~Happy Reading~
••🦋••
"Lo kenapa? Gila lo?" tanya Tirta melirik Alodie sinis. Pasalnya, sedari tadi Alodie terus mencium-cium jaket yang ada di tangannya. Tadi, Tirta sudah bertanya itu jaket milik siapa, tapi kata Alodie jangan kepo.
Yang ditanya tidak menyahut sama sekali. Alodie terus menyumpal mukanya ke dalam jaket milik Ghaza yang ia ambil paksa tadi pagi. Sebenarnya Alodie juga tidak tau kenapa ia mendadak jadi aneh seperti ini.
Tirta menoel-noel kepala Alodie agar sadar dari kegilaannya. "Heh! Sadar woi! Lo gila beneran atau gimana?" tanya Tirta. "Istighfar Ody, masih banyak cowok di luaran sana, kenapa lo malah belok ke jaket?"
"Berisik lo!" sahut Alodie ketus tanpa menatap Tirta.
"Gue nggak bakal berisik kalau lo nggak aneh kayak gini. Gue tanya sekali lagi, lo maling di mana jaket itu?" tanya Tirta.
Alodie menjauhkan mukanya dari jaket, lalu ia menatap Tirta. "Ini jaket Abang gue," dustanya.
"Perasaan Abang lo nggak punya jaket kayak gitu, deh."
"Lo tau apa soal Abang gue, huh? Gue ini Adiknya, lo cuma hama yang tiba-tiba nongol di samping rumah gue. Jadi, nggak usah sok tau jadi orang!" tukas Alodie. Entah kenapa, cewek itu akhir-akhir ini mood nya berubah-ubah. Tadi, Alodie itu cengeng sekali, dan sekarang malah marah-marah.
"Nggak usah sebut gue hama segala! Gue, kan, cuma nanya kenapa lo malah ngata-ngatain gue?"
"Lo, sih, nyari masalah mulu sama gue," sahut Alodie.
Tirta menghela napas kasar. Perasaan sedari tadi Tirta cuma nanya, deh. Kenapa malah disebut nyari masalah segala? Benar-benar stres Alodie ini.
"Temenin gue ke kantin yuk, gue laper," ajak Tirta.
Alodie menurut. Sejujurnya Alodie juga lapar. Tadi pagi ia tidak jadi makan di kantin gara-gara berdebat lagi dengan Ghaza dan teman-temannya. Benar-benar meresahkan!
"Ayo," kata Alodie. Lalu kedua sejoli itu segera melangkahkan kaki mereka keluar dari kelas menuju ke kantin.
Tak butuh waktu lama, akhirnya Alodie dan Tirta sudah sampai di tempat tujuan. "Lo yang pesen sana, gue yang cari tempat buat kita," suruh Alodie pada Tirta.
"Iya," sahut Tirta.
Setelah melihat punggung Tirta berbalik, barulah Alodie juga membalikkan badannya mencari tempat makan yang paling nyaman. Untung saja saat ini kantin masih sepi hanya ada beberapa murid saja. Jadi, Alodie lebih leluasa buat memilih tempat yang ia inginkan.
Pandangannya tertuju pada bangku yang ada di paling pojok. Alodie tersenyum simpul lalu langsung berjalan cepat mengambil tempat itu. Setelah bokongnya mendarat dengan aman di kursi, Alodie kembali mengeluarkan jaket milik Ghaza yang ia simpan di belakang tubuhnya. Cewek itu kumat lagi, ia terus mendusel-dusel kepalanya di dalam jaket Ghaza. Kalau ada orang yang melihatnya, pasti dikira Alodie orang gila. Benar apa yang dibilang Tirta.
"Itu bukannya Alodie?" tanya Rio sambil menunjuk Alodie dari arah mejanya yang terletak tak jauh dari tempat Alodie berada.
"Iya, itu di tangannya bukannya jaket lo, Za?" tanya Miko pada Ghaza.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERESTING FAIRY TALE [TERBIT] ✓
RomansaNamanya Ghazanvar Kiesar, sosok laki-laki yang dianggap sempurna di mata orang-orang, apalagi kaum perempuan. Namun siapa sangka, ternyata Ghazanvar tidaklah sesempurna itu di mata mereka. Merokok, tawuran, balapan liar, pergaulan bebas, mabuk-mabuk...