Part 37

355 63 4
                                    

Suara pintu terbuka membuat terkejut kedua insan yang sedang berpelukan itu. Keduanya pun segera menarik diri mereka masing masing dan berlagak seperti tidak terjadi apa apa.

"Ternyata ada Gian ya" suara milik Mama Rosa yang masuk ke kamar inap Rara

"E-eh iya Tante" canggung Gian sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Ekhmm Mama kok cepet banget sih" imbuh Rara yang melihat sikap gugup Gian dan mencoba mengalihkan atensi Mama Rosa

"Mama kan cuma ambil keperluan kamu yang kemaren belum sempet ke bawa. Terus Mama cuma mandi ganti baju langsung ke sini lagi deh. Tumben kamu bilang gitu, biasanya malah suruh Mama cepet cepet. Karna ada Gian ya" goda Mama Rosa tersenyum pada Rara

"K-kan Rara khawatir Ma, seharusnya Mama istirahat dulu di rumah terus baliknya nanti sore aja gitu " ucap Rara kikuk

"Mama kasihan sama Lila dong sayang, oh iya Lila kemana?" tanya Mama Rosa

"Tadi katanya mau cari makan Tante" celetuk Gian

"Padahal Mama udah bawain makanan lho buat Lila. Yaudah Gi kamu aja ya yang makan, Tante masih kenyang soalnya" tawar Mama Rosa

"Gak papa nih Tante? Hehe" ucap Gian

"Ya gak papa dong daripada nanti jadi dingin malah gak enak lagi. Lila pasti juga udah makan di kantin kan" balas Mama Rosa

"Iya deh Tante, Gian makan. Makasih ya Tan"

Gian kebetulan memang belum makan, tadi sebelum berangkat ke rumah sakit Gian tidak sempat untuk makan saking tidak sabarnya untuk bertemu dengan Rara. Gian kini sedang menikmati makanan yang dibawa Mama Rosa sambil   diajak mengobrol Mama Rosa.

"Gi, kamu tinggal dimana sih?" tanya Mama Rosa

"Di komplek perumahan alam indah Tante" jawab Gian

"Kayaknya Tante pernah ke daerah situ deh. Dulu waktu ada acara temen Tante"
"Oh iya omong omong kemaren katanya kamu ketemu Juan di sini ya. Kamu habis ngapain Gi?" tanya Mama Rosa

Rara sedari tadi hanya memperhatikan percakapan antara Mama nya dan Gian sambil memakan buah yang sudah dikupaskan oleh Mama Rosa.

"Oh itu Tante, saya baru selesai cuci darah" jawab Gian sambil melirik Rara

"Gian m-maksud kamu?" Mama Rosa terkejut atas jawaban Gian

"Iya Tante, saya sakit gagal ginjal. Udah dari kecil juga kok Tante hehe" balas Gian

"Tante, gak nyangka kamu punya penyakit itu Gi. Ternyata kamu sama kayak Rara ya, kalian pokoknya harus sembuh. Tante yakin kamu sama Rara bisa saling kasih support sama lain"
"Tante boleh peluk kamu gak Gi" ucap Mama Rosa

"Boleh Tante"

Gian pun membalas pelukan Mama Rosa. Dalam pelukannya Mama Rosa mengucapkan kata kata yang membuat Gian merasa terharu
"Gi, mungkin selama ini kamu berat ya jalanin ini semua tanpa sosok Bunda. Tapi Tante yakin dengan apa yang sedang kamu hadapi, akan membuat kamu semakin kuat Gi. Bunda kamu pasti tak pernah menyesal melahirkan anak sebaik kamu. Jangan sungkan bilang ke Tante ya kalo kamu rindu sama pelukan seorang ibu, mungkin Tante bisa bantu. Tapi mungkin pelukan Tante tak sehangat pelukan Bunda kamu. Tante cuma bisa berdoa semoga penyakit kamu sama Rara diangkat sama Tuhan dan kalian bisa sembuh" ucap Mama Rosa lirih sambil mengelus punggung Gian

"Makasih Tante, Tante sudah perhatian sama saya" balas Gian sambil melepaskan pelukan Mama Rosa

"Iya sama sama, jangan pernah menyerah ya Gi" imbuh Mama Rosa

Melihat interaksi antara Mama nya dan Gian, membuat Rara tersenyum lega. Ternyata Mama nya bisa menerima keadaan Gian. Bahkan, Mama Rosa secara tidak langsung sudah menganggap Gian seperti anaknya sendiri.

OUR LAST SCENE [HAERYU FANFIC] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang