Kini Rendi sedang berada di parkiran sekolah "Eh kalian duluan aja ya, gua masih ada urusam anjir."Ucap Rendi pada temanya.
"Jangan lupa ntar malam."Ucap Kevin yang di angguki oleh Rendi.
Melihat temanya yang sudah pergi Rendi menghela nafas gusar "Ini mereka kemana sih."Ucap Rendi yang sudah hilang kesabaran.
"Pak broto anjg, kenapa harus gue yang ngajarin dia kenapa gak Reva aja Dia prarel satu kenapa gak Al aja di Peringkat dua."Gerutu Rendi.
Saat ia tengah kesa tiba-tiba ada suara klakson itu dari mobil Reva yang pulang dengan temanya "Halo Renda."
"Rendi bangsat nama gue Rendi lama lama gue telen lu ya Va."Ucap Rendi ngegas.
"Ciee yang jadi Guru Privat, Semangat ngajarnya."Ucap Ratna teman Reva.
"Rev gimana kalo lo yang ngajarin Mereka."Ucap Rendi.
"Eamang lo mau ngapain."Tanya Reva.
"Gue mau ngafe sama yang lain."Ucap Rendi menail turunkan Alisnya.
"Eumm gimana yaa, Sorry ya gue masih punya kehidupan yang harus gue jalani."Ucap Reva.
Reva kemudian melajukan mobilnya meninggalkan Rendi yang marah-marah gak jelas.
"Sumpah kalo Dosa tidak ada mungkin sudah gue Tes kriyuk tuh Reva."Ucap Rendi.
drt! Drt !
Ponsel Rendi berdering "Halo."Ucap Rendi mengangkat Panggilan itu.
"Halo, pak ini ada Client yang mau bertemu dengan bapak."
"Aduuuh, Lo urus deh gue gak bisa ini masalah pendidikan gue."Ucap Rendi.
"Tapi pak..."
"Gaji lo gue naikin."Pungkas Rendi sebelum Sekertaris kantornya selesai berucap.
"Siap pak, pak Rendi tenang saja Semua akan Saya handle pak Rendi tinggal terima beres saja." Ucap Sekertari membuat Rendi melongo.
Panggilan kemudian di akhri "Gilaa ya kariyawan jaman sekarang mata duitan semua."Gumam Rendi.
Setelah meredamkan Emosinya Rendi kemudian melihat ketiga Curut yang dengan santainya berjalan bersama dengan teman mereka masing masing.
"Lihatlah, siaap yang dengan tidak punya dosanya telat."Ucap Rendi.
"Salahin aja noh si Acha kak, Lama banget loh pake Drama pingsan segala."Ucap Viona.
"I don't accept any excuses." Ucap Rendi dengan Nada datar.
"Kak bisa gak kalo Belajarnya Di tunda dulu, kasihan Acha sedang sakit."Ucap Damian.
Rendi menatap Acha dengan tatapan kesal "Lo tuh Definisi Beban yang sesunggunya ya, Kalian sudah melinatkan gue dan sekarang setelah kalian membuang Waktu gue kalian batalkan begitu saja ??"Ucap Rendi tak percaya.
"Iya kak, kakak tenang saja kakak akan tetap lulus Ayahku Donatur disini jadi kakak gak perlu khawatir."Ucap Acha dengan Nada lemas membuat Rendi menggeleng tak percaya.
"Ya tuhan."Rendi memgamg kepalanya sakit.
"Lo kenepa kak."Tamya Damian.
"Sekolah disini sejalain menguji otak menguji kesabaran juga ya, Guru murid gak bener semua."Ucap Rendi.
"Berarti kakak juga gak bener dong, kan kakak juga sekolah disini, bener kan ??"Ucap Gabby polos.
Rendi menatap Datar mereka ",Kalo gak jadi gue pergi."Ucap Rendi kemudian menyalakan motornya dan melajukanya.
"Gue salah ya ??"Tanya Gebby entah pada siapa.
"Heheh Gab gab, Lo gak salah kok lo udah paling bener."Ucap Tasya.
"Heheh kirain."
"Paling bener di kubur."Lanjut Tasya.
"Dahalh kuta pergi, gak jadikan ikut kelas saka kak Rendi kan lumayan bisa menatap keindahan Surga."Ucap Viona.
"Tahu gara gata Ratu kalian gue kehilangan kesempatan buat lebih dekat sama kak Rendi."
"Eh Jamila, yang mau belajarkan Viona bukan lu."Ucap Damian.
"Bodo."Ucap Tasya.
"Urus tuh manusia lemah."Ucap Gabby.
"Heh mulut lo."Ucap Mala menunjuk Gabby.
"Aap ??"
"Stop malah berantem ini anter Acha dulu."Ucap Alaska.
"Biar gue."Celetuk Kaisar membuat Acha tersenyum senang.
Mereka kemudian pergi dari Area sekolah untuk pulang ke rumah masing-masing.
.
.
.
..
.
.Di bandung seorang pria paruh baya sedang turun dari mobilnya Dia adalah Albara Brawijaya ayah daei Kaisar.
"Rendi."Ucap Bara memanggil Rendi.
Pintu rumah terbuka namun bukan Rendi "Siapa kamu."Ucap Bara.
"Anda yang siapa dan siapa Rendi."Ucap Orang itu.
"Ini rumah anak saya, kalian siapa."Ucap Bara sedikit marah.
"Oh bapak adalah orang tua pemuda yang menjual rumah ini, saya tidak tahu dan rumah ini sudah di jual ke saya."Ucap Orang itu kemudian menutup pintu Rumahnya.
Bara kemudian mengambil ponselnya dan menelfon Rendi tapi sayang "Apa nomorku di block."Ucap Bara.
"Jadi Marlina tidak mau merawat Rendi ?? kenapa aku tidak tahu."Gumam Bara.
"Kalo tahu seperti ini aku bawa Rendi tapi kenapa dia memblokir Nomerku pantes saja dia tidak ada kabar."Gumam Bara lagi di dalam mobil.
Sebuah Fakta yang bara tidak tahu adalah bahwa istrinya mengirim pesan ke Rendi yang berisikan pesan agar tidak mencarinya.
bersambung....
Wattpat anjing, tolonglah gue sudah ngetik banyak kenapa hisa hilang anjirr.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan Di dunia Novel (Tamat)HE
TienerfictieDua tiga katak Ngecrot tinggal baca gak usah Bacot