bab 10: ungkapan isi hati Syahida

12 1 0
                                    

"Arwa'u maa qad yakuunu
an tasy'ura bil hubbi, wa laakinnal
ajmala an yasy'ura buka man
tuhibbu."

((hal terindah memang ketika engkau
jatuh cinta, akan tetapi lebih indah jika orang yang kau cintai menyadari cintamu.)

          Ig: @syair_cinta_bhs_ arab

   _________________________________

Buk!

Buk!

Buk!

Syahida menepuk-nepuk tempat tidur. Kemudian mengambil pakaian dan masuk ke dalam kamar mandi. Sedangkan Azzam terlihat duduk di lantai bersender pada kasur sambil memegang ponselnya.

Ting!

Pesan masuk dari Khulusi.

[Assalamualaikum Zam. Besok double date yuk?]

[Waalaikumsalam, kapan-kapan aja ya.]

[Widih ... semenjak nikah Lo jadi anak rumahan ni ye ....]

[ ...]

" Pesan dari Siapa Mas?" tanya Syahida tiba-tiba saja sudah berada di depan pintu kamar mandi yang sudah kembali tertutup.

"Khulusi, di mau ngajak jalan-jalan besok." Beranjak berdiri dan meletakkan ponselnya di atas nakas.

"Terus, Mas bilang apa?"

"Kadang-kadang aja."

"Kenapa Mas enggak mau pergi?"

"Lebih enakan di rumah aja."

Azzam melihat Syahida sedang bercermin, membenarkan Khimar yang dikenakannya. Dari pantulan cermin. Syahida dapati Azzam sedang menatapnya. Tiba-tiba saja terbesit perasaan bersalah dalam lubuk hati Syahida.

Dia belum sepenuhnya menunaikan kewajibannya sebagai seorang Istri. Dia masih belum siap melaksanakannya.

Azzam mendekatinya. Perasaannya menjadi kalut. Tiba-tiba saja detak jantungnya berdegup kencang yang disertai kedua tangannya menjadi dingin.

Azzam menempelkan dagunya pada bahu sebelah kanan Syahida. Menatap wajah Syahida yang tidak mengenakan niqab."Syahida, boleh saya minta sesuatu?"

Deg!

Syahida menatap mata Azzam lewat pantulan cermin. Kemudian langsung menunduk. Berusaha menenangkan pikiran dan hatinya. Tangannya bergetar. Dia mengepal kedua tangannya yang saling bertautan. melihat Sang Istri panik. Azzam tersenyum.

Azzam berlutut, kemudian memegang kedua pundak Syahida dan menggeser posisi Istrinya untuk menghadap ke arahnya. Istrinya belum juga berani melihatnya. Azzam menyentuh dagu Syahida dan sedikit menariknya untuk mendongak.

"Kamu kenapa?" tanya Azzam menatap mata Syahida yang beradu dengan manik matanya. Syahida tidak menjawab, hanya mengelengkan kepalanya.

Apa boleh saya minta sesuatu dari kamu?" Syahida semakin takut dan mempererat menggenggam kedua tangannya.

Azzam terlihat senang meliha raut wajah Istrinya yang sedang ketakutan dengan kelakuannya. Dia menoleh pada kedua tangan milik Syahida. Dia berinisiatif untuk menenangkan Syahida dengan menyentuh tangan Istrinya.

Love From Ankara S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang