15 🐰

11 2 0
                                    

- JUNARA -

Happy Reading

🐰🐰🐰

“Nanti jadi ambil hasil cek darah kemaren?” tanya Linda. Saat ini mereka tengah sarapan. Dua hari yang lalu mereka pulang dan langsung heboh ketika mengetahui kabar bahwa Nara sempat di larikan ke rumah sakit.

“Iya, pulang sekolah Nara ambil”

“Gue temenin” Nara pun mengacungkan jempol kearah Aji.

“Emang sejak kapan Kakak rasain sering sakit kepala gitu?” tanya Tio.

“Kurang lebih seminggu yang lalu Pah”

“Kenapa ga langsung periksa ke dokter aja. Jadinya malah sampe pingsan gitu kan”

“Nara tuh gapapa, jangan pada lebay deh, cuma sakit kepala biasa”

“Heh Munaroh, sakit kepala biasa apaan sampe mimisan trus pingsan gitu hah? Lu sekali sekali dengerin omongan orang gitu napa, gosah keras kepala lu” kesal Linda.

“Ya emang sakit kepala biasa doang elahh”

“Ngeyel ya lu di bilangin”

“Udah udah, malah ribut, cepet sarapan, ntar telat” ujar Tio menengahi.

°°°

“dah ambil hasil cek darahnya belom?” tanya Carva. Sekarang kelas mereka tengah jamkos. Sebagian anak cowok kelas MIPA 5 memilih bermain basket di lapangan, dan para cewek sebagai penonton, karena memang lapangan terletak dekat dengan kelas mereka. Jadi mereka bisa melihat permainan dari depan kelas. Begitu juga Nara dan sahabatnya yang ikut menonton permainan basket mereka.

“Belom, ntar pas pulang gue sama Aji ke rumah sakit” Nara mencomot bekal yang di bawa oleh Ivy. Sementara yang punya bekal hanya pasrah ketika bekal nya di habiskan oleh ketiga sahabatnya.

“Kok gue deg deg an ya?”

“Lebay lo pada. Kenapa sih pada lebay, heran dah gue. udah gue bilang, gue tuh cuma sakit kepala biasa doang”

“Tapi sampe masuk rumah sakit?” sambar Ivy yang berkutat dengan novel di tangannya.

“Biasa aja elah, gue gapapa, gue jamin”

“Serah lo dah” tiba tiba Juna menghampiri Nara yang tengah duduk di pinggir koridor kelas MIPA 4. Karena Carva yang mengajak duduk disini agar bisa leluasa melihat Jevon bermain basket.

“Minum obat dulu” Juna menarik tangan Nara untuk berdiri dan berjalan menuju kelasnya.

“Ntar gue minum” Nara menahan tangan Juna.

“Gosah batu” Juna kembali menarik tangan Nara. Nara hanya pasrah di seret seret seperti kambing oleh Juna. Tepat saat melewati kelas Misya, mereka berpapasan dengan Misya yang hendak keluar kelas. Nara yang tidak ingin Misya salah paham langsung menarik tangannya dari genggaman Juna.

“Kemana?” tanya Juna kepada Misya.

“Mau ke perpus, ambil buku, kamu darimana?”

“Dari lapangan”

“Eh Nara, gue denger kemaren lo sempet masuk rumah sakit ya? Gimana keadaan lo?” tanya Misya ketika melihat Nara berada di samping sang pacar.

“Udah mendingan kok Sya”

“Ini pada mau kemana?”

“Nara harus minum obat” Juna menjawab. Misya langsung memudarkan senyumnya.

JunaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang