Fall deep

95 16 2
                                    

Warning!!!
Cw/Kissing . . .

***

Motor itu melaju dengan cepat membawa mereka ke apart milik Auriga.

"Riga kok ke apart kamu?." Tanya Naya dengan bingung sambil menoleh kekanan dan kekiri takut ada dispet.

"Gak ada dispet Nay, dispet nya udah pada tidur. Udah yuk ikut, gue mau nunjukin sesuatu." Sambil menggeganggam jemari Naya yang kecil dan menautkan dianyara jari jemari miliknya, siperempuan hanya bisa diam tak berkutik dan detak jantung nya berirama dengan cepat.

Auriga mengajak Naya ke rooftop apartementnya, dilangit yang gelap sedang ada banyak bintang yang bertaburan. Auriga akan menunjukan betapa indah hamparan langit ketika banyak bintang apalagi dilihat dari rooftop. Sesampai nya diatas Naya takjub tidak menyangka pemandangan kerlapkerlip gedung dan hamparan langit yang dihiasi bintang, sangat indah.

"Nay sini duduk, ngeliat nya dari sini aja." Sambil menepuk-nepuk tempat kosong yang berada disamping nya. Naya pun bergegas duduk dengan posisi bersila dan Auriga dengan posisi menopang kedua lutut oleh tangannya.

"Riga ini kedua kalinya kita duduk sama-sama sambil liatin langit."

"Hehe iya Nay."

Kedua makhluk yang tengah dilanda gulanah itu terdiam dengan pikirannya masing-masing sambil melihat keindahan malam yang mana dua kali lebih indah jika dinikmati bersama orang terkasih.

Nay tau gak kenapa nama gue Auriga?." Pertanyaan Random keluar dari mulut Auriga.

"Enggak Riga, emang kenapa?."

"Karena disana biar Bunda bisa deket sama gue terus." Auriga tersenyum wajah nya mengadah kelangit.

Renaya menoleh ia menatap wajah Auriga dengan lekat disana mata Auriga sudah ada genangan air mungkin jika sekali berkedip akan jatuh.

"Mami ku juga kan ada disana pasti mami dan bunda kamu temenan." Ucap Naya tangan nya menunjuk ke atas langit gelap yang dihiasi dengan jutaan bintang, lalu matanya tak lepas memandang wajah laki-laki yang berada disamping nya itu.

Auriga menegakan pandangan nya menoleh pada wajah yang katanya seindah bidadari. Mata mereka bertemu, tatapan itu mengartikan bahwa keduanya cukup mengerti apa yang dirasakan satu sama lain. Mungkin karena terbawa suasana atau bisa jadi karena rasa sayang satu sama lain, mereka mengikis jarak keduanya, sampai-sampai mereka bisa merasakan deru nafas dari satu sama lain.

Auriga menarik dagu milik Naya. Bibirnya yang cantik itu ia cium perlahan tanpa tekanan. Naya menegang mata nya membelak darah nya berdesir dan tak lupa jantung nya yang kian berdebar mungkin Auriga bisa mendengar nya. Ini kah yang diinginkan Naya lebih.

Karena tidak bisa berkutik detik berikutnya Naya memejamkan matanya perlahan dan ciuaman itu kini berubah jadi lumatan, lumatan lembutan yang Auriga ciptakan membuat Naya menikmatinya.

Ia bingung harus membalas lumatannya bagaimana diingat ini adalah kali pertama dalam hidupnya. Rasa sayang yang kini bisa tersalurkan dan sensasi yang tak pernah Naya terima dari siapapun, dia sang rasi bintang Auriga mencuri firstkiss milik Naya.

Auriga menghentikan aktifitasnya ia membuka matanya menatap wajah perempuan yang kini disetiap sudut wajahnya mereh merona dan ia berkata "Sorry Nay." Naya menggeleng lalu detik berikut nya "Cup"ia mengecup bibir ranum milik Auriga hanya mengecup tidak lebih.

AU-riga; || HAECHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang