19

453 42 0
                                    

 
 
  
Aku memarkirkan mobilku secara sembarangan di pelataran parkir sebuah rumah sakit yang sudah disebutkan oleh Henry di dalam teleponnya tadi.

Dengan sedikit terburu-buru tanpa sempat memastikan keamanan mobilku, aku segera keluar dari mobil lalu berlari memasuki gedung rumah sakit. Lagipula siapa yang akan peduli dengan mobil dalam kondisi yang seperti ini.

Yang aku inginkan saat ini hanyalah mengetahui keadaan Kyuhyun yang sebenarnya. Karena Henry tadi belum menjelaskan dengan rinci keadaan lelaki yang aku cintai itu.

Begitu masuk ke dalam gedung rumah sakit, aku langsung mencari seseorang yang aku kenal. Aku berharap Henry atau setidaknya Donghae berdiri di lobi rumah sakit untuk menjemputku. Tapi ternyata tidak ada satupun orang yang kukenal di sana.

Akhirnya, aku segera menuju meja resepsionis untuk menanyakan kamar rawat Kyuhyun.

"Permisi, Suster."

Seorang perawat berseragam putih berdiri dari duduknya dan tersenyum ramah padaku. "Ya? Ada yang bisa kami bantu, Nona?" tanyanya.

Aku mengangguk. "Aku mencari kamar Cho Kyuhyun—korban kecelakaan mobil yang kalau tidak salah baru beberapa jam yang lalu dibawa kemari."

"Cho Kyuhyun?" raut wajah perawat yang sedang berdiri di hadapanku mulai berubah, saat mendengarku menyebutkan nama Kyuhyun. Aku mengangguk sekali untuk menjawab pertanyaannya.

"Kalau boleh saya tahu, anda siapa?" tanyanya kembali.

"Saya—" Aku bingung. Aku harus mengatakan siapa aku? Temannya? Sahabatnya? Atau kekasihnya? Sementara hubunganku dengannya saja aku tidak tahu seperti apa saat ini.

Baru saja aku hendak menjawab tiba-tiba saja aku mendengar seseorang memanggil namaku.

"Yuna Eonni!"

Aku menoleh dan mendapati Yoora tengah berlari kecil menuju ke arahku, sepertinya ia juga baru saja tiba disini.

"Yoora," senyumku mengembang saat melihatnya berdiri di hadapanku.

Yoora mengangguk seraya mengatur nafasnya. "Eonni sudah bertemu Kyuhyun Oppa?" tanyanya.

Aku menggelengkan kepalaku. "Aku baru saja akan menanyakannya pada..."

"Ikut aku," Yoora meraih tanganku, lalu menarikku menjauhi meja resepsionis. "Donghae Oppa sudah memberitahu Kyuhyun Oppa ada di mana lewat pesan singkat beberapa saat lalu."

Aku mengangguk. Tanpa menghiraukan perawat yang hendak menghentikan langkah kami, aku segera mengikuti kemanapun Yoora melangkah.

Kami berjalan dalam diam, sampai tiba-tiba Yoora memanggilku.

"Eonni."

"Ya?"

"Kau harus kuat."
 

DEG!
 

Mendengar ucapan Yoora entah kenapa hatiku menjadi tidak tenang.

Jangan bilang kalau...

"Apa maksudmu?" tanyaku.

Yoora tersenyum menenangkanku. Lalu mengeratkan pegangan tangannya. "Aku yakin, kalau Kyuhyun Oppa akan baik-baik saja saat ini."

Aku lagi-lagi mengangguk, kemudian berusaha tersenyum untuk meyakinkan hatiku sendiri kalau semuanya akan baik-baik saja. Semoga Kyuhyun-ku akan baik-baik saja.

"Yoora-ya," aku memanggilnya.

"Ne?" [Ya?]

"Untuk apapun yang sudah kau lakukan untukku dan Kyuhyun," ucapku. "Gomawo." [Terima kasih]

"Aku tidak melakukan apa-apa, Eonni," ucapnya seraya tersenyum dan mengangguk pelan sebelum akhirnya ia melepaskan tanganku dan mendahuluiku untuk berbelok di ujung lorong menuju ke arah tempat di mana Kyuhyun berada.

Aku membulatkan mata saat melihat papan petunjuk di atas kepalaku yang bertuliskan...
 
 
—Ruang ICU.
 
 
Ya Tuhan.
 
 
 
 
_____________________

Edited. 30.05.2017

My Happiness Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang