bab 15: pertemuan keduanya.

9 0 0
                                    

Sepanjang menuju pulang , Syahida terus kepikiran dengan sosok pria yang dia temui di depan bandara.

"Kak Damar?"

Sementara itu, Adam yang sedang menyetir terlihat asik bersenandung pelan memutar musik menggunakan handset. Fatma menoleh ke arah Syahida yang sedari awal menuju pulang terus menghadap ke luar jendela mobil.

Fatma meraih tangan Syahida dan menepuknya dengan pelan. Seketika membuat Syahida mengalihkan pandangannya."Ada apa Bi?" tanya Syahida.

"Kamu yang kenapa? Bibi lihat, kamu dari tadi cuma diam dan lihat keluar jendela terus." Tersenyum.

"Azzam baru aja pergi, masa sudah rindu," goda Fatma membuat Gadis berusia dua puluh satu tahun tersebut tersenyum.

"Enggak Bi, Syahida cuman ---"

"Apa? ...."

Melihat interaksi dua perempuan berbeda generasi membuat Adam melepaskan handsetnya."Kak Syahida kenapa Bi?" Melihat dari kaca spion.

Fatma melirik Adam."Ada yang rindu Dam, padahal baru aja pergi Azzam."

"Bibi ...." cemberut.

Fatma menarik Syahida untuk mendekat kearahnya."Syahida, terima kasih ya. Sudah hadir dikeluarga ini. Jujur saja, Bibi sempat khawatir sama Azzam. Selama di Turki, Azzam terus fokus mengajar saja. Dulu, ada salah satu dosen Sastra di kampus tempat Azzam mengajar. Namanya Aynur, setiap hari  pekan dia selalu datang ke rumah."

"Beneran Bi? Terus ... bagaimana reaksi Mas Azzam?" tanya Syahida yang awalnya sedikit kesal menjadi penasaran dengan cerita Bibi dari Suaminya tersebut.

"Azzam---"

"Miss Aynur suka sama Abang Azzam. Setiap akhir pekan ada aja yang dibawa buat Bibi. Tapi, Adam tahu alasannya itu cuman biar bisa lihat Abang," sanggah Adam.

"Apa Mas Azzam suka dosen itu juga?"

"Ciee ... cieee ... ada yang kepo nih," goda Adam.

"Jawab  Kakak Adam."

"Azzam tidak pernah berpaling. Dirinya tidak begitu memperdulikan Aynur jika kalau ada di rumah."

"Seriusan Bi?" tanya Syahida.

"Iya, Bibi sampai khawatir sama dia. Sampai kapan dia terus begitu. Umurnya sudah cukup untuk berumah tangga. Hingga pada akhirnya, Bibi putuskan untuk menjodohkan dia lewat ta'ruf dengan bantuan Ustadz."

"Sayang banget, padahal Miss Aynur itu orangnya baik, penyayang, udah itu ... cantik pula," ucap Adam.

"Husssh! ... Adam! Jangan seperti itu," ucap Fatma.

"Enggak apa-apa Bi. Jodoh itu ada di tangan Allah. Mau jungkir balik sekalipun, kalau bukan jodoh, ya enggak bisa dipaksain," ucap Syahida.

"Bi, kalau Syahida boleh tanya. Maksud Bibi, Mas Azzam enggak bisa berpaling itu apa? Apa Mas Azzam pernah dekat dengan perempuan lain?"

"Bibi kurang tahu Sya awalnya. Yang jelas, waktu Azzam sama Adam jemput Bibi untuk pergi bersama ke Turki. Kelihatannya Azzam terlihat sedih ... Dan ternyata itu karna kamu."

"Karna Syahida?"

📃📃📃

Setelah berbincang panjang dengan Fatma dan Adam. Syahida baru menyadari, bahwa Azzam telah menyukainya dalam waktu yang begitu lama. Syahida tidak menyangka, Azzam menyukainya sejak dia masih berstatus pelajar.

Syahida kembali terbayang saat Azzam menanyakan perihal pertemuan keduanya yang pertama kalinya. Syahida mengukir senyuman di wajahnya.

Love From Ankara S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang