14

450 44 0
                                    

Seoul, South Korea
2011
 
 
 
"Noona? Waeyo?" [Kenapa?]

Hari itu, satu hari di pertengahan bulan April, tiba-tiba saja Yuna menghubungi Kyuhyun sambil menangis dan meminta lelaki yang tengah sibuk mempersiapkan mini konser pertamanya itu untuk menjemputnya di taman kota.

Kyuhyun yang saat itu baru saja tiba di rumah keluarganya untuk menikmati hari libur menjelang konser mini-nya akhirnya menyanggupi permintaan Yuna dan meminta gadis itu untuk menunggunya di taman kota sampai ia datang.

Ya, selama beberapa bulan belakangan ini, mereka menjalin hubungan pertemanan dengan baik. Beberapa jam setelah pertemuan mereka di cafe waktu itu, gadis itu langsung menghubungi Kyuhyun dan mengajaknya bertemu sebagai teman lama.

Dan sejak saat itulah hubungan keduanya bisa dikatakan kembali membaik sama seperti ketika mereka masih kecil dulu. Setiap hari mereka akan saling mengabari hanya untuk bertukar cerita tentang keseharian mereka. 

Dan Kyuhyun, tentu saja menyambut gadis itu dengan sangat baik. Walaupun sempat ditentang oleh Ahra, Hyuk Jae dan juga Yoora—karena mereka tahu kalau Yuna hanya menganggap Kyuhyun sebagai teman dan pada kenyataannya gadis itu telah memiliki kekasih—tapi perasaannya pada gadis itu membuatnya cukup bahagia karena bisa berada di samping gadis walaupun hanya sebagai teman.

Seperti saat ini, Kyuhyun turun dari mobilnya dengan sedikit terburu-buru untuk menemui gadis yang menghubunginya sambil menangis. Berusaha bersikap sebagai teman yang baik yang akan selalu ada di saat gadis itu tengah membutuhkannya.

Langkah Kyuhyun terhenti saat melihat Yuna tengah duduk di salah satu kursi taman kota sambil menangis dan menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya. Keadaannya terlihat sangat berantakan dan menyedihkan, membuat Kyuhyun segera menghampirinya.

"Noona?" panggilnya.

"Kyunieee!"

Kyuhyun segera meraih Yuna ke dalam pelukannya dan mendekap gadis itu dengan erat. Ia membiarkannya menangis sepuasnya untuk meluapkan perasaannya sebelum nanti meminta penjelasannya.

"Hiks," setelah setengah jam menangis di dalam pelukan lelaki yang saat ini tengah menyembunyikan sebagian wajahnya di balik sebuah masker dan juga topi, Yuna menghentikan tangisnya. "Kyunie," panggilnya pelan.

"Ehm." Kyuhyun hanya menanggapinya dengan sebuah gumaman.

Gadis itu masih terdengar sesengukan. "Daniel Oppa," ucapnya.

Kyuhyun melepas pelukannya untuk menatap gadis di hadapannya dengan tatapan bertanya. "Ada apa dengan dia? Dia sibuk bekerja lagi? Tidak mengabarimu lagi?"

Di antara puluhan pesan dan berkali-kali pertemuan mereka, Yuna pernah menceritakan tentang kebiasaan kekasihnya yang sering tenggelam dalam pekerjaan dan lupa memberikan kabar padanya.

Yuna menggelengkan kepalanya.

"Lalu kenapa?"

"D-dia," dengan terbata, Yuna berusaha mengatakan sesuatu. Kyuhyun menunggunya dengan sabar.  "Daniel Oppa. Aku tadi pergi ke apartment-nya. Menurut informasi dari asistennya, ia sudah pulang dari perjalanan bisnisnya kemarin malam. Makanya hari ini aku memutuskan untuk menemuinya. Tapi—"

Yuna kembali menangis. Membuat Kyuhyun kembali memeluk gadis itu untuk menenangkannya. "Aku melihatnya sedanf tidur. D-dia tidur dengan Song Rin Ah, sahabatku sendiri. Mereka tidur berdua di kamarnya."

Kyuhyun melebarkan matanya saat mendengar penjelasan Yuna.  Bagaimana bisa seperti itu? Aish, kurang ajar sekali dia! Tangan Kyuhyun mengepal menahan amarahnya.

"Tadinya hari ini aku ingin memberinya kejutan dengan menemuinya tanpa memberitahunya sebelumnya. Tapi begitu sampai di apartment-nya, aku melihatnya... Aku melihatnya... Melihatnya sedang tidur berdua bersama dengan—"

Kyuhyun semakin menenggelamkan tubuh mungil Yuna ke dalam pelukannya. "Ssstttt! Sudah-sudah, jangan diteruskan, Noona. Kalau memang terlalu menyakitkan untukmu sebaiknya jangan kau katakan. Menangislah jika memang itu yang bisa membuatmu merasa lebih baik saat ini. Tapi setelah ini kau harus berjanji kalau kau akan baik-baik saja."

"Kyu," panggil Yuna.

"Sssttt."

Kyuhyun mempererat pelukannya. Dan setelahnya, tidak ada terdengar lagi suara protes dari gadis itu, yang ada hanya suara tangis Yuna yang teredam di dalam pelukan Kyuhyun.

Dan setelah beberapa lama kemudian, akhirnya tangisannya sedikit mereda. Yuna bangun dari pelukan Kyuhyun dan menghapus air matanya. "Mianhae," lirihnya. [Maafkan aku]

"Untuk apa?"

"Aku menggangumu. Membuatmu harus berlari kemari di tengah kesibukanmu mempersiapkan mini konsermu hanya untuk mendengarkan ceritaku yang tidak penting."

Kyuhyun menggelengkan kepalanya seraya membantu menghapus air mata di pipi gadis di hadapannya. "Untukmu aku akan selalu menyediakan waktuku, Noona. Dan lagipula hari ini aku sedang tidak ada kegiatan. Jadi hari ini aku seharian akan menemanimu."

"Benarkah?"

Kyuhyun mengangguk. "Ayo kita menghabiskan waktu hari ini berdua. Aku akan menemmanimu kemanapun kau ingin pergi hari ini untuk menghilangkan kesedihanmu, call?"

Yuna terdiam sejenak, sebelum akhirnya mengangguk. "Call."

"Baiklah. Ayo kita pergi," ajak Kyuhyun seraya menadahkan tangannya, meminta Yuna untuk menyambut uluran tangannya.

Yuna tersenyum lalu menyambut tangan Kyuhyun. Dan lelaki itu pun segera mengajak Yuna untuk segera pergi dari tempat itu dan memulai perjalanan mereka.

"Kyu," panggil Yuna saat mereka tiba di depan mobil Kyuhyun.

"Ya? Kenapa?"

"Terima kasih untuk semuanya."

Kyuhyun mengangguk seraya tersenyum di balik masker yang dipakainya. "Sama-sama, Noona."
  
  
  
 
_______________
(*)
Call : seruan untuk menyatakan persetujuan.
 
 
Edited. 28.05.2017
  
 

My Happiness Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang