2 🐰

13 1 0
                                    

- JUNARA -

Happy Reading

🐰🐰🐰

"PERMISI DENGAN NARA DISINII" teriakan Nara mengiringi langkahnya memasuki rumah yang berbentuk minimalis tersebut.

"NAR, SINI NAK" sebuah suara dari arah dapur menyuruh Nara. Nara berjalan kearah dapur, menghampiri seorang wanita yang tengah membuat sesuatu di dapur.

"Ibun buat apa?" tanya Nara. Mila. Wanita yang berumur empat puluh tahun tersebut adalah ibu dari Juna.

"Ini Juna pengen kentang goreng. Nara cobain dulu deh, enak ga? Soalnya Ibun make resep yang beda" Nara dengan senang hati menyambut suapan kentang goreng dari Mila.

"Emm, seperti biasa, maknyusss. Ibun emang ga pernah gagal masalah perkentang gorengan mah" Mila terkekeh mendengarkan perkataan Nara. Nara sudah ia anggap sebagai anak nya sendiri.

"ASSALAMUALAIKUM. JUAN DENGAN SEGALA PESONANYA INI COMEBACK HOME" seorang laki laki dengan baju seragam SMA Bhinneka memasuki rumahnya.

"Jangan teriak teriak Juan" Mila memperingati. Juan Elvio. Merupakan Adik dari Juna.

"Kentang goreng lagi? Kagak bosen bosen apa si Juna makan kentang mulu" Juan ikut menghampiri dapur.

"Lo kagak tau Abang lo aja Ju" celetuk Nara.

"Tahan ya lo Kak temenan ama freezer kayak dia"

"Ya gimana ya, devinisi udah nyaman, hahahaha" dan cinta.

"Kagak pacaran aja lo pada?"

"Ngelantur lo" suara baritone seseorang mengalihkan atensi mereka yang berada di dapur. Juna berjalan memasuki dapur, masih setia dengan wajah datarnya itu.

"Gue setuju banget kalo lo sama Kak Nara Bang, sumpah"

"Bacot" Juna mengambil kentang goreng yang sudah dibuat oleh Mila.

"Makasih Bun"

"Sama sama sayang"

"Ibun, Juan mau juga dong, nasgor sosis" pinta Juan.

"Gue aja yang masak in, mau ga lo?" Nara memberikan saran.

"Boleh deh, nasgor Kak Nara the best juga"

"Yaudah, kamu mandi dulu sana, kucel bener" ujar Mila.

"Gimana ga kucel Bun, masa tadi di suruh ngejar ngejar senior trus minta tanda tangan mereka. Mana Juan habis di bejek bejek sama Kante" adu Juan.

"Kante?" beo Nara.

"Iya, Kakel Tante Tante. Yang dandanannya menor itu loh Kak" Nara tertawa. Ada ada saja julukan yang di ciptakan oleh Juan.

"Yaudah, mandi dulu sana" Juan pun menuruti perintah Nara. Ia naik ke lantai dua menuju kamarnya. Ingin membersihkan diri. Juan ini juga terbilang ganteng. Dengan tinggi 170 cm dan senyum yang selalu terpantri di wajahnya. Berbanding terbalik dengan Juna yang bisa di hitung dengan jari berapa kali ia tersenyum, bahkan itu pun hanya senyuman tipis, setipis tisu.

°°°

"Awsshhh" Nara mengibaskan tangannya yang teriris pisau saat dirinya tengah memotong bawang.

"Kenapa?" Juna langsung menghampiri Nara ketika mendengar teriakan gadis itu.

"Gapapa, keiris pisau dikit" Nara cengengesan. Juna langsung menarik tangan Nara untuk melihat, sebesar apa luka gadis itu. Tanpa mengatakan apapun, Juna menarik Nara menuju meja makan. Kemudian ia mengambil kotak P3K di atas kulkas. Nara menampilkan senyum lebarnya ketika Juna dengan telaten membersihkan luka nya.

JunaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang