bab 13: kecemburuannya

3 0 0
                                    

Azzam berdiri di atas tangga. Buru-buru Adam mengakhiri video call bersama temannya. Syahida berusaha mencegah Adam untuk pergi. Namun, Adik iparnya sudah keburu masuk ke dalam kamarnya.

Azzam mendekati Syahida. Mengelus pucuk kepala Sang Istri. Tampak Syahida menghindari Azzam dengan melepaskan tangan Azzam dari kepalanya.

Dirinya kembali mengambil penyapu dan membawanya menuju dapur. Belum juga sampai, tangannya di tarik Azzam. Alhasil tubuhnya langsung bertabrakan dengan dada bidang Azzam. Syahida menatap wajah Suaminya. Kemudian berusaha menjauh. Akan tetapi, tangan Azzam sudah melingkar di pinggangnya.

"Mas, apa-apaan sih. Kalau dilihat Bi Fatma sama Adam gimana?"

"Syahida, maafkan saya. Saya tidak tahu, kalau minuman kaleng itu alkohol dan merusak Double date kita sama mereka."

"Mas, lepaskan!" Azzam melepaskan pelukannya. Sedangkan Syahida langsung menuju dapur.

"Syahida." Memegang tangan Syahida.

"Mas, tahukan minum alkohol itu haram?"

"Dari Abdullah bin Amr berkata, Rasullulah SAW bersabda:"orang yang minum Khamar lalu mabuk, tidak terima sholatnya selama 40 hari. Bila dia mati masuk neraka."

"Sya, Mas tahu. Tapi perlu diingat juga. Sabda Rasulullah itu masih ada sambungannya."Namun, bila dia bertaubat, maka Allah akan mengampuninya. Namun, bila kembali minum Khamar dan mabuk. Maka sholat tidak diterima selama 40 hari."

"Di sini Mas tidak sengaja. Mas tidak tahu itu alkohol Sya. Mas kira itu ---"

"Mas, jangan ceroboh! Seharusnya Mas lihat dulu minuman itu, jangan sembarangan minum."

Azzam terdiam mendengar ucapan Syahida. Rahangnya mengeras, menatap intens wajah Syahida. Sudah dikatakan tidak sengaja, Syahida masih saja tidak mau mendengarkannya dan malah mengeluarkan kata-kata yang menyakitinya.

"Syahida, kamu kenapa marah dengan saya sekarang? Sudah saya katakan saya tidak sengaja. Saya pikir itu minuman cincau," Azzam.

"Sudahlah Mas, Syahida mau ke dapur dulu," ucap Syahida.

📃📃📃

Selama jam makan siang. Tiada suara perbincangan diantara mereka. Hari ini Syahida lebih memilih duduk di samping Bibi Suaminya. Melihat sepasang pasutri tersebut saling diam. Fatma melirik ke ponakannya itu.

Tampak Azzam meneguk segelas air putih, kemudian bangkit meninggalkan ketiganya yang masih sibuk menghabiskan makanan di piring mereka.

"Bang, jadi lusa balik ke Turki?" Langkah Azzam terhenti saat menaiki tangga. Sedangkan Syahida mendengar itu langsung menoleh ke Adam dan beralih ke punggung Suaminya.

"Habiskan makananmu. Jangan banyak tanya," balas Azzam ketus.

Melihat reaksi Abangnya seperti itu, membuat Adam melirik ke Syahida. Sewaktu Abang dan Kakak iparnya bertengkar, Adam tidak sengaja mendengarnya dari dalam kamarnya. Sontak dia langsung diam.

"Abang mu sudah perpanjang masa tinggal kita di Indonesia. Kemungkinan, setelah berhasil menemukan tempat tinggal Paman dan Bibi Kak Syahida mu, baru kita akan berangkat," ucapan Fatma membuat Syahida meletakan sendok.

Love From Ankara S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang