26|IFT

15.3K 583 10
                                    

~Happy Reading~

••🦋••

Motor ninja milik Ghaza itu baru saja sampai di depan kediamannya. Cowok itu membuka helm full pack-nya lalu segera turun dari motor.

Hari sudah menunjukkan pukul 17.20 yang berarti sudah sore. Biasanya, Ghaza selalu pulang malam kadang-kadang tidak pernah pulang ke rumah saat pulang sekolah. Tapi, entah kerasukan apa cowok itu tiba-tiba ingin berisitirahat di rumahnya.

Langkah kaki lebarnya begitu lurus dengan mimik wajah sangar. Sebelah tangannya membuka engsel pintu rumahnya dengan pelan.

Saat satu langkah kakinya menginjak lantai marmer dalam rumahnya, ia langsung di suguhkan dengan keberadaan Dina— mama tirinya dan juga Loly— adik tirinya.

Loly bersorak heboh dan langsung beranjak dari duduknya berlari menghampiri Ghaza. "Abang, akhirnya Abang pulang juga. Loly sama mama udah dari tadi loh nungguin Abang pulang," celotehnya sumringah.

Kontras dengan wajah Loly yang begitu berseri, Ghaza malah menampilkan wajah tanpa ekspresinya. Malas sekali rasanya kalau harus merespon dua orang asing di rumahnya ini. Cowok itu memilih untuk kembali melanjutkan langkah kakinya.

"Ghaza, tumben cepet pulang. Biasanya selalu pulang malam," ujar Dina sambil berjalan menghampiri putra tirinya.

"Kenapa? Nggak suka gue pulang cepet?" tanya Ghaza nyalang.

Bukannya tersinggung, justru Dina menampilkan senyum termanisnya sembari mengusap lembut lengan Ghaza. "Nggak, kok, justru Mama senang kamu pulang cepat kayak gini."

Ghaza memutar bola matanya malas, sebelah tangannya menyentak kasar tangan Dina yang mengusap lengannya.

"Ghaza, Mama mau ngomong sama kamu bentar boleh?" tanya Dina dengan sangat hati-hati.

"Nggak, gue capek," ketusnya sama sekali tidak membalas tatapan Dina.

"Abang, kok, Abang gitu, sih, mama udah nungguin Abang pulang dari tadi loh, kasihan sama mama," ujar Loly saat Ghaza kembali berjalan menuju ke lantai atas.

"Awas! Gue mau lewat!" sentak Ghaza lantaran Loly begitu entengnya berdiri di depan Ghaza dengan kedua tangan ia rentangkan seolah-olah tidak mengizinkan Ghaza untuk lewat.

"Nggak mau, pokoknya Abang harus ngomong sama mama dulu baru Loly kasih Abang lewat," balas Loly.

Ghaza mengepalkan kedua tangannya kuat. Saat sebelah tangannya hendak mendorong Loly, Dina lebih dulu menyeret Loly untuk menyingkir dari sana. Ia tidak mau mengambil resiko besar apalagi menyangkut Ghaza.

"Mama, lepasin Loly!" sentak Loly memberontak kecil dalam pelukan mamanya.

"Loly nggak boleh gitu lagi, ya, sama abang," kata Dina lembut. "Abang, kan, baru pulang sekolah, pasti capek banget. Abang butuh istirahat makanya abang nggak bisa langsung bicara sama Mama," sambungnya.

"Tapi, kan, kita udah nungguin abang pulang dari tadi," protes Loly.

"Iya, Mama tau. Nanti kalau abang udah ada waktu, baru Mama ngomong sama abang."

Loly mendengus kesal, lalu mengangguk pelan. "Iya, Mama."

Sementara di anak tangga sana, Ghaza masih terdiam di tempatnya. Ia mendengar semua obrolan Dina dengan Loly barusan. Cowok itu kemudian berbalik menatap kedua perempuan yang masih di posisi tadi.

INTERESTING FAIRY TALE [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang