30 🐰

21 1 0
                                    

- JUNARA -

Happy Reading

🐰🐰🐰

"Gimana Dok?" tanya  Linda saat Dokter yang menangani Nara keluar dari ruang UGD. Juna langsung menghubungi Linda dan teman temannya. Alhasil sekarang mereka semua berada disini.

"Kondisi kanker Nara benar benar parah Buk. Bahkan kanker yang di derita Nara sudah menyebar ke seluruh organ dalam. Di tambah Nara juga tidak mau melakukan kemoterapi. Itulah mengapa kanker Nara bekembang dengan cepat. Dan tubuh Nara tidak begitu kuat menahan sakit yang di sebabkan oleh kanker tersebut"

"Jadi Dok? Gimana keadaan anak saya sekarang?" terdengar helaan napas berat dari Dokter tersebut.

"Dengan berat hati kami menyatakan, Nara dalam keadaan koma"

"Ya Allahh" Linda hampir saja kehilangan keseimbangannya jika saja Aji tidak cepat menahan tubuh sang Mama.

"Kami akan memindahkan Nara ke ruang ICU segera. Yang tabah Buk, serahkan semuanya dengan yang di atas" setelah itu Dokter tersebut berlalu.

"Nara..." suara Ivy bergetar ketika mengetahui keadaan sang sahabat. Carva dan Maureen bahkan sudah menangis terisak.

"Tenang Vy, kalo lo ga kuat, siapa yang bakalan nguatin Tante Linda sama Carva dan Maureen?" Haikal dengan cepat merangkul tubuh Ivy.

"Nara Jev, Nara marah sama gue ya?" Jevon terus menenangkan Carva yang sudah terisak.

"Gimana Nara?" tanya Rayyan yang baru saja datang dan bingung melihat semuanya yang tengah menangis.

"Koma Bang" Rayyan mematung mendengar penjelasan Aji.

"Nara tega banget hukum gue kayak gini. Dia tau gue lemah banget sama keadaan dia" Maureen berucap dengan isakan pelan. Dengan cepat Rayyan menenangkan gadis itu.

"Ren, udah, tenang ya"

"Nara jahat banget Ray, kan gue udah minta maaf. Nara marah banget ya sama gue? Nara pasti kecewa banget sama gue Ray, makanya dia milih gini" Rayyan langsung membawa Maureen kedalam pelukannya.

"Ssttt, ga, Nara ga marah, Nara cuma lagi capek sama semua masalah yang dia hadapi. Nara cuma butuh istirahat sejenak"

"Gue ga kuat Ray liat dia gini" Rayyan terus saja menggumamkan kata kata penenang untuk gadis yang berada di dalam pelukannya saat ini. Perhatian mereka semua beralih ketika Suster membawa brankar Nara menuju ruang ICU. Mereka mengikuti Suster tersebut.

Tangan Juna terkepal sambil menatap brankar yang berisikan Nara menjauh dari penglihatannya. Ia masih berdiri mematung di depan ruang UGD. Matanya memerah menahan tangis yang hampir tumpah.

"Ga gini cara lo jauhin gue"

Bugh

"GA GINI CARANYA NARA!"

Bugh

"GILA LO!" Haikal langsung menahan Juna yang terus menonjok dinding rumah sakit.

"SEMARAH ITU DIA SAMA GUE KAL!" Juna berteriak di depan Haikal.

"TENANG ANJING, GOSAH GILA LO!" napas mereka sama sama memburu pertanda emosi.

"Obatin luka lo dulu"

"Kenapa dia milih istirahat? Dia cewek kuat Kal, dia ga mudah nyerah. Ini bukan Nara yang gue kenal"

"Jun, tenangin diri lo, kita sama sama berdoa buat keselamatan Nara"

"Gue brengsek banget Kal"

"Nara cuma capek dengan masalah dia yang ga ada habisnya. Jadi biarin dia istirahat sejenak"

JunaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang