~Happy Reading~
••🦋••
Tirta berjalan seorang diri di koridor sekolah, bel istirahat pertama baru saja berbunyi lima menit yang lalu. Kini tujuan Tirta adalah menemui sang sahabat tercintanya yang sedang dihukum di tengah-tengah lapangan sana.
"Yuk kantin," ajak Tirta membuat kedua gadis yang tadinya sedang fokus memberi hormat kepada bendera kini pandangan mereka teralih lantaran mendengar suara Tirta.
"Hayuk, gaslah," sahut Alodie hendak berjalan, tetapi lengannya lebih dulu ditarik oleh Bita.
"Mau kemana lo? Nggak usah coba-coba mau kabur, hukuman kita belum selesai," ujar Bita.
"Kita? Lo aja kali, gue mah ogah!" Ketus Alodie memutar bola matanya malas.
"Ya udah sana pergi, tapi jangan salahin gue kalau lo gue lapor ke bu Susi!" Ancam Bita terlihat begitu menantang.
Alodie terkekeh. "Lo kira gue takut? Sana laporin aja! Dasar pengadu!"
"Ayo Tir," ajak Alodie seraya menarik pelan lengan Tirta agar pergi dari sana.
Jangan ditanya bagaimana reaksi Bita, jelas cewek itu melototkan matanya saat melihat Alodie begitu enteng kabur dari masa hukumannya. Tapi, walaupun begitu Bita tetap tidak peduli dan masa bodoh pada Alodie, ia lebih memilih melanjutkan melaksanakan hukumannya.
"Dy, mending lo lanjutin lagi aja deh hukuman lo. Entar gue beliin deh makanan sama minuman yang lo mau," ujar Tirta karena cowok itu juga ikut takut kalau mengajak Alodie kabur seperti ini.
"Panas Tir, gue nggak betah di sana. Kalau gue lama-lama di sana yang ada entar kulit gue merah. Kalau lo mau ya udah sana lo aja yang gantiin posisi gue," kata Alodie.
"Kok jadi gue sih, yang dihukum kan lo bukan gue," protes Tirta.
"Kalau nggak mau ya udah diem nggak usah banyak komen!" Sentak Alodie membuat Tirta membungkam mulutnya.
Tak terasa mereka berjalan, akhirnya kedua insan itu sudah sampai di tempat tujuan. Kantin. Yah, suasana kantin di siang ini memang sangat ramai bahkan setiap hari pun ramai apalagi istirahat pertama. Di sekolah ini cuma ada satu kantin, jadi jangan heran semua murid akan ke sini kalau bel istirahat sudah berbunyi.
"Lo mau pesen apa Tir?" Tanya Alodie yang kini sudah duduk terlebih dahulu disalah satu bangku yang ada di sana.
"Gue mau batagor sama es teh," jawab Tirta.
"Oke, gue juga sama. Ya udah sana lo pesenin gue tunggu di sini sambil jagain tempat kita," suruh Alodie sembari mengibas-ngibas tangannya menyuruh Tirta agar segera pergi dari sini.
Tirta menganga. Terus apa maksud Alodie bertanya tentang makanan yang mau ia pesan tadi? Dasar teman tidak tau adab! "Kalau lo nyuruh gue yang mesen, terus ngapain tadi lo nanya-nanya pesenan gue kampret!"
"Cuma mau basa-basi aja sih," sahutnya begitu santai seolah-olah ia tidak merasa bersalah sama sekali.
"Terserah lo! Ngomong sama lo sama aja kayak lagi ngomong sama orang gila!" Umpat Tirta lalu melangkahkan kakinya kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERESTING FAIRY TALE [TERBIT] ✓
RomanceNamanya Ghazanvar Kiesar, sosok laki-laki yang dianggap sempurna di mata orang-orang, apalagi kaum perempuan. Namun siapa sangka, ternyata Ghazanvar tidaklah sesempurna itu di mata mereka. Merokok, tawuran, balapan liar, pergaulan bebas, mabuk-mabuk...