Metafora Hati

92 11 0
                                    

Setelah berpikir panjang dalam waktu yang cukup lama kini Naya memutuskan untuk pindah ke negara singa tersebut yang mana ia disana tinggal dengan Wina.

Ingatkan pada saat Naya dan Auriga bertemu di caffe dan memutuskan untuk break, mereka berdua tidak bertemu sampai comeback The Vamps tiba, bukan Auriga tidak sempat atau tidak mau tetapi yang menolak tidak mau bertemu adalah Naya. Katanya masih perlu waktu, sampai saat dimana Naya memutuskan untuk pergi ke singapore, baru Naya memintanya untuk bertemu. Disaat itu Auriga sedang manggung di pulau dewata bali yang mana ia baru kembali ke jakarta 2 hari lagi.

"Lo gilak ya, kita baru aja sampe hotel." Tegas Daren, sambil merapikan baju yang berada didalam koper.

"Bang kali ini aja, The vamps manggung kan masih besok malam, gue bisa pp jakarta bali dalam sehari." Jawab Auriga dengan gelisah.

Daren menghela nafas "lo liat ini jam 1 pagi mana ada pesawat keberangkatan jakarta jam segini. Dia gak akan pergi sekarang, kakak nya aja masih disini." Sinis Daren.

Tiba-tiba dari arah belakang seseorang bersuara "Adek gue berangkat pas kita konser Day 2. Lo pergi aja biar kalian berdua sama-sama lega." Ucap Rexa.

Kemudian Auriga melihat Daren seperti meminta, sungguh kepala Daren rasanya ingin pecah jika sudah begini ia bisa apa. Di satu sisi Daren tak ingin melihat Auriga overthinking apalagi The Vamps sedang konser, ia tak mau jika konsernya tak sukses meskipun Auriga akan berlaku profesional tapi tetap saja Daren tak mau menyakiti hatinya dan disisi lain ia takut jika ketahuan oleh Agensi, bisa buyar semuanya.

"Oke lo ketemu Naya di apart gue tapi lo harus janji kali ini jangan sampai ada yang tau. Gue pesenin tiket dengan jadwal keberangkatan jam 3 pagi, nanti disana biar sopir gue jemput lo dibandara yang aksesnya hanya orang tertentu yang tau."

Auriga langsung memeluk Daren dan mengucapkan terimakasih.

"Lebay ah pake pelukan segala, udah sana. Inget, kali ini nasib kita semua ditangan lo."

Auriga terkekeh sambil membawa tas weist bag yang tadi sempat ditaruh. "Do'a in gue."

"Gue yakin usaha lo gak bakalan sia-sia" Ucap Daren yang diberi anggukan oleh Auriga. Disana Rexa hanya tersenyum penuh bahagia.

Auriga pun berlari kecil, ia tak sabar bertemu capella-nya.

"Good luck." Ucap Rexa yang diberi acungan jempol oleh Auriga.

Jauh didalam lubuk hati Auriga, ia masih sangat mencintai Reenaya, ia ingin selalu bersama sang kekasih. Setelah apa yang dilewati bersamanya bagaimana mungkin ia bisa lupa dan cepat berpindah ke lain hati yang bahkan sampai sekarang senyum nya saja masih ada dikepala.

Apapun keputusan Naya selanjutnya ia akan terima dan pasrah jika berjodoh pasti akan bertemu kembali.

Bahkan Auriga selalu berdoa jika dikehidupan selanjutnya ia ingin selalu bersama Naya entah bagaimanapun caranya.













Bersambung . . .

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AU-riga; || HAECHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang