23 🐰

12 1 0
                                    

- JUNARA -

Happy Reading

🐰🐰🐰

“Rame ya yang datang dari Tunas Bangsa” ujar Nara ketika melihat keadaan sekolah yang ramai oleh SMA Tunas Bangsa.

“Iye, mana pada gans gans banget lagi”

“Ingat Jevon monyet!” Maureen menggeplak kepala Carva.

“Ck, kan orang nya lagi ga ada, bebas dong gue mau godain siapa aja”

“Siapa yang mau lo goda hah?!” Carva terkejut ketika Jevon menarik rambutnya. Laki laki itu datang bersama sahabatnya. Lengkap menggunakan seragam basket Bhinneka.

“Eh hehe ayang. Ga ada godain siapa siapa kok. Iyakan guys, gue ga ada godain siapa siapa kan?” Carva menatap ketiga sahabatnya dengan mata melotot kecil.

“Boong Jev, orang dia tadi ada niatan mau godain anak Tunas Bangsa” kompor Maureen.

“Wahhh parah tuh Jev, masa dia tadi bilang pengen selingkuh sama anak Tunas Bangsa Jev” Nara ikut mengompori.

“Eh monyet, gada ya gue bilang selingkuh selingkuh, lo jangan fitness deh”

“FITNAH DODOL” Haikal menggeplak kepala Carva keras.

“Awas lo genit” Carva menampilkan cengirannya sambil mengangkat jari tanda peace.

“Udah sarapan?” nara mengalihkan tatapannya kearah Juna yang bertanya.

“Udah kok”

“Obat?”

“Udah Junaaa, lo tenang aja” Juna mengangguk sebagai jawaban.

°°°

“SEMANGATTT” semua berteriak heboh menyemangati para tim yang lagi bertanding. Baik anak Bhinneka maupun anak Tunas Bangsa.

“SEMANGAT AYANG JEVON” ketiga sahabatnya menutup wajah malu ketika mendengar teriakan alay dari Carva.

“Lo jangan ngalay napa sih ah, malu maluin aja” Maureen menjambak rambut Carva yang ada di sampingnya.

“Apasih ah, suka suka gue dong. Biar anak Tunas Bangsa tau kalo Jevon udah punya pawang. Ga liat lo noh banyak yang muji muji pacar gue”

“Ya ga gitu juga anjir. Buat malu nama gue lo. Dalah bukan temen gue” Nara agak bergeser mepet kearah Ivy.

“Gitu banget sih kalian” gerutu Carva.

“Eh anjir, liat tuh yang nomor punggung satu, ganteng banget anjir” mereka berempat mendelik ketika mendengar perkataan anak Tunas Bangsa yang tengah memuji Juna. mereka memang duduk hampir dekat dengan supporter Tunas Bangsa.

“Si kapten emang punya pesona tersendiri sih” ujar Maureen yang disetujui oleh Nara dan Carva.

“Aaa itu yang nomor punggung tiga please manis banget, eye smile nya bikin pengen nyulik ke KUA” Carva melotot ketika mendengar ada yang memuji pacarnya.

“HEH MBAK, MULUT LO SEKATE NGOMONG PENGEN LARIIN LAKI GUE KE KUA, SEBELUM LO NYULIK DIA, LO DULUAN YANG GUE MUSNAHIN” mereka menatap Carva sinis.

“Emang lo siapanya sih? Sok nge kalim

“Wahhh mulut lo minta di jait, GUE PACARNYA MAU APA LO?!” siswi yang berucap tadi langsung terdiam ketika mendengar perkataan Carva.

“Alahh palingan ngaku ngaku”

JunaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang