20

548 40 9
                                    

 
 
 
"Donghae Oppa."

Yoora yang pertama kali melihat kekasihnya, segera memanggilnya. Tapi ternyata bukan hanya Donghae yang menoleh ke arahnya, tapi juga Siwon, Eunhyuk dan juga Henry—yang sedang bersandar di dinding tak jauh dari pintu ruang ICU. Mereka semua saling melemparkan pandangan sebelum akhirnya menatapku dan Yoora yang tengah berjalan mendekati mereka. Siwon dan Hyuk Jae bangkit dari duduknya.

"Yuna Noona," seru Henry saat aku berdiri di hadapannya.

"B-bagaimana keadaan Kyuhyun?" tanyaku cepat.

"Kyuhyun Hyung..." Henry menatap Siwon dan Hyuk Jae bergantian dengan ragu-ragu. "Dia—"

Aku menatap satu persatu dari mereka bergantian menunggu salah seorang dari mereka untuk menjawab pertanyaanku atau setidaknya memberitahu keadaan Kyuhyun yang sebenarnya.

"Noona," Siwon akhirnya angkat bicara setelah mereka semua sempat terdiam beberapa saat dan sedikit menggiringku sedikit menjauh dari mereka.

"Ada apa? Kyuhyun kenapa?" tanyaku, menatapnya dengan bingung, merasa aneh dengan sikap Siwon.

Siwon menghela nafas panjang. "Noona harus kuat," ucapnya.

"Apa maksudmu?"

Siwon memandang ke arah Hyuk Jae sejenak sebelum akhirnya melihat ke arahku lagi dan mengatakan hal yang membuat jantungku berdetak sangat cepat dan hampir saja berhenti seketika. "...keadaan Kyuhyun cukup mengkhawatirkan."
 

Ya Tuhan!
 

Aku menutup mulutku dengan kedua tanganku untuk menahan air mata yang tiba-tiba saja sudah berdesakan di ujung mataku, seperti berlomba ingin keluar. "L-lalu?"

Siwon mengulurkan tangannya untuk menepuk bahuku."Dokter bilang, mereka sudah mengusahakan yang terbaik untuk Kyuhyun, Noona. Tapi sepertinya kondisi Kyuhyun sudah mulai menurun. Saat ini, Ahra Noona, Cho Ahjussi dan Ahjumma sedang berada di dalam bersama dengan—"
 

"KYUHYUUUN!!"
 

DEG!
 

Aku dan semua orang yang semua yang berada di depan ruang ICU menoleh ke arah pintu, saat terdengar suara teriakan Ahra, yang disusul oleh tangisan Cho Ahjumma dan suara Cho Ahjussi yang terdengar seperti sedang menenangkan istrinya dari dalam ruang ICU.

Sampai tidak lama kemudian, seseorang berpakaian Dokter terlihat keluar dari ruangan itu. Donghae menghampirinya, tapi Dokter itu tidak mengatakan apapun. Ia hanya menggelengkan kepalanya perlahan, membuat Yoora memekik tertahan lalu menenggelamkan dirinya di pelukan Donghae yang juga terlihat sedang menahan tangisnya.

Sementara Hyuk Jae langsung jatuh terduduk tak jauh dari tempat Donghae, Henry memukul tembok di hadapannya dengan putus asa dan Siwon mematung di tempatnya.

Aku yang melihat hal itu tiba-tiba saja menjadi sangat lemas dan seperti tidak bertenaga lagi. Beruntung Siwon yang berada di dekatku segera menopang tubuhku sehingga aku tidak sempat jatuh dan merasakan dinginnya lantai rumah sakit.

Aku terpaku melihat keadaan mereka semua. Air mata yang sejak tadi berusaha kutahan akhirnya mengalir begitu saja dari kedua mataku. Ya Tuhan, apa ini artinya Kyuhyun...

Tidak. Ini tidak benar. Kyuhyun-ku baik-baik saja. Kyuhyun-ku tidak apa-apa. Kyuhyun-ku tidak mungkin meninggalkanku. Kyuhyun-ku kuat. Dia tidak mungkin menyerah secepat ini.

Kyuhyun-ku...

"Kalian semua masuklah," tiba-tiba saja Ahra berdiri di depan pintu ICU dengan matanya yang memerah. "...dan kau juga Yuna Eonni."

My Happiness Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang