Best side

88 18 0
                                    

Sekitar pukul 7 Am, didepan pintu unit apartnya Auriga sudah riuh oleh suara berisiknya Akmal tak lupa Rexa yang sedang menenteng 4 bungkus bubur ayam disebelah nya ada Nakula yang sudah membawa 4 botol kaleng beer.

" . . . Haha. Loh anjer kok gak bisa masuk?." Menoleh ke antara Rexa dan Akmal.

"Lo nanya kita, terus kita nanya kesiapa?." Jawab Akmal.

"Rumput yang bergoyang." Ucapnya sambil senyum tak berdosa.

"Udah-udah ketok aja." Tegas Rexa

Memang diantara mereka yang paling waras adalah Rexa lihat saja tanpa babibu dia langsung action. Rexa pun mengetuk pintu, satu ketukan dua ketukan samapai ketiga dan seterusnya tak ada yang menjawab.

Didalam unit dua insan yang tengah dilanda asmara itu pun masih tertidur tapi karena mendengar suara ketukan, Naya terbangun.

"Riga ada yang ketuk pintu, bangun dulu."

"Ahhh Nay siapa si pagi-pagi ganggu aja, aku masih ngantuk."

"Aku katanya, udah gak waras ini laki-laki."

"Itu makin kenceng."

Masih dengan posisi tadi malam tidak berubah, masih saling mendekap satu sama lain dan mereka tidur disofa.

Karena ketukan itu semakin kencang yang mana Auriga juga terganggu, ia pun bergegas melihat dari lobang pintu siapa yang berani pagi-pagi begini menganggu tidur orang.

"Siapa Riga." Sambil merubah posisinya menjadi duduk.

"Rexa, Akmal dan Nakula." Menjawab dengan santai.

Bisa-bisanya ia santai itu padahal kini Naya sudah ketar-ketir takut diintrogasi oleh kaka tiri dan teman temannya Auriga. Tapi Auriga seakan tak perduli, bahkan ia bilang tidak apa-apa kalau Rexa marah ia akan tanggung jawab.

Tak lama pintu terbuka menampakan 3 kurcaci

"Lo lama banget si lagi nga . . . Anjer ada cewek, Riga goblok lo abis ngapain hah." Jaket yang mereka kenakan tadi malam masih berserakan dilantai disana Akmal terkaget-kaget, Rexa sama kaget nya dengan Akmal, ia memandang Auriga dengan sinis kesal tetapi seperti minta penjelasan, sedangkan Nakula tetap santui karena ia sudah mengetahui dari Keyla jika Naya dan Auriga semakin hari semakin dekat jadi sudah tidak kaget lagi.

Disana Naya pura-pura tak melihat mereka, ia sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal, mencoba stay cool tapi tetap saja gemeteran. Auriga mempersilahkan mereka duduk terlebih dahulu.

Rexa menghampiri Naya yang tengah duduk, ia jongkok tersenyum sambil berkata. "Adiknya kakak udah gede." Sambil mengusap-usap rambut Naya.

Melihat pemandangan seperti itu Auriga dan Nakula hatinya menghangat, Rexa memang tampang galak dan kejam bahkan diam-diam mematikan tetapi ia adalah orang yang hangat sedangkan Akmal ia hanya protes meminta penjelasan.

"Pada sarapan dulu yuk." Bubur itu dibawa dari tangan Rexa oleh Nakula menuju meja makan dan ia menatanya.

"Ini kan ada 5 orang, buburnya kurang dong?." Ucap Nakula sambil menghitung jumlah manusia yang ada diruangan ini.

"Naya gak suka bubur." Ucap Rexa dan Auriga bersamaan.

"Sarapannya sereal." Ucap Rexa dan Auriga bersamaan lagi.

AU-riga; || HAECHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang