28 🐰

11 1 0
                                    

- JUNARA -

Happy Reading

🐰🐰🐰

"Gue udah ga tau lagi gimana cara nyari bukti kasus lo Nar" Haikal merebahkan badannya di sofa ruang tamu Nara. Di hari minggu ini, Haikal, Jevon dan Rayyan tiba tiba saja datang ke rumah Nara.

"Udah gue bilang, mungkin emang takdir gue di benci semua anak Bhinneka"

"Tapi Kak, mau gimana pun, mereka harus tau kebenarannya" bahkan Aji dan Juan juga ikut nimbrung bersama mereka.

"Susah bener masalah lo njir" Jevon menendang pelan kaki Nara yang berada di depannya.

"Gue juga ga habis pikir. Misya tega diem aja ga bilang kebenarannya" sekarang Haikal menduduki dirinya.

"Ya orang si Misya nya benci ama gue, yang ada seneng lah liat gue di jauhin sama anak Bhinneka"

"Lagian Bang Juna nya percaya percaya aja sama ceweknya" Juan ikut mengeluarkan suaranya.

"Itulah yang dinamakan dengan bulol" Rayyan keluar dari dapur dengan secangkir kopi di tangannya.

"BUCIN TOLOL" seru mereka serentak.

"Sorry bukan temen gue" Nara terkekeh mendengar perkataan Jevon.

"Cewek lo juga noh lebih percaya Nenek lampir dibandingkan sahabatnya sendiri" celetuk Rayyan.

"Aduhh baik banget deh Abang Rayyan ini" ujar Haikal sambil hendak mengambil cangkir kopi milik Rayyan.

"Punya gue bego!" Rayyan menjauhkan cangkirnya dari jangkauan Haikal.

"Doi lo sama Bang Ikal juga noh lebih percaya Kak Misya daripada sahabatnya sendiri" sambar Juan.

"Mereka kenapa ya? Kok lebih percaya Kak Misya yang baru mereka temui dibandingkan sahabat mereka sendiri" Aji menggelengkan kepalanya tidak habis pikir. 

 
"Namanya juga di hasut setan" mereka tertawa mendengar perkataan Haikal.

Tok tok

"Ada orang noh" ujar Jevon ketika mendengar ketukan dari pintu utama rumah Nara.

"Siapa ya?" heran Nara sambil menghampiri pintu.

Ceklek

"Aaa Naraa" Nara hampir kehilangan keseimbangannya ketika mendapatkan pelukan tiba tiba dari Carva. Ia mengerjab ngerjabkan mata bingung dengan situasi sekarang. Ini ada apa?

"Kalian ngapain?" bingung Nara. Ia menatap Maureen yang sudah ikut menangis seperti Carva. Kemudian ia beralih menatap Ivy, tetapi gadis itu hanya menunduk.

"Ini kenapa sih?"

"Gue minta maaf..." lirih Carva dengan isakan pelan.

"Masuk dulu" Nara mengajak ketiga sahabatnya masuk menuju ruang tamu.

"Lah, kenapa pada nangis dah?" heran Haikal ketika melihat kondisi ketiga sahabat Nara.

"Kenapa hmm?" Jevon menghampiri Carva dan memeluk gadis itu.

"Duduk dulu, tenangin diri kalian, baru jelasin semuanya" terdengar suara Rayyan yang santai. Mereka semua duduk, menenangkan diri masing masing.

°°°

"Jadi kalian udah percaya sama gue?" Carva, Maureen dan Ivy mengangguk serentak.

"Semalem gue ke cafe deket rumah, trus gue liat Misya sama temen temennya. Waktu gue mau nyapa mereka, gue ga sengaja denger Misya bilang ke temennya kalo sebenarnya lo ga dorong dia, tapi dia sendiri yang kepleset di tangga. Trus Misya ngambil kesempatan buat bikin semua orang benci sama lo karna itu juga bikin Juna jauhin lo" jelas Carva. Nara menatap ketiga sahabatnya sambil bersedekap dada.

JunaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang