bab 12: berhasil kabur

5 1 0
                                    

Keesokkan harinya, tepatnya saat adzan subuh berkumandang, bergegas Syahida beranjak turun dari kasur. Baru saja hendak membuka pintu kamar mandi, Dia kembali menoleh ke belakang. Memperhatikan Azzam yang tak kunjung bangun. Efek dari minuman yang tidak sengaja Azzam minum akibat mengira minuman itu adalah cincau. Sangat berpengaruh besar pada Azzam.

Dapat Syahida simpulkan, bahwa Suaminya sama sekali tidak pernah meminum minuman beralkohol tersebut. kembali mendekati Suaminya yang masih terlelap.

"Mas, Mas Azzam. Bangun, sholat subuh," ucap Syahida sambil sedikit mengoyangkan bahu Azzam.

"Mas, bangun. Mas udah lalai kemarin. Hari ini jangan."

"Astagfirullah," ucap Azzam terbangun dan langsung duduk.

"Sya, sudah subuh? Kapan kita pulang?" tanya Azzam.

"Sudah mas, ayo sholat subuh," melangkah membuka kenop pintu.

Azzam menyibak selimut yang dikenakannya. Beranjak berdiri, baru saja melangkah, langsung membuatnya sulit berjalan.

Bruk!

Azzam jatuh ke lantai. Memijat dahinya. Kepalanya terasa berat. Dia tidak sanggup untuk bangun. Azzam sama sekali tidak ingat kejadian kemarin sore. Hal ini membuatnya kebingungan. Mengapa kepalanya terasa sakit sekali?

Pintu kamar mandi terbuka, Syahida terlihat terkejut melihat Azzam berada di lantai. Bergegas dirinya ingin membantu mengangkat suaminya. Akan tetapi, Azzam menolaknya.

"Jangan, sebaiknya segera sholat subuh, nanti keburu siang," cetus Azzam berusaha bangun. Syahida hanya diam, sambil terus memperhatikan Azzam bangkit menuju kamar mandi dengan langkah hati-hati.

Bukannya sholat subuh, Syahida malah duduk di kasur. Menunggu pintu kamar mandi terbuka. Setelah menunggu hampir lima menit, Azzam sudah selesai mengambil air wudhu. Dia tampak terkejut, melihat Syahida.

"Sudah sholat?" Syahida mengelengkan kepalanya.

Azzam beralih mengambil sajadah di atas kasur, membentangkannya di lantai. Kemudian, qomat sebelum benar-benar akan melaksanakan sholat subuh. Kemudian, Syahida ikut berdiri di belakang Azzam.

📃📃📃

Sementara itu, sosok pria duduk dengan kaki dan tangan yang terikat nampak terlelap, kepala tertunduk. Puluhan hari bahkan sudah bertahun. Dia sekap di ruangan yang gelap, ruangan yang minim cahaya.

Wajahnya lesu tak berdaya. Pakaiannya kian hari kian kotor dengan noda darah yang mulai menghitam.

Byur ......

Simburan air seember kembali membuatnya terbangun. Kelopak matanya kian mengerut, seperti orang yang kurang tidur.

"Syahida ...."

"Syahida ...."

"Syahida ...."

Pria tersebut terus mengingau memanggil nama seorang perempuan.

"Hey! Bangun!" Teriak seorang pria berbaju hitam.

Pria yang terikat, mendonggakan kepalanya. Menatap sosok pria yang menyiramnya. Pria yang membangunkannya, bukanlah orang yang selama ini menyekap.

Tok ...

Tok ...

Tok ...

Love From Ankara S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang