9 🐰

11 1 0
                                    

- JUNARA -

Happy Reading

🐰🐰🐰

“WELCOME NARAA” Nara tercengan melihat keadaan kelas. Semua teman temannya memakai topi untuk ulang tahun anak anak, papan tulis yang berisikan tulisan ‘WELCOME NARA’ dan balon yang berserakan dimana mana.

“Ciee udah sembuh nih” Carva mengalungkan sebuah karangan Bunga kepada Nara.

“Gue cuma keluar Rumah Sakit udah berasa pulang dari perantauan” ujar Nara.

“Yeee, tandanya kami sayang sama lo Nar” sambar Jevon.

“Iye iye makasehhh”

“Nanggung lo makan samyang Nar, besok coba makan Paqui, biar koit sekalian” ujar salah satu teman kelas Nara.

“Bener, bosan hidup kok nanggung nanggung”

“Tega bener lo doain gue mati” gerutu Nara.

“LO NYA YANG NYARI MATI” teriak satu kelas serentak.

°°°

“Sya” Juna menghampiri Misya yang tengah berdiri di ambang pintu kelasnya, menunggu Juna.

“Eh udah selesai? Yuk ke kantin langsung” Juna pun mengangguk. Mereka berjalan beriringan menuju kantin. Saat memasuki kantin, Juna langsung berjalan menghampiri meja pojokan yang berisi sahabatnya dan juga sahabat Nara. Ada Nara juga disana.

“Eh eh seblak guee” Nara memasang wajah cemberut nya ketika melihat Juna yang tengah mengambil mangkok seblak yang baru ia makan beberapa sendok.

“Balikin Junaa” Juna menatap Nara datar yang langsung membuat Nara mengatupkan bibirnya rapat.

“Kenapa biarin Nara makan seblak?” tanya Juna kepada teman temannya yang ada disana.

“Udah gue larang, anaknya aja yang kepala batu” ujar Ivy. Juna menghela napas kasar.

“Lo itu di titipin mama sama gue. Jadi jangan harap lo bisa makan ini”

“Yahhh, sekali doang Jun, lo mah”

“Buang aja Jun”

“Jangan, buat gue aja” Juna memberikan mangkok seblak milik Nara kepada Haikal. Haikal yang memang jahil, memanas manasi Nara. Nara memajukan bibirnya kesal.

“Kamu duduk dulu, aku mau pesan makanan untuk Nara, kamu mau apa? Biar sekalian aku pesanin” ujar Juna kepada Misya yang berdiri di sampingnya.

“Aku ikut kamu aja, malu”

“Duduk aja Sya, kami ga gigit kok” Misya tersenyum canggung kearah mereka.

“Mau apa?”

“Nasgor aja deh” Juna pun mengangguk dan berlalu dari sana. Sementara Nara masih setia dengan wajah cemberut nya.

“Sans aja Sya, gosah canggung gitu kali” Carva terkekeh ketika melihat Misya yang duduk dengan gelisah di samping Ivy.

“Ivy sih hawanya horror, makanya si Misya takut gitu”

Takk

“Anj_“ sebuah kotak tisu mendarat di kepala Haikal. Pelakunya yaitu Ivy. Haikal menampilkan giginya ketika melihat Ivy yang tengah menatapnya datar.

“Gimana sama Juna Sya? Gak ada masalah kan?” tanya Jevon.

“Sejauh ini gada kok, kami fine fine aja”

JunaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang