"Jodohmu adalah cerminan dirimu sendiri."
-RafDin-
°°°
"Saya Terima nikah dan kawinnya, Adinda Jihanniya Nursyafa binti Ridwan Al-Malik dengan mahar satu buah rumah beserta isinya dibayar tunai" ucap Raffa dengan lantang.
"Bagaimana para saksi? Sah?"
"Sahhh!"
"Alhamdulillah" seru mereka serempak.
Hati Raffa berdegub dengan kencang, bahkan rasanya serasa ingin lompat pada tempatnya. Rasa tak percayanya seakan membuat dunia berhenti berputar. Kini dirinya sudah resmi menjadi seorang suami, yang tadinya hidup tanpa beban kini ia memiliki tanggung jawab besar, mulai detik ini, hari ini, besok lusa dan selamanya.
Sehabis mengucap Ijab Qabul tadi, lidahnya terasa kelu untuk mengucapkan kata-kata selain di dalam hati. Melepas masa lajang di usia muda membuat ia ingin meneteskan air mata.
Di tempat lain, di sebuah ruangan, Adinda meneteskan air mata saat mendengar Ijab Qabul yang begitu lantang dari bibir Raffa yang kini resmi menjadi suaminya. Tak jauh berbeda dengan Raffa, ia pun seolah tak percaya jodohnya akan sedekat ini. Ia harap ini adalah takdir yang terbaik dari Allah. Dan ia harap semoga pernikahan ini slalu berada dalam ridho'nya.
Umi Syifa Sang ibu dan Mery yang kini resmi menjadi mertuanya mendekat ke arah Adinda dan mengajak Adinda untuk keluar, Mery dan Umi Syifa mengagandeng Adinda disamping Masing-masing.
"Jangan gugup menantukku"
Serrr!
Hati Adinda berdesir kala mendengar penuturan dari Mery Sang ibu mertua. Adinda menoleh ke arah Mery yang kini sedang tersenyum hangat kepadanya, begitu pun umi Syifa yang tersenyum haru, sekarang anak gadisnya sudah menjadi seorang istri.
Adinda berjalan dengan di tuntun oleh kedua wanita paru baya itu, berjalan menuju Raffa suaminya yang kini sudah berdiri di depannya. Gaun putih berhiaskan mutiara kecil, kerudung yang lengkap dengan niqabnya serta mahkota yang menghiasa pucuk kepala, seolah membuat semua orang hilang kesadaran olehnya. Tak terkecuali Raffa. Ia memandang Adinda tanpa berkedip, Raffa tak munafik bahwa Adinda yang kini menjadi istrinya memang cantik meskipun tertutup cadar. Itu malah membuatnya semakin indah.
Adinda menundukkan kepalanya malu, semua tamu tidak berhenti melihatnya, termasuk Raffa suaminya. Adinda tiba di depan Raffa, umi serta mertuanya undur menjauh.
"Sekarang bacakan doa untuk sang istri. Dan sang istri setelahnya jabat tangan suami"
Dengan gemetar Adinda menjabat tangan Raffa dan mencium punggung tangannya. Sama halnya dengan Adinda, Raffa dengan ragu meletakkan tangannya di pucuk kepala Adinda berdoa untuk keberkahan rumah tangganya.
"Sekarang cium kening istrimu"
Deg!
Mata Raffa membola saat mendengar ucapan bapak penghulu tersebut, namun tak lama ia menetralkan kembali ekspresinya. Raffa mendekat lalu dengan keberanian penuh ia mencium kening Adinda. Serasa di sengat listrik, tubuh Adinda menegang seketika merasakan kecupan yang mendarat di keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFFA AFFAR
Random"Seseorang yang benar-benar mencintaimu akan menjadikan sebuah kesempatan sebagai lembaran untuk ia perbaiki." -Raffa Affar. _____________ 🖤🖤 ⚠️Pemula, Harap Maklum. Visual Tokoh Utama Raffa Affar-Raffa Affar(Raffa Aldiansyah) °°° CERITA KARANGAN...