Selamat membaca
Sudah dua Minggu Taehyung pergi untuk melakukan tour dunia bersama dengan grupnya. Kali ini ada di benua Amerika, melakukan konser dua kali ditempat yang sama memang melelahkan.
Ada hal yang membuat Taehyung cukup heran yaitu tidak adanya pesan satupun dari Rosé. Biasanya kekasih ya begitu orang-orang menyebutnya tapi dia lebih senang menyebutnya patner. Tidak mengirimkan pesan, walaupun sibuk Rosé akan mengirimkan pesan satu atau dua tapi ini benar-benar tidak ada.
Entah itu pesan untuknya agar menjaga kesehatan atau menanyakan sebuah kabar. Menghela napas dan berpikir lagi mungkin memang lagi benar-benar sibuk. Apa ini sebuah kesempatan untuknya untuk bertanya pada salah satu teman grup Rosé.
Jisoo-ssi maaf mengganggu
Waktumu, apa Rosé sedang
ada projek?Menunggu dengan gelisah apakah pesannya akan dibalas atau tidak, Taehyung sudah lama memiliki nomor ponsel Jisoo hanya saja dia belum pernah menghubungi. Karena tidak ada hal penting yang perlu dibicarakan padahal dia sangat ingin melakukannya.
Sudah lebih dari sepuluh menit namun belum juga ada balas. Baru saja akan menaruh ponselnya ada pesan masuk dan itu dari Jisoo, Taehyung langsung semangat.
Ini siapa?
Aku Taehyung maaf
Tidak memberitahu.Maaf Taehyung-ssi,
Ya Rosé sedang ada projek
Apa dia tidak
Menghubungimu?Sudah beberapa hari ini
Dia tidak bisa dihubungiMaaf tidak bisa membantu
Juga, pesanku juga tidak dibalas
Di Paris dia sangat sibuk sepertinya
Nanti akan aku coba hubungi lagiBaiklah, terimakasih
Dan maaf sudah merepotkan.Tak masalah.
Sial Taehyung sama sekali tidak tahu jika Rosé pergi ke Paris. Mencari-cari berita akan patnernya itu saat ke Paris tapi tidak ada satupun. Menandakan media tidak ada yang tahu jadwal Rosé atau memang sengaja ditutupi.
Meletakkan ponselnya dan memilih tidur, masa bodo dengan Rosé yang tidak memberi kabar setidaknya dia bisa mengobrol dengan Jisoo.
*
*
*Rosé ada di Paris jadwal yang benar-benar tertutup. Dia berangkat dua hari lebih awal agar bisa berlibur juga memenangkan diri. Sengaja tidak mengirim pesan pada Taehyung dan ingin melihat apakah kekasih ah lebih tepatnya patnernya itu akan mengirim dia pesan atau tidak.
Ternyata sudah seminggu ini dan tidak ada tanda-tanda Taehyung mengirimkan pesan untuknya sama sekali. Barulah Rosé sadar dia itu siapa, mana mungkin Taehyung merasa kehilangannya.
Sebentar lagi akan dilaksanakan Paris fashion week dan Rosé akan melakukan runway. Ini bukan pertama kali Rosé jalan di runway hanya saja perasaannya sedang tak karuan. Dia tidak mungkin mencampur adukkan masalah hati dan pekerjaan.
Harapannya hanya satu semoga tidak ada berita tentang para petinggi Korea lagi. Dengan begitu pekerjaan patner ini akan segera berakhir atau lebih bagus diganti dengan yang lain.
Bertemu dengan Taehyung pun nanti Rosé harus tetap bersikap biasa saja jangan sampai membuat laki-laki curiga.
*
*
*Bandara dipenuhi oleh awak media hal biasa mengingat yang akan datang itu adalah BTS. Flash saling bersautan untuk bisa menangkap wajah para member.
"Taehyung ah!!"
"Jungkook!!"
"Min Yongi!!"
"Namjoon!"
"Jhope ya!!"
"Park Jimin!!"
"Kim Seokjin!!"
Para bodyguard dan petugas keamanan bandara kewalahan karena begitu banyak media juga fans. Saling berdesakan ingin mengambil gambar para member dari dekat.
Melambaikan tangan dan membungkukkan badan sekilas sebagai bentuk penghargaan karena fans dengan setia menunggu.
Saat akan masuk mobil yang sama dengan agensi Taehyung ditarik lebih dulu oleh manajer pada mobil yang terpisah.
"Yak Hyung! Aku ingin istirahat." Begitu mobil telah berjalan keluar secara perlahan dari pintu keluar bandara.
"Kau disuruh ke agensi ada rapat dadakan."
"Rapat apa lagi dan kenapa yang lain tidak ikut?" Heran juga dia pergi rapat sendiri.
"Kau juga akan tahu nanti."
Menghela napas pendek Taehyung lebih memilih untuk diam dan memejamkan mata. Sungguh dia ingin sekali beristirahat.
Perjalanan yang memerlukan waktu cukup lama itu akhirnya berakhir, mobil yang ditumpangi oleh Taehyung, manajer dan supir berhenti di parkiran agensi.
Merasa jika mobil yang ditumpangi telah berhenti Taehyung terbangun dari tidurnya. Pintu mobil sudah dibukakan buat dia harus segera turun.
Jalan mengikuti kemana arah manajer Hyung berjalan. Mengumpat dalam hati karena rasa kantuknya semakin tak tertahankan.
Begitu pintu ruang rapat terbuka, Taehyung langsung paham rapat ala yang akan dijalani.
"Annyeonghaseo." Saling memberi salam, entah kenapa Taehyung jadi tidak mengantuk lagi.
*
*
*
*"Ada kasus yang kembali bocor, untuk itu kami perlu backup agar publik tidak semakin menuntut pemerintah." Salah satu perwakilan dari pemerintah yang berbicara.
"Apa kami harus mengeluarkan berita jika mereka berpacaran?" Dispatch juga menjadi salah satu bagian dalam pekerjaan ini, bukan hal baru lagi jika mereka ikut andil.
"Aku rasa jangan dulu, karena BTS sedang melakukan tour dan jangan sampai itu terganggu. Bagaimana dengan YG?" Menunjuk pada perwakilan YG entertainment.
"Setuju, Rosé sedang dalam projek besar juga belum kembali dari Paris." Akan jadi masalah besar jika sampai mengkonfirmasi keduanya berpacaran, apalagi Rosé belum pulang.
Entah bagaimana nanti saat di bandara. Sangat kacau, jangan sampai Rosé terluka karena dia sekarang urutan nomer satu dalam mencetak uang bagi agensi. Rosé benar-benar sedang digandrungi oleh masyarakat Korea, iklan dengan produk domestik ada dimana-mana. Drama yang selalu menjadi perbincangan, lagu-lagunya yang selalu ditunggu.
TBC
Sampai chapter ini sudah bisa menyimpulkan bagaimana sikap Taehyung itu cuma pura-pura atau beneran?
Makin kasihan sama Rosé?
Gimana makin pengin maki-maki Taehyung?
Sampai jumpa di chapter selanjutnya!

KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE RELATIONSHIP
Fanfiction©lalananadada 2022 Dalam benakku selama ini hubungan kita sesuatu yang nyata, mengingat akan bagaimana kamu memperlakukanku namun pada kenyataannya hubungan kita tidak lebih dari sebuah kepalsuan.