Vero terdiam mendengar Pertanyaa yang terlontar di mulut Rendi "Ibu kamu sudah meninggal."Ucap Vero dengan ragu.
"Oh."Jawab Singkat Rendi.
Vero terkejut karena hanya itu Respon yang Rendu tunjukan, Ia beruntunh karena Rendi tidak bertanya penyebab kematian ibunya.
"Sekarang kamu istirahat saja, besok hari besar kamu tentukan pilihan kamu dari sekarang agar kamu tidak menyesal."Ucap Vero.
"Pah."Panggil Rendi.
"Hm ??"
"Gak jadi."Ucap Rendi.
"Kalo ada apa apa Bilang sama papah, Gak usah sungkan."Ucap Vero mengecup kening Rendi.
Rendi menggeleng "Sekarang papah keluar aja."Ucap Rendi, Vero kemudian keluar dari kamar Rendi.
Melihat papahnya sudah keluar Rendi memejamkan matanya "Apa yang harus gue buat besok."Ucap Rendi.
Besok adalah hari dimama keputusan Rendi akan menjadi penentu pengadilan hak Asuh Rendi.
"Gue sudah membuat keputusan semoga keputusan ini adalah yang terbaik."Ucap Rendi kemudian menyelami alam mimpi.
Kini hari sudah mulai pagi Rendi bersiap dengan pakaiam Formalnya untuk melangkan menuju perisdangan.
"Kau sudah siap ??"Tanya Vero.
"Sudah."balas Rendi.
Keluarga Mahendra memasuki ruangan perisdangan bersama dengan keluarga Septian di sana juga terlihat Ada kaisar dan Acha.
"Mau tahu Rasanya di rebutin ??.Coba aja beeh mantulita." Batin Rendi.
Merek semua memasuki ruang pengadialan dan duduk di kursi masing masing, Tak berselang lama Datanglah Hakim yang memimpin jalanya sidang.
Hakimpun duduk di kursi "Baiklah Sidah hari ini kita mulai." Ucap Hakim.
"Jadi nak Rendi apakah sudah memutuskan akan ikut dengan siapa ??"Tanya hakim yang sudah di angguki oleh Rendi.
Rendipun maju kedepan "Saya sudah memikirkan ini dengan matang, menimang dan merenung bahwa saya Rendi Sky akan ikut dengan Ayah kandung saya, Itu lah keputusan saya semoga semua bisa menerima."Ucap Rendi.
mendengar ucapan Rendi membuat Keluarga Mahendra tersenyum berbanding terblaik dengan keluarga Septian yang terlihat sangat kesal.
"Sesuai dengan Perkataan dari sodara nak Rendi maka, Hak asuh Anak bernama Rendi sky jatuh pada Tuan Vero Khalandra Mahendra sekian sidang hari ini."Ucap Hakim kemudian mengetok palu.
Marlina kesal karena Rendi tidak memilihnya "Dasar anak tidak tahu diri, sudah di rawat malah memilih orang lain."Ucap Marlina.
Rendi menatap datar wanita itu "Untuk apa Anda mencari saya jika anda saja sudah tidak peduli dengan saya, lebih baik saya bersama orang yang masih peduli dengan saya."Ucap Rendi.
"Kau Tida di ajari sopan santun sama orang yang lebih tua."Ucap Henri membela istrinya.
"Kenapa tidak kau tanyakan sama orangnya langsung, dia berada di samping anda."Ucap Rendi membuat Henri emosi.
Dengan emosi Henri menarik Marlina untuk keluar, keluarga Mahendra melihat kepergian keluarga Septian.
Rendi memeluk Vero dengan Erat "Apakah ini sudah selesai, Rendi capek."Ucap Rendi merasa ia sudah pusing dengan permasalahanya.
Awal mulanya ia tak ingin peduli dengan semua masalahnya tapi semakin di biarkan semakin ribet urusanya.
Vero membalas pelukan Rendi "Sudah gak usah di pikir, sekarang kamu fokus saja sama apa yang sudah menjadi tujuan kamu."Ucap Vero.
"Benar apa kata papah kamu Vero."Ucap Bara yang di angguki semua, mereka semua pulang untuk merayaka kemenangan mereka.
.
.
.
.
.
.Sebulan telah berlalu setelah kejadia itu keluarga Septian sudah tidak mengganggu Rendi, walah sering Acha mencari perhatian Rendi.
Sekarang saatnya mereka kelas 12 melaksanakan ujian kelulusan, Dengan tekad Rendi kali ini ingin menjadi yang pertama.
Reva dan Alvaro tak mau kalah dengan Rendi, ketiga murid Ambis ini memang selalu bersaing dulu cuma Reva dan Alvaro sebelum Rendi pindah di mulai dari Tengah semester dimana Rendi yang menjadi juara satu di situlah jiwa persaingan melebar.
hingga tiba saatnya Pengumuman keluarga mahendra datang semua tak terkecualai "Ini dia 3 Murid yang mendapatkan peringakt 3 Besar di ujian Nasional."Ucap Guru.
"peringkat Ketiga Ada Reva dengan Nilai Rata rata 98,70.
Peringkat Kedua Ada Alvaro dengan Rata rata 98,80
Sedangkan di peringkat pertama Ada Rendi dengan Rata rata 99.00."Ucap Guru itu membuat Rendi bersorak.Dengan Reflek Rendi memeluk Vero yang ada di sampingnya "Selamat Atas peringkat satunya Rendi."Ucap Ariya dan Ashley yang si angguki Rendi.
"Kak, selamat atas peringkat Satunya."Ucap Kaisar.
"Selamat Nak, Ayah bangga padamu."Ucap Bara.
"Kau hebat bocah."Ucap Mahendra.
Rendi tersenyum mendengar semua pujian itu ia kemudian menatap Vero "Makasih pah."Ucap Rendi.
"Selamat, Kamu memang anak papah hebar cerdas, Maafkan papah karena kesalahan papah."Ucap Vero.
"Rendi sudah memaafka papah, seorang pria tua pernah bilang Kalo kita mau bahagia di masa depa, kita harus mengikhlaskan masa lalu." Ucap Rendi mahendra tersenyum mendengar itu kemudian ia mendekati Rendi dan mengacak rambutnya.
"Bisa saja kau Ren, Ren."Ucap Mahendra Semua terntawa, Rendi memutuskan untuk berfoto yang pertama dengan Kakek dan nenekny, Kedua dengan ashley dan bara beserta Kaisar lalu yang terkahir Adalah Vero, senyum Rendi Tak pernah luntur.
"Terkadang, peduli dengan Skitar itu perlu, Dan hei..Siapa bilang kalo masa depan itu sulit masa depan itu mudah jika kita mau bersabar."
Rendi Sky putra Mahendra.
Tamat.
Awalnya cuma kepikiran sampai 12 Part doang kenapa jadi 30+, sumpah Lucu banget sih aku wkwkwk.
BTW Tanks banget yang sudah follow, Dan selalu nunggu Cerita gaje dari gue gue juga gak tahu kenapa kalian suka sekali sama kerandoman cerita gue.
Cerita saja, Dulu Awal gue bikin cerita gue tuh Buruuuk bgt, Tanda baca gak jelas, banyak di singkat And Always Typo ( Walaupun sampai sekarang masih Sering Typo sih) But, I'm always grateful because every story I make is always in the Top 20,
Mungkin lain kali gue akan keluar dari Zona nyaman gue dimana Gue selalu Membuat Cerita dengan tema, genre yang sama, Stay tuned !!!!
Oh iya buat kalian yang punya ide cerita Ayo Realisasikan Kenapa ?? Karena semua Cerita Di Rank Sudah gue baca anjirr gue butuh asupa Cerita baruuuuuuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan Di dunia Novel (Tamat)HE
Teen FictionDua tiga katak Ngecrot tinggal baca gak usah Bacot