Part 23

383 64 2
                                    

Di kamar Rara kini ada Mama Rosa yang setia menemani putrinya yang masih tertidur. Sejak dibawa Papa Jay ke kamar, Rara langsung minum obat dan membuat Rara merasa mengantuk. Kambuh nya Rara membuat Mama Rosa dan Papa Jay cemas, karena check up terakhir Rara bilang kalo kondisi Rara baik baik saja. Mama Rosa dan Papa Jay juga merasa akhir akhir ini Rara sudah tidak sering kambuh. Padahal, selama ini Rara sering kambuh dan Rara mencoba menutupinya. Rara tidak mau Mama dan Papa nya terlalu khawatir terhadap kondisinya. Rara hanya ingin sedikit mengurangi beban kedua orangtuanya dengan tidak merepotkan mereka.

Mama Rosa duduk di sisi ranjang Rara sambil mengelus rambut sang putri yang masih terlelap

"Kak, maafin Mama ya, Mama belum bisa jagain kamu dengan baik"
"Mama, cuma ingin kamu sembuh sayang"
ucap Mama Rosa lirih sedikit terisak

Rara yang mendengar isakan Mamanya terbangun dari tidurnya.

"Ma.... mama kok nangis?" ucap Rara dengan suara parau

"Enggak Kak, Mama gak papa" jawab Mama Rosa sambil mengusap matanya

"Ma, Rara gak papa, mama jangan khawatir ya. Palingan Rara cuma kecapekan aja Ma" kata Rara

"Jujur sama Mama Kak, kamu sering kambuh iya?" ucap Mama Rosa

"Eumm, maaf Ma" jawab Rara lirih

"Lain kali jangan gitu lagi ya Kak. Kalo kambuh langsung hubungin Mama atau Papa. Kondisi kamu itu perlu di jaga, Mama jadi khawatir kalo kamu sering kambuh kek gini"

"Iya Ma, maafin Rara ya. Kemaren waktu kambuh, Rara langsung minum obat terus mendingan kok Ma" ucap Rara menyakinkan Mama Rosa

"Tapi jangan diulangi lagi ya sayang, kalo kamu kambuh segera hubungin Mama dimanapun kamu" Kata Mama Rosa

"Iya Ma, makasi ya Ma udah ngertiin Rara" ucap Rara sambil memeluk pinggang Mama Rosa

Mama Rosa membalas dengan mengecup kening Rara.

"Oh iya, Gian tau kondisi kamu gak Kak?" tanya Mama Rosa

"Jangan kasih tau dulu Ma" kata Rara

"Lho, kenapa? Bukannya sahabat sahabat kamu udah tau semua ya" kata Mama Rosa

"Ya, Rara sama Gian kan baru kenal Ma. Rara gak mau aja Gian nanti malah merasa terbebani sama kondisi Rara" ujar Rara

"Kamu lagi pengen deket ya sama Gian?" tanya Mama Rosa

"Eum, ya kan pengen nambah temen juga Ma" ucap Rara kikuk

"Beneran temen aja? Mama lihat Gian anaknya baik deh Kak, kayaknya dia juga bisa jagain kamu" goda Mama Rosa

"Eumm...Ma, aneh gak sih kalo Rara suka sama Gian, padahal Rara aja baru kenal sama dia" kata Rara jujur pada Mama Rosa

"Kak, jatuh cinta itu gak ada yang tau mau sama siapa mau kapan aja, rasa itu tumbuh begitu aja. Jadi, kalo kamu ngerasa lagi jatuh cinta tandanya hati kamu udah mulai terbuka sama seseorang" ucap Mama Rosa

"Tapi Rara masih ragu Ma. Rara masih takut kalo rasa suka Rara ke orang malah bikin diri Rara sakit hati kayak waktu itu" ucap Rara mengingat tentang masa lalunya

"Kak, masa lalu itu buat dijadiin pelajaran aja. Coba deh pelan pelan mulai terbuka sama orang lain. Cari kebahagian kamu Kak, Mama selalu ada buat kamu apapun yang terjadi nanti. Tapi jangan takut membuka diri ya sayang" kata Mama Rosa

"Iya Ma, sekali lagi makasi ya Ma" ucap Rara memeluk Mama Rosa

"Ternyata anak gadisnya Mama lagi jatuhcinta hehe" goda Mama Rosa

OUR LAST SCENE [HAERYU FANFIC] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang