bab 8 : perkara kecil di ributin

13 0 0
                                    

Baik sholat Isya' maupun makan makan malam telah usai. Azzam masih enggan untuk kembali masuk ke dalam kamarnya. Mondar-mandir di hadapan Adam yang sedang asyik menonton perlombaan  sepak bola  di Ponselnya hingga terganggu.

Adam terlihat sangat kesal dengan kelakukan Abang kandungnya tersebut. Sesekali melirik Sang Abang yang belum juga berhenti melakukan aktivitasnya itu.

"Bang, gitu amat khawatirnya," celetuk Adam sembari mengigit kulit kuaci.

Azzam mengacak-acak rambutnya, frustasi. Semenjak pulang dari luar, Syahida banyak diam. Hal ini mengganggu pikirannya.

"Kamu tahu hibur perempuan?"  Pertanyaan Azzam yang tiba-tiba seketika membuat Sang Adik melirik ke arahnya dengan tatapan tajam, mencurigai.

Bukan menjawab, Adam malah balik bertanya."Abang buat Kak Syahida sedih?" meletakan  bantal dalam pangkuannya ke tempat lain.

"Enggak," balas Azzam memunggungi Adam.

Adam beranjak berdiri, mendekati Azzam."terus, kenapa panik?"

"Tahu atau gak?"

"Emangnya, Kak Syahida kenapa ... sampai harus di hibur?" tanya Adam.

Azzam menghela nafas, duduk di sofa ruang tengah. Dia mulai menceritakan asal dari kesedihan Syahida kepada Adiknya. Adam terdiam, terlihat memikirkan sesuatu.

"tanya Istri Kak Khulusi Bang. mungkin, Kak Khulaya tahu," saran Adam.

"Jangan, enggak enak ganggu waktu mereka. Ini juga udah malam," balas Azzam.

"Abang ini, gimana sih. Udah ditolong, malah nolak. Selain Kak Khulaya, kita enggak tahu lagi. Sama Pamannya, kita enggak tahu nomor Sama tempat tinggalnya." Adam.

"Ya, udahlah. Adam mau masuk kamar dulu, mau tidur," pamit Adam.

"Adam, tunggu jangan masuk dulu," cegah Azzam.

"Udah malam Kak, ngantuk."

                           📃📃📃

Azzam mengetuk pintu kamarnya. kemudian membuka pintu dengan perlahan-lahan. Dia menemukan Syahida sedang duduk di lantai, memeluk kedua kakinya sembari menatap cahaya bulan dari balik jendela kaca yang tidak bertirai.

Azzam merogok ponsel yang berada di saku celananya. Mulai mengetik kata-kata' cara menghibur perempuan yang sedang sedih' di telusuran Google

'Tersenyum?' mengelengkan kepala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Tersenyum?' mengelengkan kepala.

'Pendengar yang baik?" Beralih ke bawah.

'Cerita lelucon?' mengerutkan dahinya.

'kasih hadiah? Tapi hadiah apa?' gumam Azzam yang terlihat masih binggung. Dia mengaruk kepalanya yang tidak gatal dan pada akhirnya. Dia mendekati Syahida.

Love From Ankara S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang