"segel naga kiamat akan terbuka seminggu lagi"
DEG
Tubuh Dokja bereaksi saat naga kiamat disebutkan. Apa karena kenangan masa lalu? Apapun itu dia sedikit merasa takut.
"Kim Dokja, kau tak apa?" Tanya Jonghyuk memegang lembut bahu Dokja. Meski pria kecil itu bersikap tenang, dia tetap tidak bisa menyembunyikan rasa takutnya pada pria itu
"Hm. Aku baik baik saja" balas Dokja tersenyum. Namun jari tangannya yang gemetar tidak bisa berbohong. Jonghyuk mendengus kecil dan menarik Dokja ke dalam pelukannya. Dokja hanya bisa pasrah, lagipula di peluk pria itu membuat dirinya menjadi lebih baik.
"Kami akan segera kembali. Suruh Kaixenix untuk mengungsi warga agar menjauh dari kerajaan" ucap Jonghyuk datar. Dokja dan Sooyoung langsung tersentak kaget, terutama Sooyoung yang sedang minum langsung memuntahkan minumannya
"UHUK UHUK! kau-?! Bagaimana bisa kau dengan santainya memanggil nama raja seperti itu?? Untung aku sendiri disini, jika tidak, aku akan di hukum karena berteman dengan orang yang kurang ajar terhadap rajanya" ucap Sooyoung merinding.
"Eh?.... Raja? Bukankah seharusnya- umphh!?" Mulut Dokja langsung di sekap oleh tangan Jonghyuk. Dokja menatap penuh pertanyaan, namun Jonghyuk hanya menggeleng sebagai jawaban.
Jonghyuk menunduk dan berbisik kecil di telinga Dokja
"Aku yang sekarang hanyalah seorang Duke, bukan Raja pertama."
Dokja mendengar bisikan Jonghyuk langsung mengangguk
"Apa? Raja kenapa?" Tanya Sooyoung
"Tidak.. bukan apa apa"
"Ya ya,, intinya kalian harus cepat kembali. Aku tutup dulu, Masih ada yang harus aku urus"
"Ya.. ku serahkan di sana padamu"
TUT
Panggilan terputus sampai di sana.
"Kalau begitu mari kita pergi. Semoga perbedaan antara waktu dunia iblis dan dunia manusia tidak jauh berbeda" ucap Dokja
"Aaa. Kau salah dalam pemahaman itu" ucap Bihyung tiba tiba. Dokja memasang wajah bingungnya
"Maksudmu?"
"Sebenarnya.. waktu antara dunia manusia, iblis, dan malaikan itu sama dan sejalan. Namun yang membuatnya berbeda bukanlah pada waktu dunia, melainkan waktu yang kalian lewati di gerbang dimensi." Jelas Bihyung
Jonghyuk yang sudah sadar hanya diam mendengar. Dirinya tau karena dia sendiri terjebak di badai arus waktu selama 3 tahun. Namun saat keluar, hari hanya terlewat 3 hari.
"Maksudmu?" Tanya Dokja kurang mengerti. Dia paham apa maksud Bihyung, namun apa hubungannya dengan gerbang dimensi?
"Kau tau, saat masuk ke gerbang, kau harus melewati yang namanya badai arus waktu. Arus waktu itulah yang menentukan berapa lama kita akan keluar. Karena pergeserannya acak, Tidak ada yang tau kapan mereka akan keluar. Bisa saja hanya dengan melewati gerbang dimensi, 1 tahun telah berlalu di dunia manusia. Atau meski beribu tahun kau berjalan di gerbang dimensi, saat tiba, bisa saja hanya sehari yang terlewatkan. Sama seperti priamu itu.. dia sudah berkelana selama 3 tahun, namun begitu sampai waktu yang terlewat hanya 3 hari" ucap Bihyung sambil mengejek Jonghyuk di akhir kalimatnya
Dokja sedikit memerah, 'priamu'. Terdengar ambigu.
"Konsepnya sama dengan gerbang teleport, namun perbedaan dunia yang menyebabkan garis waktunya melebar. Jika kau masih berteleport di dunia yang sama, maka rentang waktunya akan tetap sama. Hanya 1 detik."
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Cara Bertahan Hidup di Kediaman Duke
Fanfictionyang benar saja, setelah sekian lama bekerja dibawah tekanan kerasnya kehidupan masyarakat,, akhirnya aku mendapat waktu dimana aku terbebas dari dokumen dokumen sialan itu. namun kini!! mengapa aku malah memasuki novel yang kubaca tadi malam?!! dan...