29 🐰

10 1 0
                                    

- JUNARA -

Happy Reading

🐰🐰🐰

"Ck, apaan sih ah ribut banget" Nara berdecak kesal ketika tidurnya di ganggu oleh dering ponsel yang tiada henti. Hari ini tanggal merah, yang otomatis sekolah libur. Dan Nara mengambil kesempatan itu untuk bermageran.

"Ngapain sih pada ngecall gue pagi pagi gini" heran Nara ketika melihat begitu banyak notifikasi panggilan tak terjawab dari ketiga sahabatnya. Bahkan Haikal, Jevon dan Rayyan juga menghubungi nya. Guratan halus tercetak di kening Nara ketika membaca rentetan pesan dari Carva.

Kurcel 

NARAAA
WOI BANGKE
TIDUR YA LO?!
SI ANJING! ORANG SEMUA KETAR KETIR, LO MALAH ASIK TIDUR!
LO LIAT LAMTUR SEKOLAH ANJIR!

Dengan cepat Nara membuka aplikasi Instagram miliknya. Nara terkejut ketika banyak yang mention akun miliknya. Dengan cepat Nara membuka postingan yang menandai akunnya. Nara menahan napasnya ketika membaca rentetan tulisan di postingan lambe turah milik Bhinneka. Apalagi ini?

...

"Gimana donggg gue ga mau sekolah ah" Nara melengkungkan bibirnya kebawah. Menatap delapan orang yang berada di depannya.

"Siapa sih yang bikin berita gituan?" tanya Haikal heran.

"Lagian juga kagak ada yang tau kan Nara suka sama Juna selain kalian bertiga" Carva, Maureen dan Ivy mengangguk serentak.

"Gue rasa ada yang tau selain kalian deh" semua menatap Rayyan.

"Tega banget gasih mereka bikin rumor kayak gitu? Sejak kapan Nara mau hancurin hubungan Juna sama Misya?"

"Gue rasa yang bikin berita ini tuh orang yang ga suka sama Kak Nara" Juan mengeluarkan suaranya.

"Kenapa gitu?"

"Coba deh pikir. Kalo nih oknum ga ada masalah apapun sama Kak Nara, dia ga akan nambahin kata 'Dasar orang ketiga'. Mentok mentok mereka pasti cuma bikin kata kata 'Apakah Nara berusaha merusak hubungan Juna dan Misya?' kalo di perjelas gini, gue rasa pasti orang yang benci sama Kak Nara" mereka semua terdiam mendengar penjelasan Juan.

"Salah gue apasih? Kenapa mereka semua giniin gue?" Maureen memeluk Nara yang duduk di sampingnya.

"Capek gue tuh, gue mau hidup di Bhinneka adem ayem kagak mau ada masalah apapun. Ah elah, anjing banget" Nara mengusap wajahnya kasar.

"Tenang Nar, gue bakalan bantu cari orang yang udah bikin rumor ini" ujar Jevon menenangi Nara.

"Juna pasti udah tau..."

"Dan gue yakin, dia pasti makin benci sama gue..."

°°°

"Gara gara rumor yang di lebih lebihkan itu, gue harus rela dateng pagi pagi gini" kesal Nara ketika ia harus datang pagi pagi sekali ke sekolah hanya untuk menghindari anak anak Bhinneka yang ia yakini pasti mencaci caci Nara.

"Fiks gue ga akan keluar kelas"

"NARA" Nara mengalihkan tatapannya kearah Maureen yang berlari kearahnya.

JunaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang