18

468 41 0
                                    

Beberapa jam sebelumnya,
Yuna Point Of View:

 

Gadis yang masih menunjukkan senyum ceria di wajahnya itu mengambil tempat di sebelahku begitu saja. Ia menatap ke arahku kemudian menggelengkan kepalanya perlahan, membuatku heran dengan tingkahnya. Ia berdeham sekali sebelum akhirnya bertanya sesuatu.

"Ku dengar, Eonni sedang ada masalah dengan Kyuhyun Oppa?"

Aku mengangkat sebelah alisku sambil masih menatapnya. "Kau tahu dari mana?"

"Donghae Oppa," jawabnya pelan.

Aku terdiam. Lebih tepatnya kami berdua terdiam untuk beberapa saat sampai akhirnya terdengar suaranya memanggilku kembali.

"Eonni."

Aku menoleh. "Ne?" [Ya]

"Sebenarnya kau ada masalah apa dengan Kyuhyun Oppa? Donghae Oppa bilang, belakangan ini Kyuhyun Oppa berubah drastis. Ia menjadi tidak fokus dengan hidup dan pekerjaannya. Beberapa kali melupakan jadwalnya. Bahkan ia sampai lupa makan dan beristirahat. Dan yang aku dengar ia bahkan hampir pingsan di pemotretannya yang terakhir dua hari yang lalu."

Aku membulatkan mataku. Kyuhyun hampir pingsan? Ya Tuhan. Kenapa...

"Kyuhyun Oppa menjadi pemurung dan selalu memanggil namamu di dalam tidurnya. Keadaannya benar-benar parah, Eonni. Bahkan lebih parah dari saat ia mendengar Eonni memiliki kekasih dulu."

"Mwo? K-kekasih? Aku?" [Apa?]

Gadis bernama Han Yoora itu mengangguk. "Sebenarnya aku tidak berhak menceritakan ini padamu. Tapi melihat keadaan kalian yang seperti ini, mau tidak mau aku harus turun tangan menceritakan hal ini."

Aku mengerutkan dahiku. "Menceritakan apa?"

Yoora  tidak langsung menjawab. Ia mengalihkan pandangannya dariku lalu menatap jauh entah kemana. "Kau tahu tidak Eonni, kalau sebenarnya Kyuhyun Oppa sudah jatuh cinta padamu sejak ia kecil?" tanyanya yang membuatku lagi-lagi membulatkan mataku. 

"B-benarkah? Sejak kapan?"

"Entahlah, mungkin sejak pertama kali kalian bertemu bertahun-tahun yang lalu—saat Eonni menolongnya untuk mengobati lukanya. Kau ingat?" tanyanya kembali mengarahkan pandangannya padaku.

Aku mengangguk. Tentu saja aku ingat. Pertama kalinya aku bertemu dengannya, memang pada saat aku menolongnya untuk mengobati lukanya karena terjatuh dari sepeda di taman di depan rumahku.

"Apa kau juga ingat, kalau beberapa tahun lalu, ada yang selalu mengirimimu bunga dan kartu ucapan?" tanya Yoora yang sekali lagi kujawab dengan anggukan. "Apa selama ini kau tahu kalau sebenarnya Kyuhyun Oppa-lah yang selalu mengirimimu bunga dan kartu ucapan itu?"
 
 
Hah?
 
 
Jadi bunga-bunga dan kartu ucapan yang bertahun-tahun lalu aku terima itu..
 

...Dari Kyuhyun?
  
 
Aku segera merubah raut wajahku sebelum akhirnya bertanya kembali padanya. "Kau tahu dari mana?"

Yoora tersenyum. Pandangannya kembali menerawang entah kemana. "Hyuk Jae Oppa. Dia yang selalu menemani Kyuhyun Oppa ke rumahmu untuk menyimpan kartu dan bunga di depan pintu rumahmu."

Aku terpaku mendengar kebenaran yang dikatakan oleh gadis di hadapanku. "Tidak mungkin," ucapku.

"Kenapa tidak mungkin? Kau tidak percaya padaku?"

"Kalau Kyuhyun memang mencintaiku sejak kecil, kenapa ia tidak pernah mengatakannya padaku dari dulu?"

"Mungkin karena saat itu Kyuhyun Oppa belum menyadari perasaannya. Dia masih kecil untuk mengerti apa itu cinta. Dan sebelum ia sempat mengatakan perasaannya, kau sudah pergi bersama dengan orang tuamu entah ke mana. Iya kan?"

My Happiness Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang