahan keringat dan darah

Ratusan mayat yang berjejeran di tanah, namun tak ada yang mempedulikan itu dan terus berlawan satu sama lain

Malaikat, Iblis, dan manusia.. saling mengangkat senjata dan membunuh satu sama lain demi mempertahankan bangsa masing masing. Berteriak dengan keputusasaan dan semangat, membalas untuk para sahabat sahabat yang telah gugur di medan pertempuran.

Dan disana, Dia yang melihat kesedihan akan tumpah darah menangis dan terus berdoa

"Kumohon.... Aku tidak menginginkan hal seperti ini" Dia terus menangis melihat perperangan yang tak pernah henti. Dia yang menyukai, mencintai semua ras, berharap akan sebuah perdamaian dimana tak ada satupun yang saling menyakiti satu sama lain.

Dengan sepasang sayap yang saling melengkapi, hitam dan putih yang begitu menawan dan agung. Sebuah tanduk dan lingkaran suci yang terpancar di kepala. Melihat di tengah pertempuran tanpa ada yang menyadari

"Jika ini bisa menciptakan sebuah perdamaian.." ucapnya saat sebuah cahaya emas ilahi muncul di dada dengan sebuah flagmen flagmen film yang saling menyatu satu sama lain

"Maka kumohon.... Berikan aku perdamaian yang menghakiki" Cahaya di dada perlahan mulai bersinar kuat. Membuat semua yang telah dimabukkan oleh pertempuran menyadari keberadaan Dia berhenti, dan melihat kearahnya

Cahaya itu mulai menyebar ke seluruh langit pertempuran, membuat sebuah kristal kristal yang tak terhitung jumlahnya berjatuhan dan menyentuh setiap apa yang ada disana

Seolah olah terdasarkan, semua terdiam, kemudian menangis melampiskan segala kesedihan dan dendam yang terkubur di dalam diri. Mereka yang dipaksakan untuk bertarung karena bawaan dendam dari leluhur sebelumnya, akhirnya terlepas dan bebas

Dia tersenyum... Akhirnya semua ini berakhir.

Namun kebahagiaan itu berhenti saat sebuah tusukan tajam yang pahit dan penuh penyesalan mulai merambat ke seluruh tubuh.

Itu tidak menyakitkan, namun menyedihkan. Saat mengetahui bahwa sosok tercinta berdiri didepan dengan raut penuh penyesalan dan kesedihan terdalam. Perlahan mulai meneteskan air mata dengan tubuh yang penuh luka dan gemetar

Dia tidak marah, mulai mengelus wajah yang tak kunjung berhenti menyebut namanya. Terjatuh di dalam pelukan hangat yang sangat ia rindukan

Noda merah mulai menghiasi seujur pakaian. Sepasang sayap yang begitu indah itu robek dan hancur seketika. Bibir yang kecil mulai mengelurkan cairan merah yang tak kunjung berhenti. Mata yang penuh dengan bintang bintang perlahan mulai meredup

Namun dirinya tetap bertahan untuk hidup. Meski dibawah siksaan kesakitan, dirinya tetap mencoba membuka mata untuk melihat sosok yang dicintai untuk terakhir kalinya

"◼️◼️"

"Jangan... Tidak, maaf.. maafkan aku.  Kumohon maafkan aku. Aku tidak pernah menginginkan ini. Kumohon jangan tinggal tinggalkan aku... Tidak.." sosok terus menangis, merangkup wajah yang telah pucat dan mendekatinya.

"J-jangan menangis... Kau terlihat kacau" dia berusaha tersenyum untuk meyakinkan pria itu, namun itu semakin membuat sang pria menjadi lebih buruk

3 Cara Bertahan Hidup di Kediaman DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang