END [ Akhir Dari Sang Tokoh Utama ]

35 2 2
                                    

- JUNARA -

Happy Reading

🐰🐰🐰

Tiga bulan kemudian

"Nar, hari ini hari kelulusan loh. Sayang banget lo ga bisa ikut. Padahal kan kata lo mau lulus bareng bareng. Tapi lo boong" gadis itu mengerucutkan bibirnya kesal.

"Minggu depan udah mulai daftar SNMPTN. Gue ga ikut sih, kan lo tau sendiri kapasitas otak gue gimana hehe"

"Si Jevon sama Juna noh yang ikut. Eh sama Rayyan juga"

"Ekhem. Ngomong ngomong tentang Rayyan. Gue sama dia udah jadian loh. Baru aja semalem"

"Lo tau, akhirnya gue berhasil bikin Rayyan move on sama mantannya yang ga seberapa kata lo itu"

"Makanya bangun dong, gue butuh lo buat ngetawain dia" gadis itu menunduk menatap ponselnya yang berdering, menandakan ada panggilan masuk.

"Ck, apaan sih?"

"Buruan elah Ren, gue juga mau masuk nih"

"Iya iya sabar" Maureen berdecak kesal.

"Udahan dulu ya Nar, temen lo heboh noh, cerewet bener, ga sabaran"

"Cepet sadar ya bayinya gue. Biar kita bisa sama sama masuk Universitas" Maureen mengelus lembut kepala Nara. Setelah itu ia beranjak dari duduknya dan keluar dari ruangan Nara.

"Lama banget sih lo" kesal Carva dan langsung masuk kedalam ruangan Nara. Sekarang mereka semua datang untuk menjenguk Nara. Dan ya, Nara masih berada di ICU, sehingga hanya bisa satu orang yang masuk. Jadi lah mereka melakukan hompipa untuk mencari nomor antrian yang masuk ke dalam ICU.

°°°

"Hollaa Baby. Giliran gue nih" Carva menduduki dirinya di kursi yang di tempati Maureen tadi.

"Beb, masa gue harus belajar lagi buat UTBK. Mau masuk jalur SNMPTN, tapi gue sadar diri" Carva memainkan jari Nara pelan.

"Eh gue mau lanjut sastra loh. Biar gue bisa mengembangkan bakat gue untuk buat novel"

"Beb, bangun dong, betah banget lo disana" Carva memanyunkan bibirnya kesal.

"Hubungan gue sama Jevon adem ayem aja kok. Ya walaupun kemaren sempet berantem perihal taruhan buat makan seblak level lima" gadis itu terkekeh pelan.

"Udah ya, si Ivy udah ngechat in mulu nih. Cepat bangun ya Beb, besok kalo lo bangun, gue traktir cilor deh sepuasnya. Babay Beb"

°°°

"Hai Nar, betah banget tidur" gadis itu mengelus pelan tangan Nara.

"Sakit ga sih Nar di tancepin jarum gitu?" ivy menatap ngeri tangan Nara yang di infus.

"Nar, kemaren Haikal nembak gue. Tapi ga gue terima, soalnya masih bingung"

"Menurut lo gue terima apa ga?" Ivy menatap Nara penuh harap.

"Hah? Terima aja gitu? Yakin lo?"

"Yodah deh kalo lo maksa, ntar pas dia nembak lagi, gue terima deh"

"Udah dulu ya, Haikal udah heboh mencak mencak di luar, haha. Dah" Ivy beranjak keluar dari ruangan Nara.

°°°

"Ih Nara tangannya di tancepin jarum ih" baru saja laki laki itu masuk, sudah bergidik ngeri melihat tangan Nara yang di infus.

"Sakit ga Sist?"

JunaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang