Seminggu sudah Rendi di rawat dan sudah beberapa temanya menjenguk, kini Rendi sudah berada di Mansion keluarga Mahendra dan tengah bersiap untuk ke sekolah.
Rendi mengambil buku catatanya dan membacanya sambil berjalan menuju ke ruang Makan.
"Belajar mulu kak."Ucap Kaisar yang bertemu Rendi di tangah jalan.
Rendi melirik Kaisar "Sudah mau Ujian, dan bentar lagi Try out dan kakak harus dapet Nilai sempurna."Ucap Rendi.
"Jangan maksain kak, kakak baru keluar Rumah sakit."Ucap Kaisar.
Rendi mengacak Rambut Kaisar "Iya iya, Tumben Bawel banget."Ucap Rendi.
"Dih, di kasih tahu juga."Ucap Kaisar merapikan Rambutnya.
Mereka berjalan menuju ruang makan, di sana sudah ada maid dan Ashley yang menyiapkan makanan.
"Sudah siap ??"Tanya Ashley.
Tak berselang lama Datanglah Ariya dan Mahendra di ikuti Vero dan bara untuk makan sarapan.
"Masih pagi sudah natap buku aja Ren"Ucap Ariya yang melihat Rendi sedang membaca Buku.
"Iya nek, Bentar lagi Try out jadi harus mateng karena Ujian masuk Universitas yang Rendi tuju terlalu Tinggi."Ucap Rendi.
"Emang kamu mau Lanjutin di mana ??"Tanya Vero.
"Universitas Internasional Bojong gede."Ucap Rendi membuat semua orang Terkejut.
"Bukanya itu tesnya sangat sulit."Ucap Ariya.
"Jangan memaksa diri Rendi."Ucap Vero.
"Aku gak maksain diri pah, ini Sudah tekad Rendi."Ucap Rendi.
"Terserah, Tapi kalo kamu sakit Papah akan paksa kamu buat berhenti."Ucap Vero.
"Pah."Tegur Rendi.
"Sudah sudah jangan Ribut, Sekarang kita makan."Ucap Ariya.
Merekapun memulai makan "Oh iya, Ver kamu sudah bikin KK buat Rendi ??"Tanya Mahendra.
"Sudah, tapi Karena hak asuh Rendi masih Di Kak Bara dan marlina jadi nanggung Nunggu persetujuan mereka kalo Kak Bara sih sudah tinggal si Neklam."Ucap Vero.
"Neklam Gitu yang rawat Rendi dari kecil."Ucap Rendi kemudia melanjutkan makan.
Rendi melirik Vero dan yang lain yang terdiam "Oh ayolah, gak usah di fikir mending kalian kembali sarapan."Ucap Rendi melihat wajah tidak enak mereka.
"Ah..Rendi benar semua kembali makan."Ucap Mahendra.
di sisi lain Di rumah keluarga Septian "Mah pokoknya Aku gak mah tahu mamah harus bisa dapetin hak asuh kak Rendi."Ucap Acha pada marlina.
"Tenang sayang, Papah sama mamah pasti dapetin itu."Ucap Henry.
"Iyaa Acha kamu tenang saja."Ucap Marlina
Acha tersenyum manis ke arah orang tuanya "Pokoknya semua harus jadi milik Acha." Batin Acha.
.
.
.
.
.
.Kini Rendi sudah sampai di sekolahan sesampainya Rendi membuat teriakan dari berbagak penjuru.
"Kyaaa kak Rendi masuk."
"kak Rendi Kangen nih."
"kak Redi sudah sembuh."
"eh..kak Rendi pake supir."
"mungkin masih sakit."
Begitulah Teriakan para betina haus akan belaian.
Geng alvaro melihat datangnya Rendi menghampirinya "Rendi."Teriak mereka.
"Lo udah baikan ??"Tanya Kevin.
"Sudah, ngapain gue masuk kalo masih sakit."Ucap Rendi.
"Emang lo sakit apa sih ??"Tanya Bastian Rendi diam.
"Hanya demam biasa."Ucap Rendi.
"Yakin lo, kenapa Sampai seminggu."Ucap Alvaro yang di angguki Rendi.
BTW mereka sudah tahu penyakit Rendi karena kaisar yang teriak teriak marah sama Acha cuma basa basi saja, tapi kok Rendi gak mau jujur hal ini membuat mereka bertanya tanya.
"Sudahlah, ayo kekelas."Ucap Rendi.
Akhirnya mereka memutuskan untuk langsung menuju ke kelas Rendi, selama perjalanan menuju kelas Rendi banyak menerima Coklat dari siswi.
Sesampainya di kelas Rendi langsung mendudukan dirinya di kelas "Nih kalian makan dah, Gua gak bakal habis."Ucap Rendi pada temen sekalanya untuk memakan Coklat yang Rendi terima selama jalan ke kelasnya.
Rendi kembali membuka buku catatanya, namun hal itu di cegah oleh Alvaro "Istirahat Ren, lo baru sembuh."ucap Alvaro.
"Gue gak papa Al, ini cuma baca baca saja."Ucap Rendi.
"Mengertilah Rendi."Ucap Kevin.
"Oke oke."Rendi menutup Bukunya.
Bel masuk sekolah telah berbunyi pertanda bahwa pelajaran telah di mulai, Guru gurupun masuk ke kelas untuk mengajar.
Selama pelajaran Mata Ke empat Sahabat Rendi tidak lepas dari Rendi mereka selalu memantau Rendi, karena Rendi baru saja sembuh hingga.
"Shhh pusing."Lirih Rendi memegang kepalanya, Melihat Rendi memegang kepala membuat Temanya panik.
"Duh Rendi lo gak papa kan."Ucap Alvaro.
"Tuhkan, seharunya lo gak sekolah dulu."Ucap Kevin.
"Apasih kalian lebay banget."Ucap Rendi.
"Gue cuma pusing ya, karena nih jawaban gak ada."Ucap Rendi sedangkan guru yang mendengar itu melihat kertas milik Rendi
"Aduhh maaf ya ibu salah ini jawabnya memang gak ada dan jawaban Rendi benar."Ucap Guru itu.
"Aduh bu jangan bikin kita pusing dong, saya juga nyari jawanan soal itu dari tadi."Ucap Reva kesal Si Rank satu kalo sedang kesal seram.
"Hehehe iya ibu minta maaf."Ucap Guru itu.
.
.
.
.
.
.Disisi lain keluarga mahendra sedang berada di pengadilan untuk hak asuh Rendi "Saya Ayah kandungnya maka keluarga kamilah yang berhak atas Rendi."Ucap Vero dengan emosi yang memuncak.
bagaimana tidak sedari tadi Marlina bersikeras untuk Hak Asuh Rendi berada di tanganya "Kau kenapa, bukanya kau yang membuang Rendi apakah ayah seperti itu pantas untuk dapat hak asuh ??"Tanya Marlina dengan senyum Sinis.
"Kau tak jauh sama, kau juga membuang Rendi Marlina apa perlu Chat kamu sama Rendi aku beberkan disini."Ucpa Bara membuat Marlina panik.
"Diam semua dia."Ucap Hakim
"Baiklah, saya putuskan Karena Anak bernama Rendi sudah berusia 17 tahun maka Dia bisa menentukan dimana dia akan memilih tempat tinggal...Jadi Sidang ini akan kitu tunda karna kita akan menunggu Rendi untuk memilih."Ucap Hakim.
Tok....tok...
"Sidang Selesai."
Bersambung....
Tips Buat Author baru, kalo bikin Cerita Baru 5-10 Part dan langsung Rame, jangan Maksa Buat Pub cerita baru 😭 Pasti keteteran dan ujung ujung hiatus kasiha Gue sebagai Readers Gak bisa baca cerita Gantung dan ujung ujungnya Hiatus 😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan Di dunia Novel (Tamat)HE
Fiksi RemajaDua tiga katak Ngecrot tinggal baca gak usah Bacot