Part 9

583 78 3
                                    

Suasana minggu pagi di keluarga Jordy seperti biasa. Hanya ada sang kepala keluarga yang sedang menyeduh kopi di meja makan sambil menunggu Mbak Tuti menyelesaikan masakan untuk sarapan. Di rumah ini Jordy mempekerjakan Mbak Tuti sebagai asisten rumah tangga dan Pak Malik sebagai satpam, kedua orang tersebut telah lama dipercaya oleh Jordy untuk membantu mengurus rumahnya yang cukup besar ini. Mbak Tuti dan Pak Malik juga sudah tau tentang kondisi Gian yang memang dari kecil punya 'hal special' , jadi sewaktu waktu Gian mendapat masalah terkait hal itu, Mbak Tuti dan Pak Malik sudah terbiasa menanganinya. Seperti hal nya obrolan pagi ini.

Gian yang baru bangun dan turun dari lantai atas menuju ke meja makan menyapa
"Selamat Pagi, Ayahku tercinta dan juga Mbak Tuti yang tambah cantik" sapa Gian kepada Ayahnya sambil menggoda Mbak Tuti

"Mas Gian bisa aja...Mas Gi udah gak papa udah gak sakit lagi? " kata Mbak Tuti

"Loh, kamu kenapa Gi? Kambuh lagi?" Tanya Ayah Jordy

Gian memejamkan mata, dia lupa belum bilang ke Mbak Tuti untuk merahasiakan kondisinya semalam sewaktu diantar Naka pulang. Ayah Jordy belum tau kondisi Gian, karena tadi malam Ayah Jordy belum pulang dari kantor.

"E-e i-tu Yah, duh" jawab Gian kikuk

"Kenapa Gi? Bener kamu kambuh lagi? Mbak, tadi malem memang kenapa sama Gian?" Tanya Ayah Jordy kepada sang ART

"Itu Pak, tadi malem Mas Gian pulangnya dianter Mas Naka, pucet banget mukanya" jawab Mbak Tuti

"Bener Gi?" Tanya Ayah Jordy tegas

"Iya, Yah..tapi sekarang udah gak papa kok Yah, kemaren Gian cuma lupa minum obat jadi kambuh dikit hehe" ucap Gian dengan terkekeh

Ayah Jordy menghela nafas dan menatap intens Jagoannya

"Gi.. ayah sudah pernah bilang kan, ayah gak ngelarang apapun aktivitas kamu selagi kamu tau kondisi kamu sendiri. Penyakit kamu belum sepenuhnya sembuh. Minum obat itu penting, kenapa kamu bisa lupa?" Kata Ayah Jordy

"Iya, maafin Gian Yah, kemaren habis latihan band Gian buru buru terus kelupaan" jawab Gian

Gian tidak menceritakan kepada ayahnya kalau dia bermain futsal. Sebab, kalau Ayah Jordy tau bisa jadi Ayah Jordy akan marah, karena futsal sendiri termasuk olahraga yang berat bagi penderita penyakit serius seperti Gian.

"Jadwal kontrol kamu selanjutnya kapan?" Tanya Ayah Jordy

"Udah janjian sama dokter Dion lusa Yah" jawab Gian

"Dokter Dion itu gantinya dokter Asman?" tanya Ayah Jordy

"Iya Yah" jawab Gian

"Ya sudah, kontrol selanjutnya Ayah yang nemenin. Ayah juga pengen kenalan sama dokter Dion" ucap Ayah

"Oke Yah" jawab Gian

—//—
Hari ini rencananya Rara dan Mama Rosa akan berbelanja kebutuhan bulanan. Mama Rosa sendiri walaupun sudah punya karir yang bagus menjadi model, tapi semenjak tau kalau Rara mempunyai kondisi spesial, Mama Rosa memutuskan untuk tidak melanjutkan karirnya. Mama Rosa memilih untuk merawat kedua buah hatinya dan menjadi ibu rumah tangga. Keputusan tersebut di hargai oleh sang suami. Papa Jay juga berpikir hal tersebut pilihan terbaik saat putrinya membutuhkan perhatian ekstra saat itu.

Setibanya di supermarket, Rara dan Mama Rosa mencari keperluan bulanan yang diperlukan.

"Sayang, kalo kamu ngerasa capek duduk disitu aja ya, biar Mama yang muter" kata Mama Rosa sambil menunjuk bangku didekat kasir

"Enggak kok Ma, udah lama Rara gak ikut Mama belanja kan, jadi pengen muter muter hehe" jawab Rara

"Yaudah, nanti kalo ada apa-apa langsung bilang" ucap Mama Rosa

OUR LAST SCENE [HAERYU FANFIC] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang