Selamat membaca
Taehyung kalang kabut mencari keberadaan Rosé, emosinya pun menjadi tidak tak terkontrol. Bisa marah karena hal sepele, itu cukup membuat manajer Hyung kelimpungan juga.
Manajer Oppa mencoba mencari keberadaan Rosé namun tak kunjung mendapatkan pencerahan. Bahkan Alice sebagai kakak dari Rosé tidak tahu dimana. Semakin panik namun agensi tidak mungkin mengeluarkan berita karena itu cukup berbahaya.
Bahkan fansite Rosé pun tidak luput dari orang-orang yang manajer Oppa tanyakan walaupun setelah itu harus meminta mereka tutup mulut. Sejatinya fansite setia Rosé tidak pernah membocorkan kemana sang idola pergi, benar-benar menjaga.
Manajer Oppa membanting ponselnya ke atas meja, sungguh dia benar-benar pusing mencari kemana lagi idolnya itu. Seluruh teman-teman Rosé tidak ada yang tahu atau mungkin ada namun lebih memilih tutup mulut. Tidak mungkin manajer Oppa memaksa walaupun sekarang dia merasakan banyak sekali tekanan.
Belum lagi tiga anggota Blackpink yang lain juga terus bertanya, rasanya semakin runyam. Sebelum kejadian ini manajer Oppa sempat bertanya-tanya kenapa perasaannya tidak enak ternyata karena ini.
Ada keinginan untuk menemani Rosé tadi namun manajer Oppa lebih dulu dihubungi oleh agensi untuk segera datang. Rosé berhasil membuat semua orang kebingungan dan ketakutan secara bersamaan.
Takut-takut terjadi hal buruk tapi disisi lain Informasi yang Taehyung berikan serta hasil penyidikan manajer Oppa ke apartemen Rosé, tidak ada bukti kejahatan. Meminta data kamera pengawas di apartemen ternyata juga tidak semudah itu.
Ini pertama kalinya manajer Oppa tidak tahu kemana perginya Rosé. Karena biasanya walaupun tidak pergi dengan manajer Oppa, dia tetap tahu dan bisa dihubungi. Jarak konser berikutnya masih sekitar dua Minggu lagi jika memang belum kembali maka agensi akan mengeluarkan pernyataan Rosé mengalami masalah kesehatan.
"Dimana kamu?" Manajer Oppa sambil menatap langit-langit ruangannya. Dua puluh delapan jam Rosé tidak ada kabar.
**
Di belahan bumi lainnya Rosé menatap pepohonan dari jendela penginapan yang dia sewa. Publik hanya tahu bahwa Lisa yang memiliki pesawat pribadi nyatanya Rosé juga punya bahkan lebih dulu. Keluarga yang sering bolak-balik keluarga negeri membuat Rosé membeli transportasi udara itu.
Selain bisa digunakan oleh keluarga, pesawat pribadi juga biasanya disewakan. Hanya saja itu semua bukan Rosé yang mengurus, anggota dan agensi tidak ada yang tahu. Karena dari Rosé sendiri yang membuat batas antara keluarga dengan pekerjaan. Bukan berniat menyembunyikan dari anggota lainnya hanya saja membicarakan soal harta bukan sesuatu yang bermutu.
Kehidupan pribadi Rosé memang sangat tertutup, kecuali asmara yang saat ini terus dikulik habis-habisan. Mengenai aset tidak ada yang tahu, bahkan mobil yang Rosé miliki pun tidak ada yang tahu. Beda dengan Lisa, atau Jennie yang diketahui oleh publik.
Apartemen yang dimasuki oleh sasaeng waktu itu memang milik Rosé, untungnya hanya satu itu saja dua diantaranya aman. Sebenarnya Rosé juga memiliki rumah di Korea tapi bukan dia yang menempati.
Ada cukup banyak aset yang Rosé miliki namun tidak terendus oleh media. Hal itu tentu saja hasil campur tangan keluarga yang ingin menjaga privasi serta keinginan dari Rosé sendiri.
Rosé kabur bukan berarti keluarga tidak ada yang tahu mereka hanya pura-pura tidak tahu saja. Itu semua dilakukan demi kenyamanan Rosé apalagi dengan banyaknya berita tidak jelas diluar sana. Semua anggota keluarga yang dikenali oleh agensi masih sibuk bekerja, hal itu yang menguatkan bahwa mereka tidak tahu sama sekali akan keberadaan Rosé.
Padahal sebelum pergi Rosé menghubungi Daddy Mason, untuk menyiapkan pilot karena dia ingin pergi berlibur. Tidak ada pertanyaan akan kemana dan dengan siapa tapi langsung diiyakan. Dengan sendirinya Rosé bercerita ingin berlibur sendiri, Daddy Mason jelas tahu apa penyebabnya untuk itu beliau hanya berucap hati-hati dan nikmati liburanmu.
Sang Mommy dan Kakaknya pun memberikan pesan sebelum akhirnya Rosé pergi berlibur. Keadaan sesuai dengan keinginan, walaupun berita kencan belum juga reda.
Mengenai berita kencan, Rosé belum menceritakan jika dia dimanfaatkan atau diminta bekerja tanpa diketahui. Sangat bisa untuk menuntut balim hanya saja Rosé tidak ingin menimbulkan huru-hara yang semakin menjadi. Telinga Rosé sudah panas akan berita kencan yang dibuat oleh media bayaran dan diikuti oleh media lain.
Belum lagi komentar buruk yang tidak ada hentinya. Walaupun tidak membawa ponsel utamanya tapi Rosé bisa memantau para pembenci yang terus mengurusi kehidupannya. Padahal mereka tidak tahu kehidupan Rosé yang secara nyata itu seperti apa.
Pembenci akan selalu menjadi pembenci karena hatinya sudah gelap akan kebencian, iri, dan ketidakmampuan. Seberapa banyak fakta yang diberikan juga mereka akan tutup mata, atau malah mengelak jika itu semua hanya akal-akalan saja.
**
Taehyung tidak terkontrol, selalu marah-marah dan latihan menjadi tidak bisa terkendali. Padahal hari ini latihan perdana untuk tarian lagu baru grup. Lagu yang sudah dibuat cukup lama oleh Suga dan produser lainnya akhirnya akan segera diluncurkan.
Untuk itu perlu berlatih tarian sebelum pengambilan gambar untuk musik video. Tadi sang guru koreografer telah memberikan contoh dan para anggota tinggal berlatih ataupun mengkoreksi jika ingin ada bagian yang diganti atau ubah.
"Yak Taehyung! Serius sedikit kami sudah lelah," tegur Jin karena sudah kesal dengan adiknya itu yang terus saja melakukan kesalahan sejak tadi.
"Aku sudah berusaha, jangan menyalahkan aku saja. Jimin tadi juga salah dan Hyung tidak menegurnya?!" Jawab Taehyung dengan nada yang naik karena dia merasa tidak adil. Menghela napas "Jimin sekali tapi kamu sudah lebih dari tiga kali! Fokus apa susahnya, jangan hanya memikirkan perempuan saja!" Suga bersuara tapi sepertinya ucapannya memantik emosi Taehyung yang sejak tadi sudah siap untuk dikeluarkan.
"Tahu apa Hyung tentang perempuan heh, dasar pecundang!" Desis Taehyung dengan nada yang terdengar merendahkan. Mendengar ucapan itu Suga langsung mendekati Taehyung dan mencengkeram kerah bajunya. Jungkook, Jimin, jin, J-Hope, dan Namjoon langsung mendekat serta berusaha memisahkan.
"Apa maksudmu berbicara begitu hah!!" Udara di ruang latihan menjadi semakin panas dengan teriakan Suga pada Taehyung. "Memang begitu adanya, Hyung pecundang karena mengurung perempuan di apartemen. Bahkan ketika perempuan itu menangis karena ingin pergi sebentar pun Hyung tidak peduli. Bukankah itu sikap pecundang?" Tepat didepan wajah Suga yang sudah memerah karena amarah.
"Hh kamu sama pecundangnya denganku, lihat sampai saat ini saja perempuanmu belum ditemukan. Apa ada usaha darimu selain marah-marah pada orang-orang dan manajer, sesama pecundang tidak perlu berteriak. Bahkan meredakan berita yang menyudutkan perempuanmu pun kamu tidak mampu, dasar pecundang." Suga sambil tersenyum remeh pada Taehyung yang sudah mengepalkan tangannya sampai buku jari memutih.
Buaghhh
"Taehyung!!" Teriak Namjoon dan Jin secara bersamaan sambil menarik jauh ke pojok agar tidak memukul Suga lagi. Tiga anggota lainnya membawa jauh Suga agar tidak menyerang balik Taehyung.
"Tutup mulutmu!" Teriak Taehyung sebelum melepaskan diri dari Namjoon dan Jin, lalu pergi sambil menarik jaketnya membuat botol minuman berjatuhan di lantai ruangan.
TBC
Apa masih ingat akan jalan ceritanya?
Jika tidak maka baca chapter sebelumnya 😌
Silakan bagi yang ingin melontarkan kalimat untuk Taehyung karena sudah memukul Suga, ketik disini.
Semoga feel-nya terasa ya, kalau ada typo silakan beri tanda.
See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE RELATIONSHIP
Fanfiction©lalananadada 2022 Dalam benakku selama ini hubungan kita sesuatu yang nyata, mengingat akan bagaimana kamu memperlakukanku namun pada kenyataannya hubungan kita tidak lebih dari sebuah kepalsuan.