Tied - 20

1.1K 179 25
                                        

Menemukan pelaku penculikan memang mudah karena sang penculik berkeliaran bebas, namun menemukan sang korban bukanlah perkara mudah. Bertindak gegabah akan memperparah keadaan. Bisa-bisa korban akan sulit ditemukan keberadaannya. Setiap hal harus dipikirkan baik dan buruknya suatu tindakan. Masalahnya hal seperti itu tidak berlaku bagi Nagato. Empat hari mendengar penculikan pada Naruto membuatnya kehilangan akal sehatnya. Saat Naruto melarikan diri pun sebenarnya dirinya tak mempercayai Sasuke akan menjaga keponakannya dengan benar. Segala upaya dilakukan untuk mencarinya. Namun belum juga Naruto bisa dibawa pulang ke Ame malah Naruto diculik oleh seorang gadis yang menyukai Sasuke. Nagato jadi kian tak menyukai Uchiha karena apa pun yang berhubungan dengan keluarga itu selalu berakhir dengan tidak baik.

Di kala malam menjelang, tanpa basa-basi ia beserta beberapa bawahannya menyerbu masuk ketika pintu gerbang terbuka untuk memberi akses bagi sebuah mobil sedan berwarna hitam yang diyakini di dalamnya ada sang pemilik rumah. Total 11 orang menyerbu masuk termasuk Nagato. Setelah melumpuhkan penjagaan dengan menodongkan pistol pada dua orang penjaga, Nagato memberi tugas masing-masing. "Enam orang masuk ke dalam. Kumpulkan seisi rumah di ruang utama."

"Baik Nagato-Sama!"

Nagato mengetuk kaca mobil bagian penumpang dengan punggung tangannya. Ketika tak mendapat respon, Nagato mundur dua langkah, mengarahkan moncong pistol dilengkapi alat peredam ke kaca mobil samping kemudi. Ia terpaksa menembak sang sopir sebagai peringatan untuk sang tuan rumah. Ia yakin di dalam mobil tuan rumah sedang menghubungi seseorang. 

Melihat sopir pribadinya menjadi korban penembakan, terpaksa sang penumpang keluar dari mobil. Ternyata yang keluar bukanlah sang tuan rumah, melainkan nyonya rumah. 

Nagato langsung menggiring Mebuki memasuki kediaman Haruno, melewati pelataran yang cukup luas. Memasuki rumah, mereka melewati genkan, dan ruang utama langsung terlihat di sebelah kiri. Ruang kosong cukup luas karena hanya satu set sofa yang diletakkan di sana. Beberapa anak buahnya sudah melumpuhkan beberapa pelayan, termasuk tuan rumah. Hanya si gadis saja yang belum ditemukan. 

"Ada apa ini?" Sang tuan rumah bertanya dengan nada bingung. Masalah ia tak mengenal satu pun dari para penyusup di rumahnya.

Nagato mendorong Mebuki hingga terjerembab di depan sang suami. 

"Lepaskan aku brengsek!"

Satu lagi seseorang datang dari arah tangga turun berseberangan dengan genkan. Gadis itu adalah pelaku utama. Nagato bukanlah Uchiha yang terlalu banyak berpikir untuk memecahkan masalah, ia lebih suka menyerang langsung tanpa membuang waktu. "Di mana Naruto?" Nagato bertanya begitu gadis berambut merah muda bergabung dalam kumpulan sanderanya berdampingan dengan kedua orangtuanya. Sepertinya anak buah Nagato tak peduli jika gadis itu baru saja membersihkan diri tanpa memberi kesempatan untuk menggunakan pakaian terlebih dahulu. Hanya handuk yang melilit di tubuh sang gadis dari atas dada hingga sebatas paha. 

"Aku tidak tahu!"

Nagato melesatkan peluru ke arah paha Kizashi sebagai peringatan jika dirinya tidaklah sedang bermain perang-perangan bersama keluarga pengusaha itu. 

"AAARGH!" 

Suara teriakkan kepala keluarga Haruno tetap membungkam mulut Sakura. Gadis itu masih keras kepala. Bertahan dengan egonya. "Kau pikir hal seperti ini akan bertahan lama? Menghabisi keluargaku berarti kalian berurusan dengan Gubernur!"

"Maksudmu …." Nagato berjongkok di depan Sakura, mengarahkan moncong pistol di tangan ke arah pipi gadis itu. "Uchiha?" Ujung bibir terangkat. Sepasang matanya menatap sarat akan cemo'oh. "Kau tau … anak kecil yang kau sekap adalah pewaris utama Uchiha."

Tied to the PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang