27 🐰

9 1 0
                                    

- JUNARA -

Happy Reading

🐰🐰🐰

"Kenapasih orang orang tuh menilai tanpa melihat kebenarannya lebih dulu" saat ini Nara sedang berada di rooftop sekolah, setelah membersihkan dirinya terlebih dahulu. Untung saja ia membawa hoodie, jadi bisa menutupi bajunya yang basah dan kotor.

"Apa salahnya cari bukti dulu. Bukan malah langsung nyimpulin sesuatu tanpa bukti yang jelas"

"Bahkan sahabat gue sendiri? Hahaha kek anjing"

"Gue ga termasuk spesies anjing ya"

"TAIK KUCING" Nara terperanjat kaget ketika mendengar seseorang yang tiba tiba menyahuti perkataannya. Setahunya cuma ada dia disini.

"Ngapain lo disitu hah?!" tanya Nara saat melihat seorang laki laki merebahkan dirinya di sofa bekas, tepatnya berada di belakang Nara.

"Sebelum lo datang gue udah disini ya" laki laki tersebut mendudukkan dirinya menatap Nara.

"Jadi lo denger curhatan gue dong?"

"Denger"

"KENAPA GA BILANG SIH KALO ADA LO"

"Gue ga mau ganggu Waktu Indonesia Bagian Mengumpat lo" Nara memutar mata malas.

"Kenapa ga ikut ngumpul sama mereka lo?"

"Lagi ga mood makan gue"

"Kayak cewek. Trus kenapa lo ngobrol sama gue? Kan lo sama kayak mereka yang percaya kalo gue dorong Misya"

"Emang gue ada bilang gitu?" Nara terdiam. Bener sih, dia tidak ada memberitahu kalo dia juga kecewa dengan Nara.

"Iyasih lo ga bilang, tapi kan kemaren lo ikut ikutan jauhin gue" laki laki tersebut menghembuskan napas panjang. 

"Gue ngejauh bukan karna nyalahin lo. Tapi karna gue mau cari bukti kebenarannya"

"Ga perlu cari bukti. Terserah mereka mau percaya siapa" laki laki itu berpindah kesamping Nara.

"Nar, gue ga akan biarin orang yang ga salah nanggung akibat yang bahkan ga dia perbuat" Nara menatap pemuda tersebut heran.

"Kenapa lo yakin kalo gue ga salah?"

"Karna gue tau lo orangnya gimana. Gue percaya sama lo. Kalo lo beneran salah, lo ga akan segan buat minta maaf dan ngakuin kesalahan lo. Tapi kemaren lo bener bener kekeuh bilang kalo lo ga salah. Dan gue percaya lo beneran ga salah"

"Tumben lo bener Kal"

"Si monyet" Nara tertawa ketika mendengar umpatan dari mulut Haikal.

"Juna tuh bego banget gasih?" guratan halus tercetak di kening Nara.

"Bego kenapa?"

"Jelas jelas udah ada spek bidadari di depan mata, tapi milih spek dakjal"

"Hah?"

"Tau dah, susah ngomong sama orang lola"

"Yee si beruk" Haikal tertawa ketika Nara mendorongnya kesal.

"Gue bakalan bantu buat nyari bukti. Kemaren gue udah liat cctv. Tapi di cctv posisinya membelakangi Misya, jadi keliatan kalo seolah olah lo yang dorong Misya" Nara terdiam. Ternyata masih ada yang percaya kepadanya.

"Biarin aja Kal, mungkin emang udah takdirnya gue di jauhin gini sama orang orang"

"Nar, lo jangan pasrah aja kalo lo ga salah"

JunaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang