Part 35

365 61 3
                                    

Gian masih terdiam berusaha mempercayai bahwa yang ia dengar dari adik Rara ini adalah sebuah kenyataan yang baru ia tau tentang Rara. Gian masih dengan fikiran kosongnya yang membuat dirinya melamun tak sadar.

"Kak... "
"Kak Gi..." ucap Juan menyadarkan lamunan Gian

"Eh, iya sorry" jawab Gian

"Mau gue anterin ke kamar Kak Rara aja Kak?" ucap Juan

"Lo kasih tau aja kamarnya dimana biar gue ke sana sendiri" kata Gian

"Ruang Amaryllis no 4 ada Mama yang jagain Kakak"
"Yaudah Kak, gue pergi dulu ya" ujar Juan

"Makasih An, hati hati juga" balas Gian

Tidak langsung melangkah, Gian malah menjadi ragu untuk pergi ke ruang inap seseorang yang kemarin ia dengar tangisannya itu. Mengingat kejadian kemarin saja Gian sudah merasakan remuk redam, apalagi hari ini ia dikejutkan fakta bahwa seseorang yang sesejujurnya masih belum bisa ia lepaskan itu sakit parah seperti dirinya. Gian memutuskan untuk duduk sebentar di bangku kosong yang ada di koridor rumah sakit.

Gian menangkupkan kedua tangannya pada wajahnya.
"Ra, apa karna ini lo gak mau nerima gue Ra?"
"Gue bahkan gak sadar kalo lo sendiri juga sedang berjuang buat bertahan" batin Gian

Tak lama, Gian dikagetkan dengan kehadiran Jendral bersama Yesha.

"Gi, lo ngapain disini? Katanya mau ke ruangan dokter lo?" tanya Jendral

Tanpa merespon jawaban Jendral, Gian malah berbalik tanya ke Yesha

"Yesh, Rara selama ini sakit kan? Kenapa lo gak kasih tau gue kalo Rara s-sakit parah" ucap langsung Gian pada Yesha

Yesha dan Jendral terkejut bingung, darimana Gian tau kalo Rara sedang sakit.

"G-gi, lo tau darimana?" tanya Yesha gugup

"Juan"
"Barusan gue ketemu dia" jawab Gian
"Lo pasti kesini juga karna Rara kan?"

"G-gi, gue gak maksud buat bohong sama lo. Tapi, ini permintaan Rara sendiri buat gak ngomong ke siapa siapa" ucap Yesha

"Tapi, Bisma juga tau soal Rara" telak Gian

"L-lo tau Bisma Gi?" tanya Yesha

"Gue udah duakali ketemu dia"
"Dan gue juga tau kalo Bisma mantannya Rara" ujar Gian

"Gi, please percaya sama gue kalo Rara udah gak mau lagi berhubungan sama Bisma. Dan lo juga harus tau, sebenarnya Rara udah mulai jatuh hati sama lo" ucap jujur Yesha

"T-terus kenapa Rara nolak gue Yesh?"
Gian mencoba bertanya tentang keresahan hatinya.

"Gue juga belum tau alasannya apa Gi" balas Yesha
"Gi, Gue bahkan mau berterimakasih sama lo yang udah bikin Rara mulai sembuh dari masa lalunya sejak kehadiran lo. Sejak ketemu lo, Rara juga udah mulai terbuka sama perasaan yang dia rasain"
"Gi, gue tau kalian berdua lagi sama sama di fase sulit sama keadaan—

"Yesh, lo—?" potong Gian yang maksud dari perkataan Yesha

"Iya, gue udah tau kalo lo juga sakit Gi. Rara yang cerita sama gue"
"Gi, gue cuma pengen sahabat gue bahagia. Dia dari kecil udah ngerasain sakit karna penyakitnya. Gue mohon Gi, lo jangan nyerah buat dapetin Rara. Gue yakin lo sama Rara bisa saling menguatkan satu sama lain terlepas dari alasan kenapa Rara nolak lo. Tapi gue yakin Rara punya alasan yang bikin dia ngerelain perasaannya buat lo. Gi, Rara butuh lo, lo juga butuh Rara, Gi. Please perjuangin Rara satu kali lagi ya" ucap panjang lebar Yesha

Gian diam sejenak, karna sebenarnya jauh dilubuk hati Gian, ia juga masih ingin terus memperjuangkan perasaan nya untuk Rara sampai Tuhan ambil kesempatannya. Gian akui kemarin ia tersulut ego yang membuat dia merasa kecewa pada Rara.

OUR LAST SCENE [HAERYU FANFIC] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang