di sekolah Rendi dan yang lin kini sedang beristirahat "Lo mau makan Apa Ren ??"Tanya Bastian.
"Gue mau Makan apa aja."Ucap Rendi.
"Ya udah kalo begitu samain aja."Ucap Alvaro yang di angguki oleh basatian, dengan langkah pasti bastian berjalan menuju ke arah stan makanan yang ada di kantin sekolahannya.
Rendi kembali membuka bukunya untuk melanjutkan belajarnya, Namun tiba tiba buku itu di tutup oleh seseorang dia adalah kaisar.
"Ku bilangin papah kalo kakak masih belajar di jam istirahat."Ucap Kaisar yang sudah berada di belakang Rendi bersama dengan temanya.
"Lah apa hubunganya papah lo sama Rendi."Ucap Kevin.
"Papah gue, ayah angkat Rendi sedangkam Paman gue yang tempo hari nyulik Kak Rendi itu ayah kandung Kak Rendi."Ucap Kaisar dengan jamblang.
"Oooo, Pantes lo sama Rendi gak pernah akur."Ucap Kevin.
"Kita akur kok."Ucap Kaisar.
"Ya iya akur, dah duduk."Ucap Rendi lemah lembut dan tidak ada ngegas ngegasnya.
Pandu menyentuh Kening Rendi "Gak panas."Gumam Pandu.
"Lo apaan sih."Ucap Rendi menepis tangan Pandu.
"Kalo Kaisar aja lo akuin kenapa Acha gak lo akuin ??"Tanya Alvaro.
Rendi teridam "Emaknya gak ada akhlak."Ucap Rendi.
"Lah bukanya emaknya Acha itu juga orang tua lo."Ucap Kevin.
"ya sih, tapi ada beberapa hal yang kalian gak tahu, dan gak pelu tahu biar itu jadi rahasia."Ucap Rendi.
"Makanan datang."Ucap Bastian yang kembali dengan makanan, Besama dengan Askla yang juga membawa makanan.
Merekapun makan dengan tenanga sampai "Hai, boleh gabung gak."Ucap Suara lemah lembut dia adalah Acha.
"Boleh kok masih banyak yang kosong nih."Ucap Damian sedangkan yang lain tidak peduli dan memakan mananya masing masing.
Acha, Tari dan Mala kemudian duduk di kursi yang kosong dan mereka jug akhirnga makan.
"Kak, minta Gorenganya."Ucap kaisar pada Rendi, dengan cepat Rendipun memberikan gorengan yang ada di piringya satu untuk kaisar.
"Makasih kak."Ucap kaisar.
Semua orang ternganga melihat adegan menjijikan yang ada di depan mereka dimana Kaisar berisfat manja dan Rendi yang lemah lembut.
"Kalian gak Gay kan ??"Celetuk Kevin tiba tiba.
"Biji mata lo, gue masih suka cewek anjir."Ucap Rendi.
"Gue Juga."Ucap Kaisar.
Acha yang melihat adegan kakak adek itu merasa iri, kayak Hei dia juga adiknya Rendi kan ?? Acha mengepalkam tanganya.
"Setelah mamah mendapatkan hak asuh Kak Rendi gue akan dapetin Itu juga."Batin Acha
"Kak aku juga mau dong."Pinta Acha pada Rendi.
"Beli sendiri."Ucap singkat Rendi membuat hati mungil Acha tertonjok, Achapun langsung terdiam sedangkan Kaisar Sudah tersenyum miring.
Saat mereka tengah makan datanglah Clarisa dan temanya yang sedang berjalan dengan anggunly di kantin.
Calira melihat Rendi sedang makan entah kenapa Jantungnyan berdebar "Guys Kita duduk di sini saja."Ucap Clarisa.
Kevin yang melihat Adanya Clarisa mempunyai ide bagus "Clarisa lo di cariin Rendi."Teriak Kevin.
Semua orang menoleh ke arah kevin "Kevin bangsat, diem."Ucap Rendi kesal karena kevin membawa namanya.
"Kenapa ??"Tanya Clarisa.
Rendi yang mendapatkan jawaban itu bingung "Siapa juga yang nyariin lo."Ucap Rendi.
"Dih, gue juga gak ngarep kali di cariin sama lo."Ucap Clarisa kembali ke topik temanya.
"Emang Kak Rendi sama Kak Clarisa ada hubungan apa."tanya Acha.
"Kepo lo Dora."Ucap Bastian.
"Acha cuma ingin tahu."Ucap Tari.
"Lagian bukan urusan kalian ngapain Ribet sih."Ucap Pandu.
Merekapun kembali memamakn makanan mereka sampai bel tanda masuk kelas berbunyu dan mereka kembali ke kelas mereka untuk pembelajara.
.
.
.
.
.
.Sepulang sekolah Rendi langsung pulang "Sudah pulang ??"Tanya Ashley yang berada di ruang keluarga sedang membaca tabloid.
"Sudah."Ucap Rendi.
"Kaisar mana." Tanya Ashley.
"Nongkorng sama temanya."
"Kamu gak ikutan."
"Gak semua teman Rendi lagi siap siap untuk ujian dan Rendipun juga sama."Ucap Rendi.
Ashley tersenyum ke arah Rendi "Ya sudah kamu ganti baju dulu habis itu makan, tuh maid sudah masak buat kamu dama Kaisar malah Kaisarnya gak pulang."Ucap Ashley.
Rendi tersenyum ia kembali mengingat dimana dulu dia harus menyiapkan semua makan sendiri, Rendi kemudia mengangguk sebagai jawaban.
Setelah makan Rendi kembali ke kamarnya untuk belajar, Saat ia belajar pintu kamar di buka oleh Vero yang sudah pulang.
"Belajar lagi ?"Tanya Vero.
"Hm, Ada beberapa hal yang di luar prediksiku."Ucap Rendi.
Vero duduk di kasur Rendi "Jika kau di surh memilih kau memilih siapa ?? Ibu angkatmu atah Ayah kandungmu ??"Tanya Vero tiba tiba.
Rendi terdiam beberapa saat "Hak asuh ??",Tanya Rendi.
"Hm."
"Kalo disuruh milih aku jelas milih papah."Ucap Rendi membuat Vero tersenyum.
"Tapi kalo membandingkan, Kalian sama aja."Ucap Rendi.
Vero yang mendengar penuturan Rendi Tersenyum pedih "Maafin papah Rendi."Ucap Veri memeluk Rendi dari samping.
"Rasanya sesak pah, saat memikirkan Takdir Rendi Dibuang sama papah dan di campakan."Ucap Rendi dengan mata mulai memerah.
"Hiks hal seperti itu sudah cukup membuat anak Seusia Rendi bunuh diri pah hiks."Ucap Rendi sudah menangis, Mendengar Rendi menangis Vero mengeratkan pelukanya.
"Sulit untuk memaafkan papah, Setiap malam aku selalu berusaha memaafkan papah tapi semakin aku berusaha semakin aku sakit memikirkanya."Ucap Rendi lagi.
"Please, Tolong jangan buang kesempatan yang sudah Rendi berikan."Ucap Rendi.
Vero mengangguk "Papah akan gunakan kesempatan ini sebaik mungkin, Memperbaiki apa yang sudah hancur itu memang mustahil tapi memulai dengan yang baru itu lebih baim dari pada tidak sama sekali."Ucap Vero mengusap Kepala Rendi.
"Papah memang salah, papah sudah buang kamu tapi percayalah Itu adalah kesalahan terbesar ayah dan penyesalan terburuk ayah."Ucap Vero.
"Oh iya, Ada yang mau Rendi tanyakan."Ucap Rendi.
"Apa itu."
"Siapa ibu kandung Rendi ??"
Bersambung...
Gue baru saja Tersadar akan sesuatu, Ternyata kita tuh tidak jelek Kita semua itu Good Looking di mata orang yang tepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan Di dunia Novel (Tamat)HE
Fiksi RemajaDua tiga katak Ngecrot tinggal baca gak usah Bacot