21

515 39 0
                                    

Beberapa hari kemudian,
 
 
 
"Kau siap?"

Aku menggelengkan kepalaku. Demi apapun yang kumiliki di dunia ini, aku tidak akan pernah siap dengan apapun yang akan kuhadapi dalam waktu yang tidak lama lagi.

Ini adalah hari yang paling menyeramkan dan menegangkan untukku. Lebih menakutkan daripada saat aku mendapatkan kabar bahwa Kyuhyun masuk rumah sakit waktu itu.

Ya Tuhan, aku tidak yakin kalau aku akan baik-baik saja setelah ini semua selesai. Bagaimana dengan reaksi semua orang yang menyaksikan acara ini. Bagaimana kalau mereka tidak menyukaiku. Bagaimana kalau mereka menolakku? Bagaimana kalau mereka tidak menyetujui apa yang aku lakukan. Bagaimana kalau...

"Sayang?"

Aku menatap Kyuhyun dengan tatapan memelas. "Kyu, bisakah kita membatalkan acara ini?"

"Sayang," ia menegurku pelan. Lalu meraih kedua tanganku dan menggenggamnya erat.

"Aku tidak siap, Kyu. Bagaimana kalau mereka tidak menerima keputusan kita? Bagaimana kalau mereka tidak menerimaku—"

Kyuhyun meraih tanganku untuk menenangkanku. "Hei. Dengarkan aku, kita akan baik-baik saja. Tidak akan ada yang terjadi pada kita," ucapnya berusaha meyakinkanku. "Dan bukankah kita sudah membahas ini puluhan kali sebelum ini, ehm?"

Aku menggelengkan kepalaku. "Tapi, Kyu.."

Kyuhyun menangkup wajahku dengan kedua tangannya. "Kau percaya padaku?" tanyanya seraya menatap ke dalam mataku.

Aku mengangguk pelan. "Tentu saja," jawabku pasti.

"Kalau begitu tenanglah, semuanya akan baik-baik saja," Kyuhyun mengelus kepalaku dengan perlahan. "Kau harus yakin dengan dirimu sendiri. Lagipula ini semua bukan hanya tentang dirimu. Ini tentang aku. Tentang tentang kau dan aku. Tentang kita, bukan? Kita akan menghadapi semuanya bersama-sama. Aku akan selalu di sampingmu apapun yang terjadi. Jangan khawatir, okay?"

Aku terdiam. Masih merasa tidak yakin.

"Kau gadis yang baik, Sayang. Aku mencintaimu. Sangat. Dengan alasan itu saja aku yakin kalau mereka pasti akan menerimamu. Karena walau bagaimanapun aku telah memilihmu. Bahagiaku adalah denganmu. Yang kita lakukan saat ini hanya ingin memberikan kabar untuk mereka. Mereka mau menerima atau tidak, aku akan tetap bersamamu. Tetap berada di sisimu sampai kapanpun. Kau mengerti?"

Aku menghembuskan nafas dan akhirnya mengangguk, menyetujui semua ucapan Kyuhyun. "Ne. Baiklah. Ayo kita hadapi acara ini bersama-sama." [Iya]

Kyuhyun tersenyum lalu mengelus kepalaku dengan sayang. "Ini baru gadisku," pujinya.

Tak lama kemudian, seseorang terlihat menghampiri Donghae yang sejak tadi duduk beberapa kursi dari tempatku dan sibuk dengan komputer tablet di tangannya. Lalu setelahnya, tiba-tiba saja kekasih Yoora itu sudah berdiri di hadapan Kami. Membuatku dan Kyuhyun menoleh kepadanya.

"Kyuhyun-a, Yuna Noona," ucapnya memanggil kami. "Acaranya akan segera di mulai dalam waktu tiga menit, jadi kalian bersiaplah sekarang."

Kyuhyun mengangguk lalu bangkit dari duduknya segera setelah Donghae berlalu untuk kembali menghampiri seseorang yang bertugas membukakan pintu untuk kami.

Kyuhyun mengulurkan tangannya memintaku untuk ikut bangkit bersamanya. Aku pun meraih tangannya dan berdiri dari posisi dudukku dan berjalan mengikutinya mendekat ke arah pintu yang sudah siap untuk dibuka.

Sekali lagi Donghae menatap Kyuhyun. Setelah mendapat persetujuan dari Kyuhyun, Donghae mengangguk kepada dua orang yang ada di depan pintu untuk segera membukakan pintu untuk kami.

Sekali lagi, aku menghela nafasku dalam-dalam untuk menghalau rasa gugup yang tiba-tiba saja kembali melandaku.

Kyuhyun yang menyadari sikapku mempererat genggaman tangannya, kemudian mengangguk dan mengembangkan senyumnya, seperti meyakinkanku bahwa semuanya akan baik-baik saja. Melihat senyumnya yang tulus, aku pun akhirnya ikut tersenyum.

Aku akan baik-baik saja, ujarku meyakinkan diriku sendiri dalam hati.

"Kau siap?" tanya Kyuhyun.

Aku mengangguk. "Ya. Aku siap."

Begitu pintu di depan kami terbuka, pandanganku langsung sedikit memudar oleh cahaya dari kamera perwakilan media yang terus-terusan mengambil gambar kami, sehingga aku harus mengeratkan genggaman tanganku pada Kyuhyun.

Dan senyum kami berkembang sebelum akhirnya mulai melangkahkan kaki masuk menuju ke dalam ruang konferensi pers yang akan dilangsungkan hari ini.
 
 
 
 
 
———————

Edited. 01.06.2017

My Happiness Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang