08|IFT

16.2K 679 9
                                    

~Happy Reading~

••🦋••

Malam ini di bawah langit hitam yang dihiasi bintang kecil berkelap-kelip, Alodie berjalan sendirian di trotoar jalan raya.

Alodie kesal bukan main, tadi Kenzo memaksanya untuk pergi ke Supermarket menyuruh Alodie untuk berbelanja bulanan. Kakaknya itu memang tidak punya hati, sudah menyuruh Alodie, dan berniat untuk mengantarnya pun tidak. Memang benar-benar menyebalkan.

Tadi, Alodie menaiki taksi untuk menuju ke Supermarket. Tapi, karena tiba-tiba taksinya mogok Alodie terpaksa berjalan kaki seperti ini. Lagian, letak Supermarket dari jarak ia berjalan tidak sangat jauh lagi.

Langkah kakinya terhenti lantaran sepasang matanya tak sengaja melihat sebuah motor besar yang sangat ia kenali. "Itu bukannya motor Ghaza? Kok, bisa ada di situ?" tanya Alodie pada dirinya sendiri.

Untuk memastikan apakah penglihatannya salah atau benar, gadis itu berjalan menuju ke arah gedung kumuh yang terdapat motor besar di depannya.

Yaps! Ini tidak salah lagi, jelas-jelas ini motor Ghaza karena Alodie sangat ingat plat motor cowok itu. Bukannya Alodie mengingat angka platnya, tapi karena di plat motor Ghaza terdapat sebuah stiker kecil yang bertulis huruf GK.

Alodie menatap ke sekeliling tempat, namun nihil tidak ada tanda-tanda keberadaan cowok itu di sini. Lalu pandangan Alodie beralih menatap pintu di hadapannya. Alodie hanya menerka-nerka, mungkin saja Ghaza ada di dalam. Tidak ada salahnya, kan, memeriksanya.

Diam-diam Alodie berjalan pelan, gadis berhoodie hitam itu menempelkan tubuhnya di tembok. Lalu ia sedikit mencondongkan kepalanya mengintip diam-diam lewat jendela berdebu yang ada di sana.

Mata Alodie melotot kaget lantaran melihat Ghaza, Raffael, Gio, Rio, dan juga Miko sedang meminum minuman haram di dalam sana. Bukan hanya itu saja, mereka rupanya juga merokok. Alodie menggeleng-gelang kepalanya sungguh tidak percaya. Alodie pikir setelah insiden beberapa hari yang lalu mereka akan bertobat tidak akan merokok lagi, ternyata dugaannya salah.

"Mantap, nih, kalau gue laporin ke Pak Dadong lagi." Alodie terkekeh geli dengan ucapannya sendiri. "Biar sekalian mereka langsung di keluarin dari sekolah. Kalau mereka di keluarin, kan, yang seneng gue juga," lanjutnya.

Tangannya merogoh saku hoodie yang ia kenakan mencari-cari benda pipih yang tersimpan di dalam sana. Lalu Alodie mengangkat ponselnya merekam semua yang ada di dalam sana. Tak hanya itu, Alodie juga banyak memotret kejadian yang menurutnya sangat menarik ini. "Pinter banget, sih, lo Ody, nggak sia-sia bangke nyuruh lo ke Supermarket," pujinya untuk dirinya sendiri.

Saat Ghaza, Raffael, Gio, Rio, dan Miko berdiri secara bersamaan, buru-buru Alodie menyembunyikan ponselnya. Jangan sampai ia ketahuan lagi sama mereka. Cewek itu berlari pelan ke samping gedung, karena Alodie yakin kalau mereka akan keluar.

Sudah Alodie duga, kelima cowok tampan itu menyalakan mesin motor mereka masing-masing entah mau kemana. Setelah mereka jauh dari pandangan Alodie, barulah Alodie menampakkan dirinya lagi.

Alodie berlari mengitari sempat sekitaran sini, untung saja dewi fortuna sedang berpihak padanya. Matanya tak sengaja melihat tukang ojek yang lagi jalan ke arah sini. "Pak, Pak, ojek Pak."

Lantas tukang ojek itu pun berhenti tepat di samping Alodie berdiri. "Pak, cepat kejarin motor banyak itu. Jangan sampai ketinggalan ya, Pak," suruh Alodie.

INTERESTING FAIRY TALE [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang