31|IFT

15.5K 732 19
                                    

~Happy Reading~

••🦋••

Perlahan kedua bulu mata lentik itu mengerjap-ngerjap saat merasakan tidurnya tak nyaman. Matanya menyipit kecil menyesuaikan cahaya lampu yang masuk lewat retinanya.

Lalu, perempuan itu bangkit dari baringnya menjadi duduk bersandar di atas kasur. Ia menolah ke kanan-kiri, tidak ada siapa pun di sini hanya dirinya seorang.

Alodie masih mengingat dengan jelas kalau sekarang ini ia masih berada di apart milik Ghaza. Tapi, ke mana cowok itu?

Sudahlah, Alodie tidak mau memikirkan itu semua. Kemudian cewek itu beranjak dari tempatnya berjalan menuju keluar kamar. Ia terus berjalan mengelilingi isi apartemen ini. Ternyata, Ghaza memang tidak ada di sini, entah ke mana cowok itu pergi.

Baguslah kalau begitu, Alodie jadi lebih leluasa menikmati tempat tinggalnya yang sekarang ini.

Alodie meringis kecil saat merasakan perutnya kram dan berbunyi. Sepertinya, janin yang ada di dalam sana ingin meminta jatah makanan. Alodie pun sampai lupa kalau ia belum makan sama sekali, terakhir ia makan karena dipaksa sama Ghaza itu pun cuma satu sendok yang masuk ke dalam mulutnya.

"Ckk! Nyusahin banget sih, lo!" ketus Alodie sambil menepuk-nepuk perutnya seolah-olah sedang memarahi makhluk kecil yang ada di dalam sana.

Kedua kakinya berjalan santai menuju ke dapur. Tak bisa dipungkiri, Alodie juga merasa sangat lapar sekali dan harus makan sekarang juga. Pertama, ia membuka kulkas yang ada di sana. Tak ada makanan apa pun di sana, hanya ada sebutir telur dan berbagai macam minuman kaleng.

Mau tak mau Alodie harus menerimanya. Ia mengambil sebutir telur itu dan dua botol minuman kaleng. Lalu, Alodie kembali berjalan menuju di mana kompor berada.

Pergerakannya terhenti saat melihat pisau kecil yang ada di sana. "Ngapain juga gue makan, buang-buang makanan aja!" gumamnya ketus. Lalu sebelah tangannya mengambil pisau berkilau itu. "Lebih baik gue mati daripada harus bertahan lama di sini," lanjutnya.

Ya, Alodie berniat mencoba untuk bunuh diri lagi. Mumpung tidak ada siapa-siapa di sini, dan ini adalah kesempatan paling bagus untuknya.

Tanpa berpikir dua kali, Alodie langsung melangkahkan kedua kakinya kembali menuju ke kamar tempat tidurnya tadi. Ia mengunci pintu itu lalu berjalan ke kamar mandi dan kembali mengunci pintunya.

Di dalam, Alodie menyalakan shower air dan menyalakan keran air yang ada di dalam bathub. Lalu, ia langsung berendam di dalam bathub tanpa membuka pakaiannya.

Ia hanya berharap, semoga rencana bunuh dirinya kali ini berjalan dengan lancar dan sebagaimana mestinya. Jujur saja, Alodie sudah tidak sanggup lagi untuk melanjutkan kehidupannya di dunia ini.

Walaupun ia sendiri takut dengan pisau, namun Alodie tetap melakukannya. Perlahan ia menggoreskan pisau tajam itu ke pergelangan tangannya. Rasanya sakit sekali, Alodie sampai-sampai menggigitkan bibir bawahnya untuk meredamkan rasa sakitnya.

Setelah terasa banyak luka-luka kecil yang ia lukis, terakhir Alodie memandang nadi yang berada di pergelangan tangannya. Yang sering Alodie dengar-dengar, kalau nadinya teriris dan sampai putus, ia pasti akan langsung meninggal di tempat.

Namun, saat pisau tajam itu hendak menyentuh pergelangan tangannya. Pisau yang berada di tangannya lebih dulu melayang lantaran ada seseorang yang membuangnya secara sengaja.

INTERESTING FAIRY TALE [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang