19. Benar benar tidak peduli

7.2K 664 42
                                    

"Apaa."Pekik Rendi sunggu Plot twist yang membagongkan Selama ini Rendi kira tubuh yang ia tempat anak kandung ternyata dia hanyalah anak pungut sungguh miris.

"Iya, kamu itu hanya anak pungut saat Bara sedang pulang kerja dan menemukanmu di sebuah Gorong gorong lalu kami merawat mu."Ucap Marlina.

"Oh."Gumam Rendi dengan santai membuat Bara dan Marlina kaget.

"Jadi ini alasan lo selali sinis sama gue, karena lo fikir gue ngerebut Bokap lo ??"Ucap Kaisar menatap tajam Rendi.

"Gue ?? Salah gue gak pernah tahu kalo lo itu anak dari Om bara."Ucap Rendi.

"Soal gue selalu sini sama lo, Itu karena lo yang selalu  bikin gue ikut dalam masalah lo, Sehari kalian gak bikin masalah itu gak bisa hah ??"Ucap Rendi.

"Dan buat Anda."Ucap Rendi menunjuk Marlina.

"Untuk apa saya membela anak Anda, kalo disini saja anak Anda sudah terbukti bersalah."Ucap Rendi menatap tajam marlina.

"Dan untuk Anda."Ucap Rendi menujuk Bara, bara yang di tunjuk mengerutkan keningnya.

"Ajari anak Anda agar tidak bermain fisik dengan perempuan, saya permisi."Ucap Rendi kemudian meninggalkan mereka.

"Rendi tunggu."Ucap Bara mencekal tangan Rendi.

"Apalagi."Rendi Frutasi mereka tidak membiarkan Rendi untuk pergi, bersekolah disini adalah keputusan paling di sesali oleh Rendi.

Rendi fikir ia tidak akan ikut hal seperti ini, tapi guru BK itu memaksa Rendi untuk ikut campur dalam urusan Drama Novel disini.

"Pulang ikut papa."Ucap Bara meminta agar Rendi mau pulang dengan dia.

"Saya tidak mau."Ucap Rendi.

"Tapi kamu tinggal dimana, kasih tahu alamat kamu sama papa."Ucap Bara.

"Saya tidak akan memberikan alamat saya pada kalian, karena Saya berharap ini terakhir kalinya kita bertemu selamat tinggal dan jangan ganggu saya."Ucap Rendi menepis tangan Bara kemudian meninggalkan mereka.

Bara menatap Punggung putra sulungnya itu yang pergi menjauh "Lihat, ini semua gara gara kamu marlina, Semua kacau gara-gara kamu."Ucap Bara Menunjuk marlina.

"Aku ?? hei lihat dirimu kemana kamu 6 bulan dan sekarang baru kamu mencari dia ngaca Bara Kita ini sama."ucap Marlina.

Bara kemudian menatap Rendi "Kai, sudah berapa kali ayah bilang jangan dekat dengan dia, Dia itu sumber masalah buat kamu."Ucap Bara.

"Papah, tidak berhak ngatur Kai dekat dengan siapa saja, ini hidup kai."Ucap Kaisar.

"lihat lah dirimu Kai, Sudah berapa kali kamu dapat masalah karena dia."Ucap Bara.

"Dan untuk kamu jangan pernah deketin Anak saya, Kamu itu hanya bisa masalah buat Kaisar."Ucap Bara menunjuk Acha yang menunduk ketakutan.

Bara menyeret Kaisar untuk pulang meninggalkan Acha dan Marlina yang menatap mereka "Kenapa kamu begitu Bodoh Acha, Kamu terlaku ceroboh."Ucap Marlina.

"Maaf ma, aku tidak tahu kalo gudang memang tidak bisa di masuki sembarangan."Ucap Acha.

"Tapi mah, kak Rendi itu anak mamah ??"Tanya Acha.

"Anak angkat."Ucap Marlina.

"Bisa di manfaatin."Ucap Acha tersenyum miring.

"Terserah deh, tapi mamah kasih tahu Rendi itu pintar bahkan lebih dari Alvaro maupun kaisar jadi hati-hati."Ucap Marlina.

"Sekarang kita pulang, gak ada gunanya Disini."Ucap Marlina kemudian mereka pergi meninggalkan Area sekolahan.
.
.
.
.
.
.
.

"Dasar orang tua gak tahu diri, orang dia suruh jangan ganggu sekarang malah nemuin sendiri."Gumam Rendi berjalan dengan emosi.

Petualangan Di dunia Novel (Tamat)HETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang