08

585 49 3
                                    

Seoul - South Korea
1996
 
  
  
"Selesai," teriak seorang anak perempuan berusia sekitar sebelas tahun dengan riang, pada seorang anak laki-laki berusia sekitar enam tahun di hadapannya yang masih sibuk meringis karena merasakan sakit di kakinya akibat terjatuh dari sepeda milik kakaknya yang ia coba naiki beberapa saat yang lalu. "Lukamu sudah kuobati," ucapnya sambil memeriksa plester yang menempel dengan rapi di kaki anak laki-laki itu.

"Kamsahamnida," ucap anak laki-laki itu. [Terima kasih]

Anak perempuan itu mengangguk. "Cheonmanayo. Kau tidak usah menangis lagi—uummm..." [Terima kasih kembali/sama-sama]

"Kyuhyun."

Anak laki-laki berusia enam tahun itu menyebutkan namanya sambil mengulurkan tangan kanannya ke arah anak perempuan di hadapannya—yang terlihat sangat manis dalam balutan gaun berwarna hijau mudanya—yang telah membantunya mengobati lukanya.

"Namaku Cho Kyuhyun."

Anak perempuan itu tersenyum lalu menyambut uluran tangannya dan menyebutkan namanya. "Park Yoona," ucapnya kemudian. "Uummm, tapi kau boleh memanggilku dengan nama Yuna. Y-U-N-A."

Kyuhyun mengangguk. "Yuna Noona?"

Anak perempuan bernama Yuna itu mengangguk dan juga tersenyum. "Ne," ucapnya. "Kau boleh memanggilku seperti itu," tambahnya. "Oh iya, aku tinggal di sana bersama dengan kedua orang tuaku. Kami baru saja pindah beberapa hari yang lalu." Yuna menunjuk ke arah rumahnya setelah Kyuhyun melepaskan tautan tangan mereka. [Iya]

Kyuhyun mengangguk. "Rumahku ada di sebelah sana. Aku tinggal bersama dengan orang tuaku dan juga kakak perempuanku."

Yuna tersenyum saat Kyuhyun menunjuk sebuah rumah di belakang mereka. Dan tak lama kemudian, terlihat seorang wanita separuh baya yang baru saja keluar dari sebuah rumah yang berada di depan rumah Kyuhyun, memanggil anak perempuan itu.

"Yuna Sayang. Ayo pergi!"

Yuna menoleh, lalu mengangguk pada wanita itu sebelum kembali berhadapan dengan Kyuhyun. "Itu Eomma-ku. Aku aku harus pergi," pamit Yuna. "Bye-bye, Kyunie." [Ibu]

Kyuhyun berdiri dari posisi duduknya semula, dan hanya bisa terdiam memandangi kepergian Yuna yang menghampiri ibunya dan memasuki sebuah mobil lalu pergi meninggalkan rumah mereka.

"Kau melihat apa?"

Entah sejak kapan seorang anak perempuan lainnya yang berusia sekitar sepuluh tahunan telah berdiri di samping Kyuhyun dengan melipat tangan di dadanya.

"Kekasihku," jawab Kyuhyun cuek tanpa menoleh ke arah anak perempuan di sampingnya.

"Hah?"

"Namanya Park Yuna," ucap Kyuhyun lagi yang membuat anak perempuan itu semakin menatapnya heran.

"Eh?"

"Kenapa?"

Anak perempuan itu memandang Kyuhyun. "Kau yakin dia kekasihmu? Jangan mengada-ada, bukankah dia putri keluarga Park, tetangga baru kita? Bagaimana kau bisa menjadi kekasihnya?"

Kyuhyun kecil tersenyum polos. "Maksudku calon, Noona. Saat ini dia memang belum menjadi kekasihku. Tapi aku yakin, suatu saat nanti ia akan jadi kekasihku, bahkan mungkin akan menjadi istriku."

Anak perempuan bernama Ahra, yang merupakan kakak satu-satunya Kyuhyun itu hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan adik laki-lakinya yang baru saja masuk sekolah dasar tapi sudah bersikap seperti remaja berusia belasan tahun. "Kau gila!" serunya.

Dan Kyuhyun hanya bisa tertawa riang melihat tingkah kakak perempuannya yang satu itu. "Lihat saja, Noona. Aku akan membuktikan kata-kataku," ucapnya sambil tersenyum-senyum asimetris andalannya lalu kemudian berlari meninggalkan Ahra yang hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Kau mau kemana?" tanya Ahra.

"Pulang. Aku lapar," jawab Kyuhyun. "Oh iya, Noona. Jangan lupa tolong bawa kembali sepedamu." Kyuhyun berteriak dari teras rumahnya kemudian masuk ke dalam rumahnya sambil tersenyum lebar.

Sementara Ahra menatap sepedanya yang tergeletak di atas tanah tak jauh dari tempatnya berdiri. Dan ia membulatkan matanya saat menyadari sesuatu.

"YAAAKKK!! CHO KYUHYUN. KAU MERUSAK SEPEDAKUUU!!"
 
 
 
 

________________

P.S.
Untuk teman-teman yang sedang baca FF ini, tolong perhatikan keterangan waktu dan POV yang ada di awal part ya, karena alur cerita akan loncat-loncat sesuai tahun yang tertulis. Dan juga POV yang berubah-ubah. Terima kasih.  
 
  
Edited. 14.03.2017
 

 
  

My Happiness Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang