~Happy Reading~
••🦋••
Waktu baru menunjukkan pukul 06.20 yang artinya hari masih pagi. Tetapi, Alodie sudah duduk cantik di depan ruangan Bimbingan Konseling yang terdapat di SMA Jaya Sakti.
Niatnya pagi ini Alodie mau melaporkan masalah Ghaza dan keempat temannya pas ia lihat waktu di klub itu. Awalnya Alodie berniat untuk mengumpulkan bukti yang lebih banyak lagi, tapi karena Alodie sudah tidak sabar dan ingin balas dendam pada Ghaza, akhirnya Alodie memutuskan untuk memberitahu Pak Dadong hari ini.
Bisa-bisanya Ghaza merenggut masa depan yang telah ia jaga selama kurang lebih delapan belas tahun ini, tentu saja Alodie tidak terima dengan itu semua. Dan hari ini Alodie mau membalas perbuatan Ghaza padanya dengan cara memberitahu ke Pak Dadong atas perilaku anak muridnya yang kurang ajar di luar sekolah sana.
Tepat sekali, baru saja Alodie menyebut namanya dan ternyata orangnya sudah muncul di hadapannya. Dengan cepat Alodie berdiri dari duduknya. "Pagi, Pak Dadong," sapanya.
"Pagi, ada apa Alodie?" tanya Pak Dadong langsung to the point.
"Jadi begini Pak, saya mau melaporkan sesuatu pada Bapak dan ini sangat penting dari yang kemarin," ujar Alodie begitu serius.
"Ya udah, kita bicara di ruangan Bapak aja," kata Pak Dadong yang di balas anggukan dari Alodie.
Keduanya kemudian langsung segera berjalan masuk ke dalam ruangan ber-AC itu. Alodie berdiri tepat di depan meja Pak Dadong karena ia belum di suruh duduk. Dilihatnya Pak Dadong sedang menaruh tas selempangnya di kursi.
"Jadi kamu mau melaporkan apa?" tanya Pak Dadong.
Alodie mengeluarkan ponselnya dari balik saku bajunya. Cewek itu membuka aplikasi galerinya yang terdapat banyak sekali foto dan video yang sempat di ambil secara diam-diam waktu di club dan di markas Ghaza dan teman-temannya.
"Mending Bapak liat ini dulu, soalnya saya susah buat jelasinnya ke Bapak," ujar Alodie hendak memberi ponselnya pada Pak Dadong.
Namun, tiba-tiba Bu Desi selaku guru Seni Budaya kelas 12 datang di waktu yang tepat. Sontak saja Pak Dadong langsung menoleh ke arah Bu Desi. Pasalnya, Pak Dadong itu suka sama Bu Desi jadi jangan heran kalau Pak Dadong suka salah tingkah ketika di depan Bu Desi.
"Permisi Pak, maaf mengganggu waktunya," kata Bu Desi dengan begitu sopan.
Pak Dadong tersenyum lebar. "Tidak mengganggu sama sekali Bu, ada apa ya datang ke sini pagi-pagi?"
"Jadi begini Pak, ada hal penting yang harus saya bicarakan sama Bapak," jawab Bu Desi.
"Oh, begitu. Ya sudah Bu, silahkan duduk dulu," suruh Pak Dadong begitu manis sambil menunjuk kursi di depan mejanya.
Bu Desi mengangguk. "Terima kasih, Pak."
"Pak, jadi gimana soal saya? Kok Bapak biarin Bu Desi duluan, sih. Kan, saya juga mau melaporkan hal penting Pak," ucap Alodie begitu kesal.
"Urusan Bu Desi lebih penting dari kamu, jadi kamu keluar dulu nanti kapan-kapan kamu bisa samperin Bapak lagi," kata Pak Dadong.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERESTING FAIRY TALE [TERBIT] ✓
RomansaNamanya Ghazanvar Kiesar, sosok laki-laki yang dianggap sempurna di mata orang-orang, apalagi kaum perempuan. Namun siapa sangka, ternyata Ghazanvar tidaklah sesempurna itu di mata mereka. Merokok, tawuran, balapan liar, pergaulan bebas, mabuk-mabuk...