11|IFT

15.2K 586 1
                                    

~Happy Reading~

••🦋••

Malam hari ini, pukul 19.00 Alodie, Kenzo, dan Mita sedang menikmati makan malam mereka dikediaman orang tua Alodie dan Kenzo. Jangan heran lagi kenapa ada Mita—pacar Kenzo di sini, sebelum-sebelumnya Mita memang sering makan di sini apalagi nginap di sini. Alodie sudah menganggap Mita seperti kakak kandungnya sendiri.

Menu makan malam hari ini adalah masakan kesukaan Alodie, yaitu nasi lauk ikan panggang dan juga sambal terasi. Mungkin bagi orang-orang di luaran sana, menu makanan kesukaan Alodie ini adalah hal biasa dan tidak enak-enak banget, tapi tidak dengan Alodie, cewek itu malah merasakan hal yang sebaliknya.

Baru satu suapan nasi Alodie masuk ke dalam mulutnya, tiba-tiba saja perutnya mendadak mual ingin memuntahkan sesuatu.

"Ody, kamu kenapa?" tanya Mita saat melihat gelagat aneh Alodie.

Alodie tak menjawab, cewek itu segera berlari dari tempatnya menuju ke kamar mandi yang letaknya tak jauh dari sana. Semua makanan yang Alodie makan tadi sudah habis tak tersisa di dalam perutnya. Cewek itu terus memuntahkan isi perutnya dibantu dengan Mita yang memijit pelan tengkuk cewek itu.

"Masih mau muntah?" tanya Mita.

Alodie menggeleng pelan saat dirinya sudah membasuh area mulutnya. Bibirnya pucat sekali, perutnya juga begitu aneh rasanya.

"Kamu sakit?" tanya Mita.

"Kayaknya iya deh, Kak," jawab Alodie.

"Kalau sakit kenapa lo keluar, istirahat aja di kamar, Ody," omel Kenzo.

Sebenarnya Alodie tidak merasakan tanda-tanda sakit sama sekali, tiba-tiba saja perutnya mual saat ia mencium bau ikan panggang tadi, kan aneh.

"Gue males di kamar terus Bang, sumpek," kata Alodie.

"Lo makan di kamar aja, gue nggak mau, ya, nanti lo tambah sakit. Kalau lo sakit yang repot siapa? Gue juga, kan?"

Alodie melirik Kenzo sinis. "Ya udah, sih, gue juga nggak mau di urus sama lo! Dasar Bangke!"

"Sekarang kamu ke kamar aja, ya? Nanti Kakak beliin obat buat kamu biar cepat sembuh," kata Mita begitu lembut.

"Iya Kak, makasih."

"Ya udah, Kakak anter kamu ke atas."

"Nggak usah Kak, aku bisa sendiri, kok," ucap Alodie menolak.

"Beneran?" Alodie mengangguk. "Ya udah, tapi nanti kalau ada apa-apa panggil Kakak aja, ya?"

"Iya, Kak."

"Ngerepotin aja lo!" Kenzo menatapnya sinis.

Alodie menoleh, tapi cewek itu tidak berniat membalas ucapan Kenzo barusan. Alodie segera berjalan menaiki anak tangga rumahnya menuju ke kamar.

Huh! Alodie menghembus napas lega saat dirinya sudah berbaring di atas kasur empuknya. Tangannya mengambil si Cantik—kucing kesayangannya yang sedang tertidur pulas di atas kasurnya.

Lalu Alodie kembali beralih mengambil ponselnya, jari lentiknya membuka galeri melihat salah satu foto yang telah ia simpan waktu itu. "Awas aja lo Ghaza, kalau sampai gue hamil, gue bunuh lo!" gumam Alodie begitu serius. "Gue nggak sudi ngandung anak haram lo berengsek!"

INTERESTING FAIRY TALE [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang