3 🐰

13 2 0
                                    

- JUNARA -

Happy Reading

🐰🐰🐰

"Nara, lo udah ngerjain PR belom?" baru saja Nara mendudukkan dirinya di bangku, Maureen sudah menanyakan perihal PR.

"Lah, emang ada PR apa?" tanya Nara.

"Ada anjir, PR Pak Anton"

"Astaga gue lupaaa" Nara langsung grasak grusuk meminta jawaban. Sebuah buku terletak di meja Nara. Nara melihat siapa yang meletakkan buku tersebut. Juna kembali ke bangku nya setelah memberikan buku nya kepada Nara. Nara melihat buku tersebut, ternyata itu adalah buku PR Juna yang sudah di lengkapi dengan jawaban. Nara menahan senyumnya. Juna seperti ini, bagaimana ia tidak baper.

"MAKASIH JODOH"

°°°

"Buruan ntar kagak kebagian cilornya Mang Surya lagi" Nara menarik para sahabatnya agar lebih cepat lagi melangkah.

"Cilor mulu, bisul tau rasa lo"

"Nar Nar, tunggu" Nara berhenti saat Carva menahan tangannya.

"Apaan sih Car, ntar cilornya habiss" kesal Nara.

"Itu si Juna sama si Misya kan yak?" Nara mengikuti arah yang di tunjuk oleh Carva. Di depan kelas Misya, ada Juna dan Misya yang tengah mengobrol. Entah apa yang mereka bicarakan, tetapi Nara bisa melihat Juna tersenyum tipis.

"Mereka lagi deket ya Nar?" tanya Maureen.

"Kayaknya"

"Nar, are you okey?" Ivy menyentuh bahu Nara. Nara menatap teman temannya dengan senyuman andalannya.

"Gue fine"

"Cih bullshit" ketus Maureen.

"Ah udah ayok, ntar cilornya habis" Nara menarik mereka untuk segera ke kantin. Cilor Mang Surya memang terkenal enak seantero Bhinneka. Cilor Mang Surya juga salah satu menu favorit siswa sisiwi Bhinneka, makanya Nara takut kehabisan cilor tersebut.

°°°

"Yah kagak ada tempat" mereka menatap kantin yang penuh.

"Kalian sih kelamaan" kesal Nara.

"Ada tempat kok, noh dekat cowok gue" Carva berjalan menghampiri meja Juna dan teman temannya, memang ada sedikit tempat di meja mereka, cukup untuk mereka berempat.

"Kami gabung yak, kagak ada tempat kosong" Carva menggeser Haikal yang duduk di samping Jevon, sehingga membuat laki laki itu hampir terjungkal.

"Kagak nyelow mbaknya" sarkas Haikal. Carva hanya menjulurkan lidahnya. Nara mendudukkan dirinya di depan Juna. Tanpa mengatakan sepatah katapun. Ia masih teringat dengan kejadian tadi.

"Woi Nar, tumbenan mulut lo diem" Nara menatap malas haikal.

"Badmood Kal, liat doi sama cewek laen tadi" sahut Maureen.

"Lah, lo punya doi Nar?" kaget Haikal.

"Kagak, percaya sama Maureen, nambah rukun iman satu" ketus Nara. Juna melirik gadis di depannya itu.

"Eh eh, cilor guee" Juna tiba tiba mengambil cilor Nara ketika gadis itu tengah menikmati makanan tersebut.

"Lo apa apaan sih?!" kesal Nara. Bagaimana tidak kesal, ia lapar, dan dengan tidak sopannya Juna mengambil cilornya itu. dia tidak tau apa, Nara harus rela mengantri demi cilor terenak itu.

JunaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang