Chapter35

52 4 0
                                    

"Semoga kau semakin bisa membuka mata hati mu."

-Adinda-

°°°









"Rat!!"

"Raf aku kangen" masih dengan suara mendayu Ratu bersuara.

"Ratu stop!"

"RATU!!"

Raffa melepaskan tangan Ratu yang melingkar erat di lehernya dengan memakai tenaga. Ia mendorong keras tubuh Ratu hingga punggungnya terbentur pada stir mobil.

"Aww!"

Perempuan itu memekik sakit, dorongan Raffa memang tidak main-main.

"Kamu dorong aku?! Sakit Raffa!"

"IYA KAMU SAKIT!.. SAKIT JIWA!" Raffa menatap tajam perempuan yang berstatus kekasihnya.

Ratu mengangakan mulutnya dan manatap tak percaya pada Raffa.

"Kamu bilang aku sakit jiwa?"

"Turun!" tanpa aba-aba Raffa mengangkat tubuh Ratu sedikit kasar menurunkannya dari pangkuannya.

"Denger ya! Kamu pikir kamu pantes kaya gitu?" Raffa menatap Ratu dengan dingin.

"Aku cuma kangen kamu Raf! Apa ak--"

"LALU BERTINDAK SEPERTI JALANG?"

Ratu terperanjat kecil kala Raffa membentak dirinya, ini adalah pertama kalinya Raffa berbicara dengan nada yang tinggi.

Kenapa Raffa semarah itu? Pikir Ratu.

"Raff ak-"

"Kamu ini perempuan Ratu! Minimal kamu punya rasa malu! Aku tau kita punya hubungan tapi bukan berarti kamu dengan gampangnya bertingkah seperti ini!"

"Kamu pikir akan bagus kamu bertingkah seperti itu? Aku cinta sama kamu karena kamu adalah perempuan terhormat, itu yang bikin aku kagum dan ingin memiliki kamu. Bukan Ratu yang bertingkah seperti seorang jalang!"

Ini benar-benar hal yang sulit Raffa percayai selama ia mengenal seorang Ratu. Raffa memang tergila-gila dengannya sebab Ratu adalah perempuan tipe idealnya. Perempuan yang cerdas, perempuan dari keluarga terhormat, dan bermartabat. Apapun yang ada pada diri seorang Ratu membuat Raffa tertarik.

Tapi apa yang barusan ia lihat? Ratu-nya bertingkah seperti seorang wanita bayaran. Mungkin benar, Ratu memang suka menunjukan sisi manjanya dengan berlebihan. Tapi tidak dengan cara yang seperti ini.

"Aku kaya gini karena kamu pacar aku! Apa salah?!"

"Salah" Raffa masih menatap Ratu dengan dingin.

"Hahhhh" Ratu menyederkan punggungnya ke kursi, tersenyum kecut dengan sesekali tertawa kecil hambar.

Ratu beralih menatap Raffa kembali, "Ini semua karena kamu! Salah kamu!"

Laki-laki itu tidak menjawab, masih terus menatap datar perempuan yang sedang satu mobil dengannya.

"Salah kamu.. karena kamu ga kunjung nikahin aku!"

Raffa menegakkan posisi duduknya. Tidak perlu berpikir, Raffa tahu apa maksud kalimat itu.

"Dengan cara seperti ini? Itu bahkan menjijikkan"

Sebuah jawaban yang di luar exspektasi, Ratu menatap lelaki yang di cintainya dengan pandangan tak percaya.

Raffa benar-benar santai saat mengatakan lontaran itu.

"Menjijikkan?"

"Kamu bilang cara aku menjijikkan? Tega kamu ngomong kaya gitu ke aku?" mata perempuan berambut coklat itu mulai berkaca-kaca.

RAFFA AFFAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang