Tumbuh

116 23 0
                                    

Segalanya begitu bosan, biasanya Auriga akan sibuk dengan manggung keluar kota bersama The Vamps dan bertemu Vampser lain nya. Kali ini ia harus kuat-kuat untuk beberapa minggu kedepan istirahat dulu dari aktivitas manggung nya sampai urusan Bang Daren dan dari pihak agensi nya selesai.

Dirumah sebesar ini Auriga hanya berdua dengan bi Minah pembantu rumah tangga dari sebelum Auriga lahir bi Minah sudah bekerja disini yah kurang lebih 25 tahun lamanya.

Terkadang sepi itu menusuk dirinya, diruangan yang penuh fasilitas tidak menjamin dirinya ramai dipenuhi senang. Auriga menatap dinding langitnya ia teringat satu adegan dimana Rexa dan Naya berpelukan sambil menangis.

Awalnya ia tak terlalu perduli tetapi setelah berhari-hari itu sangat mengganggu dirinya, ia bingung mau minta penjelasan bagaimana sedangkan dia saja tidak ada hubungan dengan Naya.

"Klo pun Naya pacar nya Rexa lah terus selama ini si Rexa selingkuh dong dari Kak Wina, berani banget tuh orang selingkuhin kak Wina. Brengsek juga ya ternyata si Rexa, gue juga sama sih." Monolog Auriga.

Ia mengambil benda pipih di atas nakas, jari nya lihai membuka room chat dan mengetik nama Naya disana, namun belum sempat selesai mengetik nama tersebut, notif bar nya menunjukan Saga is calling . .

Auriga tampak terkejut setelah mendengar suara telepon dari Saga, ia pun bergegas pergi menuju bar milik Saga. Bi Minah memanggil pun tak ia hiraukan, kini Auriga mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata dan ia hanya memakai kaos lengan pendek dan celana bokser nya.

Setelah sampai ia langsung memarkirkan motornya sembarang tempat dan bergegas lari. Disana sudah ramai, ada Rexa dan juga Akmal yang sedang menahan badan kekar milik Rexa, tak lupa dibelakang mereka berdua ada Naya yang sedang ketakutan.

"Anjing lo, sini mati lo ditangan gue!!!." Ucap Rexa dengan tatapan yang membabi buta.

Laki-laki yang disumpah serapah oleh Rexa ingin maju namun ditahan oleh Saga dan orang-orang yang berada disana.

Auriga tiba-tiba masuk berada ditengah tengah antara kubu Akmal dan kubu Saga. Ia tau apa yang terjadi mengingat ini seperti dejavu baginya, ia menebaknya bahwa Rexa marah karena Naya digoda oleh laki-laki dikubu Saga ini.

"Lo apain cewek itu??." Tanya Auriga dengan tatapan tajamnya.

"Gue pegang, mau apa lo?." Jawab laki-laku itu yang membuat darah Auriga berdesir panas.

"Brengsek lo!!."

"Cih brengsek!! Lo ngaca dong, gue tau lo selalu gonta ganti cewek, main sana sini. Haha yang lebih sedih nya lo gak dianggep." Tegas laki-laki itu.

Auriga sudah tak tahan lagi ia pun melayangkan satu tinju tepat di hidung laki-laki itu sampai ada noda darah, ia tak terlalu kenal orang-orang disini tapi ia tau bahwa laki-laki ini adalah anak-anak nya Marcel, musuh bubuyutan nya The Vamps.

Ketika Auriga ingin melayangkan satu pukulan lagi, badan nya di peluk dari belakang membuat pergerakan nya terhenti.

"Jangan Riga." Ucap nya sambil menangis

Karena yang memeluk Auriga itu adalah Naya orang disekitar sana terdiam melihat adegan tersebut, begitupun Rexa dan Akmal.

Nafas Auriga tersenggal-senggal ia berdiri dengan tegak, tangan Naya masih melingkar di pinggang milik Auriga. Ia pun melepas kan tangan Naya, berbalik badan lalu membawa Naya keluar dari sana.

AU-riga; || HAECHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang