Chapter 21

5.8K 902 103
                                    

"sebuah..... telur??" Dokja mengangkat bulatan oval itu keatas.

"Apa ini termasuk hobi unikmu?" Tanya Dokja yang langsung di tatap geli oleh Jonghyuk

"Aku tak pernah mengingat benda itu ada di kamarku"

"Kalau begitu ini telur apa dan siapa? Mengapa bisa ada di kamarmu? Ditambah lagi ini mengantamku seolah olah terjatuh dari atas" ucap Dokja sambil menoleh keatas.

"Hm,,  sudahlah. Untuk sementara akan ku simpan dulu" Dokja kemudian membuka kantung dimensinya dan memasukkan telur itu kedalam

Dokja kemudian segera bangkit untuk turun dari ranjang, namun tiba tiba Jonghyuk menahan lengan Dokja dengan kuat.

"Ada apa? Bisakah kau melepas lenganku? Aku harus kembali ke kamarku" ucap Dokja kaku memcoba menarik lengannya, namun Jonghyuk tak kunjung bergerak seinci pun, membuat Dokja menjadi lebih khawatir dan waspada.

Perlahan, Dokja mulai menggoyang-goyangkan pundak Jonghyuk

"Yoo... Jonghyuk? Hey. Apa kau mendengarku?" Dokja dengan waspada dan bergeringat dingin mulai cemas saat Jonghyuk tidak menyaut panggilanya sama sekali

Dokja mencoba menunduk dan mendekatkan wajahnya ke wajah Jonghyuk. Dan disanalah Dokja seketika menatap horor. Raut wajah Jonghyuk tampak buruk dan tersiksa, ditambah lagi pupil matanya yang mulai berubah merah.

Atmosfer di ruangan kembali memberat dan sesak. Mana hitam kembali muncul dan bocor melimpah dari tubuh Jonghyuk

"Tunggu Jonghyuk! Hey,, sadarlah oke. Kau harus tenang, okay?" Dokja dengan was was mulai mencoba menenangkan Jonghyuk yang mulai menggenggam erat lengannya hingga kesakitan

Raut wajahnya tampak kesulitan. Jonghyuk menggertak giginya dan berusaha untuk mengontrol aliran mana hitam yang merembes keluar dari tubuhnya. Bisa dilihat wajahnya tampak kesusahan dengan keringat yang mulai muncul

Jonghyuk melirik pelan ke arah Dokja dengan pupil yang menjerit kuat

"Kim Dokja.." Jonghyuk terlihat begitu tersiksa saat menahan kontrolnya. Dokja menatap dengan kasian dan tampak panik

Namun kemudian, ia mendapat sebuah ide

"Yoo Jonghyuk!" Panggil Dokja. Jonghyuk segera melirik dengan lemah kearah Dokja

"Isap manaku" teriak Dokja mendekatkan dirinya

"Sama seperti sebelumnya, kau hanya perlu mana untuk menenangkan rasa haus mu bukan?" Tanya Dokja mendekat

"Jangan mengatakan hal yang bodoh. Pergi sana, aku bisa mengurusnya sendiri" usir Jonghyuk menjauh dari Dokja

Namun Dokja melotot untuk mendekat, bahkan mengarahkan lengannya ke mulut Jonghyuk

"Cepat isap, atau kau akan kehilangan kendali lagi." Ucap Dokja. Jonghyuk yang suah tidak bisa menahan segera meraih lengan Dokja dan mulai menggigit kecil.

Dokja merintih sedikit saat mananya mulai mengalir ke tubuh Jonghyuk. Jonghyuk terus menggigit, bahkan sesekali menjilati lengannya, membuat Dokja tersentak kaget dan menutup matanya erat.

Mata Jonghyuk kini benar benar merah menyala. Meski aura negatif perlahan memudar, namun itu masih belum cukup untuk memuaskan rasa haus Jonghyuk

Jonghyuk segera mendorong Dokja jatuh kebelakang, membuat Dokja tersentak kaget saat Jonghyuk menindih dan menghisap tekuk lehernya

"Uhh, Yoo Jonghyuk?! Tunggu dulu! Jangan menghisap terlalu banyak" Dokja sedikit panik mulai mendorong Jonghyuk agar berhenti menghisap tekuk lehernya. Itu terasa sangat geli dan aneh

3 Cara Bertahan Hidup di Kediaman DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang